Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Selasa, 14 Mei 2024 14:33 WIB

INFO NASIONAL – Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema ‘Udara Bersih Untuk Jakarta’, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Mei 2024.

Kegiatan ini menyasar masyarakat rentan dipermukiman padat penduduk. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian strategi tanggap darurat mengantisipasi potensi penurunan kualitas udara pada musim kemarau. Kegiatan serupa juga dilakukan di RPTRA Si Pitung Marunda, Jakarta Utara, Senin, 13 Mei 2024.

Wakil Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Handayani atau Lies mengatakan, studi persepsi tatap muka yang dilakukan Dinas Kesehatan kepada 400 responden di sepuluh titik puskesmas tingkat kecamatan pada Desember 2023 lalu, menunjukan masyarakat sudah sadar mengenai sumber penyebab polusi. Namun, tingkat persetujuan menurun ketika ditanya mengenai tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi.

“Artinya, tantangan dari promosi edukasi adalah bagaimana mendorong masyarakat agar terjadi lebih banyak perubahan perilaku secara berkelompok,” ujarnya.

Lies menjelaskan, pengendalian polusi udara memiliki banyak dimensi. Penanganan di hulu terhadap sumber emisi harus selaras dengan penanganan di hilir. Pada tingkat tapak, aksi bersama masyarakat dapat dilakukan dengan mengurangi produksi emisi dari perilaku kecil, seperti lebih memilih jalan kaki ke warung atau pasar terdekat, pilah olah sampah tanpa pembakaran, memakai masker ke luar rumah ketika kualitas udara menurun, menggunakan transportasi umum, dan melakukan uji emisi kendaraan pribadi.

Advertising
Advertising

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan para kolaborator pada tingkat kebijakan, agar memiliki data Inventarisasi Emisi terbaru mengenai sumber emisi terbesar di Jakarta, yaitu sektor transportasi dan industri.

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, pihaknya sudah memiliki lima stasiun pemantau referensi tambahan dan 23 sensor udara berbiaya rendah. Menurutnya, alat-alat pemantauan dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang valid dan berkualitas.

“Dengan adanya data yang lebih banyak, kita dapat lebih presisi dalam mengidentifikasi sumber polusi, mengomunikasikannya kepada publik, dan membuka akses keterbukaan informasi yang lebih luas,” ujarnya.

Menurut Sarjoko, membangun integrasi data kualitas udara dan kesehatan menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta sejak beberapa bulan terakhir. Hal ini dibuktikan, salah satunya melalui integrasi sistem Elang Biru Jaya dan sistem Uji Emisi Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 milik KIR Dinas Perhubungan. Sinergi tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengintervensi emisi langsung dari sumbernya, serta mendorong kepatuhan emisi gas buang kendaraan bermotor agar memenuhi standar.

Pemeruntah juga mengembangkan sistem peringatan dini risiko paparan polusi udara, mengkaji skema-skema disinsentif perparkiran, meningkatkan manajemen pelayanan transportasi, dan implementasi konsep kawasan rendah emisi terpadu.

Dari aspek peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Pemprov DKI Jakarta tengah menggencarkan promosi kesehatan tentang risiko paparan polusi udara melalui pengembangan kapasitas petugas layanan kesehatan dan agen perubahan di sepuluh puskesmas kecamatan. Petugas layanan kesehatan tersebut dibekali dengan pelatihan komunikasi, alat peraga, dan berbagai instrumen interaktif untuk menjelaskan isu polusi udara kepada berbagai lapisan masyarakat.

“Keberhasilan dalam membangun kesadaran masyarakat akan risiko polusi udara selalu dimulai dari keluarga. Kami berharap kehadiran para ibu dan anak muda pada kegiatan-kegiatan edukasi seperti ini membuka pintu yang lebih lebar untuk keterlibatan warga yang lebih luas,” kata Country Lead Breathe Jakarta, Cynthia Imelda Maidir.

Imelda berharap, rencana aksi yang dimiliki oleh kesepuluh puskesmas kecamatan dan akan diikuti oleh 34 kecamatan lainnya di Jakarta menjadi langkah konkret untuk mewujudkan ketahanan masyarakat dan melahirkan solusi inovatif dalam menghadapi potensi penurunan kualitas udara.

Sebagai informasi, berbagai kegiatan kampanye integrasi di antara para pemangku kepentingan sektor udara dan iklim akan terus berlangsung hingga masa puncak polusi udara yang diprediksi pada Juli–September, salah satunya melalui Gerakan Jakarta Berjaga dan Desa Sehat Iklim. Adapun acara puncak akan dilaksanakan bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada pekan 5 Juni mendatang. (*)



Berita terkait

Transportasi Umum Tekan Polusi Udara Jakarta, Greenpeace: Belum Terjangkau Kalangan Menengah ke Bawah

7 menit lalu

Transportasi Umum Tekan Polusi Udara Jakarta, Greenpeace: Belum Terjangkau Kalangan Menengah ke Bawah

Pengutamaan transportasi umum penting untuk menekan polusi udara Jakarta dan kemacetan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Digitalisasi di Desa Hanura Mudahkan Pelayanan Masyarakat

22 menit lalu

Digitalisasi di Desa Hanura Mudahkan Pelayanan Masyarakat

Desa Hanura yang terletak di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, beberapa kali berhasil mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Prestasi ini dibuktikan pada Oktober lalu, di mana Desa Hanura diganjar penghargaan desa Teladan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa (PKAD) 2024, dari Provinsi Lampung.

Baca Selengkapnya

Ketua IDI Sebut Perlunya Masyarakat Diajarkan Pijat Jantung

23 menit lalu

Ketua IDI Sebut Perlunya Masyarakat Diajarkan Pijat Jantung

Edukasi mengenai penanganan awal serangan jantung pada masyarakat penting dilakukan. Salah satunya dengan pijat jantung.

Baca Selengkapnya

Tebarkan Nilai Kemanusiaan, Menteri Agama Resmikan Institute for Humanitarian Islam

50 menit lalu

Tebarkan Nilai Kemanusiaan, Menteri Agama Resmikan Institute for Humanitarian Islam

Menteri Agama, Nasaruddin Umar didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf meresmikan Institute for Humanitarian Islam, di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, pada Senin, 4 November 2024.

Baca Selengkapnya

BRI Rutin Analisis Terkait Kerangka Tujuan Nasional

12 jam lalu

BRI Rutin Analisis Terkait Kerangka Tujuan Nasional

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, faktor dominan yang menjadi penentu adalah human capital

Baca Selengkapnya

BRI Prioritaskan UMKM Perkuat Ekonomi Kerakyatan

12 jam lalu

BRI Prioritaskan UMKM Perkuat Ekonomi Kerakyatan

Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 1.353,36 triliun

Baca Selengkapnya

Nabilla Salon-Beauty Bertransformasi, Penuhi Kebutuhan Finansial Masyarakat

12 jam lalu

Nabilla Salon-Beauty Bertransformasi, Penuhi Kebutuhan Finansial Masyarakat

Dengan AgenBRILink membuka peluang bagi masyarakat untuk menikmati berbagai layanan perbankan

Baca Selengkapnya

Laksanakan Perintah Presiden, Penjabat Wali Kota Padang Gencarkan Upaya Swasembada Pangan

14 jam lalu

Laksanakan Perintah Presiden, Penjabat Wali Kota Padang Gencarkan Upaya Swasembada Pangan

Mengajak generasi muda untuk bertani karena ketahanan pangan adalah aspek penting sebuah bangsa

Baca Selengkapnya

Langkah BRI Dukung Kebijakan Pemerintahan Baru

14 jam lalu

Langkah BRI Dukung Kebijakan Pemerintahan Baru

Terkait kebijakan pemerintah itu, BRI menganalisa dari sisi peluang bisnis atas kebijakan pemerintah. Hilirisasi

Baca Selengkapnya

Airin Berkomitmen Perkuat Industri Kreatif Lewat Program Kreasi dan Community Center

14 jam lalu

Airin Berkomitmen Perkuat Industri Kreatif Lewat Program Kreasi dan Community Center

Calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany bersama wakilnya berkomitmen memperkuat industri kreatif dan usaha mikro kecil menengah atau UMKM lewat program Kreativitas Berkolaborasi atau Kreasi dan Community Center. Menurutnya, program ini akan mendorong hilirisasi industri besar dan kecil berbasis lokal.

Baca Selengkapnya