Catatan Ketua MPR RI: Menghayati Berkah Idul Fitri Bagi Harmonisasi Kehidupan Bersama

Senin, 8 April 2024 10:13 WIB

INFO NASIONAL - Akhirnya, akan selalu ada momentum bagi semua orang memulihkan kelembutan hati yang sejatinya ada pada setiap pribadi. Bagi masyarakat Indonesia yang agamis, salah satu momentum itu adalah Puasa Ramadan yang kemudian memuncak pada perayaan hari kemenangan, Idul Fitri.

Hati yang lembut sebagai berkah Idul Fitri 1445 H itu hendaknya mampu memulihkan silaturahmi di antara sesama anak bangsa, dengan kemauan dan kesediaan mengakhiri sekat-sekat akibat beda pilihan politik yang mengemuka di sepanjang periode persiapan dan pelaksanaan Pemilu 2024. Hari-hari ini, ketika masyarakat menempuh perjalanan mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri 2024 pada 10 dan 11 April tahun ini, mereka secara tidak langsung sudah mengatakan bahwa pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) sudah selesai.

Dengan suasana hati yang lembut, komunitas pemudik ingin segera sampai di kampung halaman, berjumpa sanak keluarga, dan dengan ceria menyongsong Idul Fitri. Tumbuh semangat yang nyata untuk mengakhiri sekat-sekat akibat beda sikap dan pilihan politik saat Pilpres dan Pileg, Februari lalu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Rabu, 20 Maret 2024, telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres. Dua pasangan lain yang keberatan terhadap putusan KPU itu sudah menggugat, dan gugatan itu sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).

KPU juga telah menetapkan Hasil Pileg 2024. Siapa saja yang keberatan akan hasil Pileg pun dapat mengajukan gugatan ke MK.

Advertising
Advertising

Sesuai perkiraan sebelumnya, tidak semua komunitas puas atau mau menerima hasil Pemilu 2024 apa adanya. Kecenderungan seperti itu wajar saja.

Sebagaimana terlihat di ruang publik dan juga menyimak berbagai pernyataan sejumlah kelompok masyarakat, ada kekecewaan pun kemarahan. Patut disyukuri, karena penyikapan atau keberatan atas hasil Pemilu 2024 itu diaktualisasikan sesuai koridor hukum yang berlaku, sehingga ketertiban umum tidak terganggu.

Memang, stabilitas nasional dan ketertiban umum haruslah diutamakan agar semua komunitas dapat menjalankan ragam aktivitas produktif sebagaimana biasanya. Pilpres dan Pileg secara langsung bukan agenda atau sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, termasuk dalam menyikap hasil Pemilu itu sendiri.

Sejak awal dekade 2000-an, masyarakat sudah berulangkali melihat dinamika penyikapan terhadap hasil Pemilu. Dan, fakta membuktikan bahwa pada akhirnya segala sesuatunya akan berjalan baik-baik saja.

Khusus Pemilu 2024 ini, akhir dari rangkaian prosesnya berdekatan dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh rahmat. Penghayatan sepenuh hati semua komunitas terhadap hakekat makna bulan suci Ramadan mendorong setiap orang untuk fokus pada olah rohani.

Kehendak dan niat tulus setiap pribadi untuk instrospeksi di sepanjang bulan suci Ramadan akan memunculkan kesadaran untuk menerima dan menyerap yang baik dan benar, serta mengakhiri segala sesuatu yang salah. Kesadaran yang demikian mendorong setiap orang dengan lapang dada memaafkan atau mengampuni sesama, dan sebaliknya memohon maaf kepada pihak lain untuk salah yang disengaja maupun tidak disengaja.

Hati lembut yang melahirkan niat tulus untuk saling memaafkan dan mengampuni akan menjadi kekuatan besar yang mampu mengakhiri disharmoni antar-komunitas, dan juga mengakhiri sekat-sekat karena beda pilihan politik. Dari titik itulah kehidupan bersama memulai lembaran baru dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Fakta tentang begitu banyak komunitas terlibat dalam rivalitas sengit selama persiapan hingga hari pelaksanaan Pemilu 2024 tak perlu ditutup-tutupi. Adalah fakta juga bahwa rivalitas itu masih menyisakan persoalan hingga saat ini. Namun, sisa-sisa persoalan Pemilu itu hendaknya tidak membuat masyarakat ragu atau cemas.

Sebab, fakta historis sudah memberi bukti dan pelajaran bahwa rivalitas itu pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik dan benar. Hal itu bisa terwujud karena semua komunitas anak bangsa akan kembali pada pijakan tradisi luhur kebangsaan Indonesia, yakni bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan kebangsaan.

Berkah Idul Fitri 1445 H pasti menyulut sentimen positif pada nurani semua komunitas untuk segera memulihkan silaturahmi di antara sesama anak bangsa. Penyerapan sentimen positif itu sudah diperlihatkan dengan sangat Jelas oleh komunitas pemudik yang sedang melakukan perjalanan untuk berlebaran. Tepat di hari yang Fitri nanti, para pemudik akan menyegarkan kembali ikatan silaturahmi dengan kerabat dan tetangga di kampung halaman masing-masing.

Masyarakat selalu menjadikan berkah Idul Fitri sebagai momentum dan pijakan untuk memulihkan harmonisasi kehidupan bersama. Maka, dengan bijaksana dan penuh keberanian, marilah memulai lembaran baru dengan penuh pengharapan. Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. (*)

Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI/Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Universitas Pertahanan RI (UNHAN) dan Universitas Borobudur.

Berita terkait

Jadi Agen Mitra UMi, Hj Caryati Bisa Bantu Ekonomi Warga Desa

23 menit lalu

Jadi Agen Mitra UMi, Hj Caryati Bisa Bantu Ekonomi Warga Desa

Para petani yang kehabisan modal mendapat pinjaman sehingga bisa tetap panen.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan BiliBili Rilis Paket Bundling Premium untuk Content Creator

43 menit lalu

Telkomsel dan BiliBili Rilis Paket Bundling Premium untuk Content Creator

Dengan Paket Bundling Premium Bstation-BiliBili, pelanggan dapat mengakses lebih dari 1.500 konten anime terbaru tanpa iklan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Group Dukung Keberlanjutan Air Bersih di WWF 2024

1 jam lalu

Pertamina Group Dukung Keberlanjutan Air Bersih di WWF 2024

Pertamina memiliki visi untuk mengurangi konsumsi air dan mengurangi kandungan limbah, guna menjaga konservasi air.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta DPR Kaji Kembali Usulan Amandemen UUD 1945

6 jam lalu

Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta DPR Kaji Kembali Usulan Amandemen UUD 1945

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan amandemen diperlukan untuk mengkaji kembali sistem ketatanegaraan dan demokrasi negara.

Baca Selengkapnya

Setelah Try Soetrisno, MPR akan Temui SBY, JK, Megawati hingga Amien Rais

6 jam lalu

Setelah Try Soetrisno, MPR akan Temui SBY, JK, Megawati hingga Amien Rais

Pimpinan MPR telah melakukan kunjungan pertama ke Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, di kediamannya di Jl. Purwakarta No. 6, Menteng.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ungkap Pelantikan Presiden Belum Sesuai Amanat UUD 1945

8 jam lalu

Ketua MPR Ungkap Pelantikan Presiden Belum Sesuai Amanat UUD 1945

Bamsoet, mengatakan MPR belum sepenuhnya menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 dalam pelantikan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

14 jam lalu

Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

Mila, seorang perempuan dengan perjalanan yang memancarkan ketangguhan dan dedikasi, telah menorehkan jejak yang membanggakan, dari gemerlap prestasi sebagai atlet pencak silat hingga menjadi tiang utama di keluarga dan lingkungan kerja di PNM.

Baca Selengkapnya

Ceria Jalin Kerja Sama dengan PLN untuk Perjanjian REC dan ITC

14 jam lalu

Ceria Jalin Kerja Sama dengan PLN untuk Perjanjian REC dan ITC

Ceria menjadi pionir dalam penggunaan REC di industri pemurnian nikel yang terintegrasi (mine mouth smelter)

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong SOKSI Konsolidasi Internal Organisasi

14 jam lalu

Bamsoet Dorong SOKSI Konsolidasi Internal Organisasi

Bamsoet meminta seluruh jajaran SOKSI merapakan barisan dan mendukung agenda-agenda kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Draf PPHN Rampung Dibuat, Bamsoet Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

14 jam lalu

Draf PPHN Rampung Dibuat, Bamsoet Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

Setelah Tri Sutrisno, kunjungan akan berlanjut ke semua tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya