Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Kamis, 25 April 2024 10:23 WIB

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA

TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menjalani pelantikan atau sumpah jabatan pada pada 20 Oktober 2024 nanti. Sumpah jabatan dikenal sebagai ritual penting saat pelantikan presiden dan wapres. Pada umumnya, presiden Indonesia akan disumpah dan dilantik di Gedung MPR. Namun ada juga yang tidak dilantik di gedung kura-kura tersebut.

Sumpah jabatan presiden yang pertama bukan dilakukan di Jakarta, melainkan di Yogyakarta. Dikutip dari laman Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilakukan pada tahun 1949. Sukarno, presiden pertama Indonesia yang mengucapkan sumpah sakral itu.

Yogyakarta dipilih karena pada saat itu, ibu kora dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dilansir dari buku berjudul RRI Yogyakarta Masa Pendudukan Belanda, karya Rinafika Dinasari, pada tahun 1946, ibu kota Indonesia dipindah ke Yogyakarta. Alasannya, karena Jakarta dinilai sudah tidak aman. Sebab telah dikuasai Belanda. Alhasil, menurut Ali Sastro Amidjojo, pemindahan itu dilakukan untuk menjaga keamanan pemimpin Indonesia sekaligus menyempurnakan organisasi dalam negeri.

Alhasil saat itu, Sukarno diangkat menjadi presiden Republik Indonesia Serikat pada 17 Desember 1949 melalui prosesi upacara pelantikan. Upacara pelantikan tersebut dilakukan di Bangsal Siti Hinggil yang terletak di Keraton Yogyakarta.

Upacara pelantikan dihadiri oleh berbagai tokoh penting pada saat itu, termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu masih berstatus sebagai Sultan Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Advertising
Advertising

Presiden Soekarno mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat dihadapan Ketua Mahkamah Agung pada saat itu, Kusumah Atmaja. Tidak lama setelahnya, Mohammad Hatta meyusul dilantik menjadi Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat.

Sumpah jabatan ini kemudian terus dipraktikkan ketika Indonesia memilih pemimpin baru, termasuk Presiden Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia yang ke-2. Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, dia bahkan yang paling banyak mengucapkan Sumpah Presiden di Indonesia setelah terpilih berturut-turut menjadi Presiden pada 1968, 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Pembacaan sumpah presiden selanjutnya juga dilakukan oleh Presiden RI ke-3 B.J. Habibie (1998), Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (1999), Presiden ke-5, Megawati (2001), Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (2004 dan 2009), Presiden RI ke-7 Joko Widodo (2014 dan 2019). Dengan adanya Sumpah Presiden ini diharapkan seluruh Presiden menjalankan dengan sepenuh hati dan mengabdi pada nusa dan bangsa.

KAKAK INDRA PURNAMA | SAPTO YUNUS

Pilihan Editor: Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Berita terkait

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

9 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

22 jam lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

23 jam lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

1 hari lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya