Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Senin, 13 Mei 2024 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto memperingatkan pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerja sama dalam pemerintahannya nanti agar tidak mengganggu. Prabowo mengingatkan hal itu dalam acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2024.
“Yang tidak mau diajak kerja sama, tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya, jangan mengganggu,” ujar Prabowo.
Peringatan Prabowo itu mendapat respons berbagai kalangan, baik yang setuju maupun menentang.
1. Ganjar Pranowo: Yang Bekerja Sama Aja Bisa Ganggu
Mantan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto. Prabowo sebelumnya mengingatkan agar pihak yang tidak ingin bekerjasama tidak mengganggu pemerintahan.
"Yang bekerja sama aja bisa ganggu lho, saya ingetin lho ya," kata Ganjar saat ditemui usai peringatan hari ulang tahun relawannya, Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja), di Jakarta pada Jumat, 10 Mei 2024.
Ganjar lantas mewanti-wanti agar jangan sampai pihak yang di dalam pemerintahan malah mengganggu jalannya pemerintahan. Umpamanya, kata dia, korupsi di dalam pemerintah bisa mengganggu visi menciptakan pemerintahan yang bersih.
"Yang di luar jangan-jangan membantu karena mengingatkan yang baik, dan checks and balances akan berjalan," ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan semestinya ruang-ruang checks and balances lebih dibuka. Ia menyebutkan tak cuma partai politik yang di luar pemerintahan, tetapi juga masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan-catatan kritis pada pemerintahan mendatang.
2. Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali Sera: Wajib Mengontrol Pemerintah
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mardani Ali Sera, menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau bekerja sama agar tidak mengganggu pemerintahannya.
<!--more-->
Dia menilai sangat wajar Prabowo mengucapkan pernyataan itu karena dia menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
"Pak Prabowo benar, jangan ganggu pemerintah. Wong menang pemilu kok," kata Mardani saat dihubungi pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Namun Mardani mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahannya nanti. Menurut dia, PKS tetap akan menjadi oposisi kritis yang ikut membangun Indonesia mendatang.
"Tapi kontrol (terhadap) pemerintah wajib. PKS selama ini oposisi tapi kritis dan konstruktif, enggak boleh kritis yang merusak. Indonesia milik kita bersama," kata dia.
3. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi: Kritik Tak Bisa Dianggap Mengganggu
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Achmad Baidowi menilai pihak yang dimaksud Prabowo bukan ditujukan kepada pihak yang berada di luar pemerintahan atau oposisi. Menurut dia, kritik yang diajukan pihak di luar pemerintahan tidak bisa dianggap mengganggu.
"Mengganggu itu kan buat kekacauan, mengganggu ketertiban umum, mengganggu keamanan dan pertahanan," ujar pria yang akrab disapa Awiek itu saat dihubungi pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Awiek mengatakan, jika kritik yang diberikan untuk mengkritik program pemerintah masih dalam batas wajar dan sesuai dengan kondisi yang ada, tidak bisa disebut mengganggu.
Dia juga menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun. Awiek yakin Prabowo memahami dinamika demokrasi yang memungkinkan adanya pihak di dalam dan di luar pemerintahan.
"Beliau (Prabowo) pernah menjadi oposisi selama 10 tahun, 2 periode beliau berada di luar pemerintahan," kata dia.
4. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto: Dalam Pemerintahan Selalu Ada Oposisi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi pernyataan Prabowo agar pihak yang tidak ingin bekerja sama jangan mengganggu pemerintahannya.
“Iya kalau itu kan selalu, dalam pemerintahan kan ada yang mendukung pemerintah, ada yang oposisi,” ujar Airlangga ketika ditemui di Sekolah Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Mei 2024.
<!--more-->
Menteri Koordinator Perekonomian ini menyebutkan pihak yang tidak ingin bekerja sama disebut sebagai oposisi. “Yang tidak mau ikut (pemerintahan) namanya oposisi, ya silakan saja kalau oposisi. Ruangnya kan ada di parlemen, kemudian yang mau ikut ya ikut dalam koalisi,” kata dia.
5. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan: Prabowo Itu Pejuang Sejati
Menanggapi pernyataan Prabowo agar pihak yang tak mau bekerja sama jangan mengganggu pemerintahannya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan Prabowo adalah sosok pejuang sejati yang telah berjuang hingga berhasil meraih kemenangan dalam Pilpres 2024.
"Sudah terang benderang kok pernyataannya, enggak perlu dijelaskan lagi. Pak Prabowo itu pejuang sejati, seorang demokrat," ujar Zulhas saat ditemui di sela Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2024.
Zulhas mengungkapkan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024, meskipun melalui proses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK). Prabowo, kata dia, selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan tak terusik dengan pihak-pihak yang menyerangnya.
“Dari perasaan tidak enak, dihina, dicaci, kata Pak Prabowo itu apalah artinya sakit hati, apalah artinya dicaci dibanding untuk kepentingan Indonesia yang lebih besar,” ujar Menteri Perdagangan ini.
DEFARA DHANYA PARAMITHA | SULTAN ABDURRAHMAN | ADINDA JASMINE PRASETYO | AMELIA RAHIMA SARI | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO
Pilihan editor: Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng