Korban Penembakan di Freeport Diterbangkan Ke Australia
Sabtu, 11 Juli 2009 14:28 WIB
TEMPO Interaktif, Timika - Manajemen PT Freeport Indonesia, pada Sabtu (11/7) siang segera mengeluarkan Interoffice Memorandum terkait penembakan terhadap empat orang karyawannya, termasuk seorang warga asing yang tewas seketika.
Dalam Interoffice Memorandum pada 11 Juli 2009 dengan subjek Situasi Keamanan Area MP52 manajemen PT Freeport Indonesia membenarkan telah terjadi penembakan sekitar pukul 05.30 waktu Papua yang mengakibatkan tewasnya seorang karyawan PT Freeport Indonesia warga negara asing. Tidak seperti sumber-sumber lainnya, dalam Interoffice Memorandumnya, PT Freeport Indonesia menyatakan tidak ada korban luka lainnya, selain karyawan warga negara asing yang tewas.
Selain itu, dalam Interoffice Memorandum ini juga disebutkan bahwa aparat kepolisian dan personil Detasemen Anti Teror 88 sudah berada di lokasi kejadian. Ditegaskan tidak ada insiden lebih lanjut, selain penembakan Sabtu pagi. PT Freeport juga menjalin kerjasama dengan aparat keamanan untuk memastikan keselamatan karyawan. Selama investigasi dilakukan akses jalan tambang ditutup. Manajemen PT Freeport Indonesia juga mengimbau seluruh karyawan perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dari berbagai sumber lapangan diperoleh inormasi bahwa empat karyawan PT Freeport Indonesia yang diserang di Mile 51-52 ketika mobil LWB PT Freeport Indonesia bernomor 01.2587 yang ditumpangi empat karyawan PT Freeport Indonesia melintasi kawasan di sekitar Mile 51-52.
Seorang karyawan, Drew Nicholas Grant (38) warga negara Australia, karyawan PT Freeport yang bekerja di Departement Expert Munical Construction, meninggal seketika pada waktu penyerangan. Jenazah Grant, pada Sabtu siang sekitar pukul 16.00 waktu Papua sudah diterbangkan dengan pesawat Boeing Airfast dari Bandara Mozes Kilangin langsung ke Australia.
Sementara tiga karyawan lainnya, Lukan Jon Biggs, Lia Madandan, dan Maju Panjaitan belum diketahui pasti kondisi kesehatannya. Sebelumnya, jenasah Grant sempat dilarikan ke Klinik Kesehatan di Kuala Kencana, sebelum akhirnya diterbangkan dari Bandara Timika.
Jurubicara PT Freeport Indonesia, Mindo Pangaribuan, yang dihubungi Sabtu siang, membenarkan telah terjadi penyerangan terhadap empat orang karyawan PT Freeport Indonesia. Tetapi Mindo enggan menyebutkan identitas dan kewarganegaraan keempat karyawan ini. "Ini demi keluarga mereka, kami tidak bisa menyebutkan siapa dan dari mana mereka," kata Mindo.
TJAHJONO EP