Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Minggu, 14 April 2024 09:56 WIB

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penceramah atau khatib yang mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024 saat Salat Idul Fitri atau salat Id di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu, 10 April 2024 viral di media sosial.

Melansir Tempo, dalam potongan video yang beredar di media sosial itu menggambarkan sejumlah jemaah ramai-ramai meninggalkan salat Id lantaran diduga khatib mengangkat tema seputar politik. Berikut rangkaian peristiwa kasus di Bantul tersebut.

Singgung dugaan kecurangan pemilu

Dalam khotbah salat Id yang disampaikan oleh khatib bernama Untung Cahyono menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga turut terlibat dalam praktik dugaan kecurangan pemilu 2024. Ia pun menyebut Pemilu 2024 menjadi pemilu terburuk dalam sejarah.

Dalam potongan khotbahnya yang viral, Untung turut menyinggung aksi memalukan dan memuakkan para pejabat negara yang dinilai telah mendukung kecurangan terstruktur, sistematis dan masif dalam pemilu itu.

"Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata Untung. "Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilih sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak."

Dikaitkan dengan UAD

Advertising
Advertising

Potongan video itu lantas di media sosial. Nama Untung pun dikaitkan dengan instansi tempatnya mengajar, yakni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Pihak kampus mengklarifikasi hal itu.

"Dr. Untung Cahyono, M.Hum. memang pernah menjadi bagian dari Universitas Ahmad Dahlan sebagai dosen tamu atau dosen tidak tetap yang ketugasannya telah berakhir sejak tahun 2022," kata Ariadi Nugraha selaku Kepala Bidang Humas dan Protokol Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jumat, 12 April 2024.

Ariadi mengatakan, Untung saat bertugas sebagai dosen tamu mengampu mata kuliah
Al Islam Kemuhammadiyahan atau AIK di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) di bawah naungan UAD.

"Jadi saat ini, yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar, karena ketugasannya sudah berakhir 2022 lalu," ujarnya.

Menurut Ariadi, pihaknya telah menerima berbagai pesan melalui media sosial terkait video khotbah Untung yang beredar dua hari terakhir. Pihaknya perlu mengklarifikasi karena dalam beberapa postingan yang beredar di media sosial, masih terdapat komentar-komentar yang mencatut nama UAD sebagai institusi yang terkait dengan Untung.

"Berbagai informasi yang beredar pada search engine yang masih mengaitkan Dr. Untung Cahyono, M.Hum. dengan Universitas Ahmad Dahlan telah kami sesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya saat ini," kata Ariadi.

<!--more-->

Untung klarifikasi dan minta maaf

Setelah menggelar pertemuan bersama sejumlah pihak, baik panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), unsur kecamatan, desa, kepolisian sektor dan komando rayon militer setempat di Bantul Yogyakarta, pada Sabtu kemarin, 13 April 2024, Untung memberikan klarifikasi dan meminta maaf.

"Saya pribadi merasa perlu introspeksi, muhasabah atau koreksi diri ketika apa yang saya sampaikan (dalam khotbah) itu menjadi sebuah persoalan," kata Untung, Sabtu, 13 April 2024.

Untung pun meminta maaf atas kegaduhan tersebut dan berjanji akan lebih berhati hati dalam menyampaikan materi ceramah di masa mendatang.

"Saya akan lebih berhati hati dan mencermati kondisi jemaah juga materi yang akan disampaikan," kata dia.

Untung menjelaskan ia sendiri yang menyusun materi khotbah yang dinilai sarat nuansa politik itu di rumahnya. Alasannya mengangkat tema politik hanya sebagai bahan refleksi dan mengingatkan masyarakat.

"Sebagai sosok muslim saya harus belajar banyak hal kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting karena ajaran Islam sendiri untuk saling mengingatkan," kata dia.

Jadi materi politik itu, kata dia, konteksnya untuk saling mengingatkan, tidak ada batasan, siapa pun yang perlu diingatkan harus diingatkan.

"Hanya itu pandangan kami," ujar dia.

Namun dengan bubarnya jemaah diduga karena materi Salat id itu, Untung kini mengaku khilaf. Sebagai manusia biasa, kata dia, dirinya akan belajar bersikap lebih dewasa lagi.Terutama saat harus berbicara dalam sebuah forum besar seperti Salat id.

"Khususnya ketika berbicara di depan forum yang jemaah besar dari berbagai latar dan kalangan, karena kita tidak pernah tahu persepsi masing-masing jemaah," ujarnya.

Untung menyatakan, untuk mencegah kejadian serupa terulang, ia akan lebih mawas dengan berkoordinasi ke panitia, warga juga tokoh masyarakat setempat tempat ia akan berbicara.

"Tentu penting bagi kami meminta info tokoh masyarakat sebelum kami berbicara, apalagi ini khotbah Idul Fitri yang jemaahnya tidak hanya RT/RW tapi bisa sampai tingkat lebih luas," ujar dia.

Untung mengakui, materi yang disampaikan saat khotbah Salat Id di Tamanan Bantul itu, memang belum sempat ia komunikasikan dengan tokoh masyarakat setempat.

"Terus terang (materi soal pemilu) itu yang belum sempat kami komunikasikan," kata dia. "Jadi supaya (kegaduhan ini) tidak berlanjut kami dengan tegas menyatakan memohon maaf karena sudah membuat warga dan jemaah menjadi terganggu dengan pandangan kami."

<!--more-->

Panitia minta maaf

Tak hanya Untung, pihak panitia juga meminta maaf karena telah lalai tak mengecek materi khotbah dari khatib sebelum dibawakan saat Salat Id.

"Kami dari PHBI juga mohon maaf karena memang tahun ini terfokus pada masalah takbir dan festival lomba sehingga untuk konfirmasi materi khotbah kami tidak cek ulang," kata Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan Bantul Sujendro Nugroho, Sabtu, 13 April 2024.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul Yogyakarta Ahmad Shidqi menuturkan sebelum Idul Fitri, pihaknya sudah mewanti wanti dan mengeluarkan surat edaran tentang tata cara penyelenggaraan salat Id. Dalam surat itu, salah satu poin di dalamnya membahas imbauan terkait materi khotbah.

"Kami sudah klarifikasi ke pihak panitia, bahwa isi khotbah (Untung Cahyono) tersebut tidak mengindahkan imbauan materi khotbah Idul Fitri seperti yang tertuang dalam surat edaran Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2024," kata Ahmad.

Pilihan Editor: Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

Berita terkait

20 Link Twibbon Rayakan Hari Kebangkitan Nasional

13 jam lalu

20 Link Twibbon Rayakan Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Berikut 20 link twibbon yang bisa dipakai gratis.

Baca Selengkapnya

15 Link Twibbon untuk Peringati 26 Tahun Reformasi, Silakan Unggah

1 hari lalu

15 Link Twibbon untuk Peringati 26 Tahun Reformasi, Silakan Unggah

Tahun ini Reformasi memasuki 26 tahun. Mengingatkan kembali semangat reformasi dengan mengunggah twibbon Reformasi. Berikut 15 linknya.

Baca Selengkapnya

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

2 hari lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

2 hari lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

2 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

3 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

3 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

3 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

4 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

4 hari lalu

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

Content Creator atau pembuat konten Mirah Ayu Nanda Anindita berbagi tips cara meraup cuan di Afiliasi Shopee.

Baca Selengkapnya