Buntut Mundurnya Kepala Otorita IKN Konsep Upacara 17 Agustus di IKN Diubah, Apa Saja?
Reporter
Muhammad Rafi Azhari
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 10 Juni 2024 19:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Negara disingkat IKN Bambang Susantono dan Wakilnya Dhony Rahajoe pada awal Juni 2024 memicu kekhawatiran terkait kelancaran pelaksanaan Upacara 17 Agustus mendatang yang diagendakan di IKN.
Sebelumnya, Bambang Susantono, dalam kapasitasnya sebagai Kepala Otorita IKN, telah menyampaikan rencana untuk mengundang 6.800 orang untuk mengikuti upacara HUT Kemerdakaan ke 79 di IKN. Namun, mundurnya Bambang dan Dhony pada 3 Juni 2024, mengubah segalanya.
Setelah pengunduran diri Bambang, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan bahwa konsep upacara akan berubah. Karena berbagai fasilitas belum rampung, acara direncanakan digelar di dua tempat, yaitu di IKN dan Istana Negara Jakarta.
“Kami rancang kira-kira ada acara dimulai di sana, ada juga upacara di sini (Jakarta),” kata Pratikno pada Senin, 3 Juni 2024 seperti dikutip dari MajalahTempo edisi Minggu, 9 Juni 2024.
Selain itu, skenario baru Upacara 17 Agustus ini akan menggunakan model hybrid, yaitu gabungan antara upacara fisik di Penajam dan upacara online untuk mereka yang ada di Jakarta. Model upacara hybrid ini mengingatkan pada upacara saat pandemi Covid-19, di mana peserta bisa mengikuti secara virtual dari berbagai lokasi.
Pada Rabu, 5 Juni 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa persiapan untuk upacara Hari Kemerdekaan di IKN sudah hampir rampung. Jokowi mengecek langsung lokasi upacara di IKN dan memastikan bahwa segala persiapan berjalan sesuai rencana.
“Persiapan 17-an sudah hampir final, nggak ada masalah di lapangan,” kata Jokowi usai meninjau sekitar lokasi pembangunan Istana Presiden di IKN, dikutip dari keterangan video.
Menggelar upacara 17 Agustus di IKN merupakan ambisi Jokowi sejak Undang-Undang Ibu Kota Negara disahkan pada Februari 2022.
Meskipun Jokowi menyatakan persiapan 17-an di IKN "hampir final", kenyataannya menunjukkan bahwa keterlambatan pembangunan dan mundurnya para petinggi Otorita IKN menjadi batu sandungan besar bagi terwujudnya ambisi tersebut.
M RAFI AZHARI | DANIEL A. FAJRI | HOTMA RADJA SIREGAR | MAJALAH TEMPO
Pilihan editor: Jokowi-Prabowo Bakal Pimpin Upacara 17 Agustus di IKN, Maruf-Gibran di Jakarta