Said Abdullah Caleg DPR dari PDIP Raih Suara Terbanyak Nasional, Kalahkan Dedi Mulyadi sampai Puan Maharani

Rabu, 27 Maret 2024 17:26 WIB

Sebelumnya, Said Abdullah memberikan usulan penghapusan daya listrik 450 VA dalam rapat Banggar DPR RI bersama Kementerian Keuangan pada Senin, 12 September 2022 lalu. Said meminta pemerintah menaikkan daya listrik rumah orang miskin dan rentan miskin. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu adalah panggung demokrasi di mana suara rakyat menjadi penentu arah kebijakan negara. Di tengah gemuruh politik Indonesia, nama Said Abdullah mencuat sebagai salah satu tokoh yang mencapai perolehan suara terbanyak di antara calon anggota legislatif lainnya.

Said Abdullah memenangi kursi DPR RI mewakili Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) dengan lebih dari setengah juta suara di seluruh Indonesia, tepatnya 529.792 suara mengalahkan suara Dedi Mulyadi (375.658), Achmad Baidowi (359.189), Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas (318. 223) bahkan Puan Maharani (297.366).

Profil Said Abdullah

Sejak 2004 lalu, Said Abdullah telah menjabat sebagai anggota DPR RI. Selama lebih dari 15 tahun, ia secara berulang kali terpilih kembali dan dipercaya untuk menjabat hingga periode yang tercatat hingga tahun 2024. Tidak hanya sekadar duduk di kursi legislatif, Said juga memperoleh posisi penting di DPR sebagai Ketua Badan Anggaran atau Ketua Banggar DPR untuk periode 2019 hingga 2024.

Pria kelahiran 22 Oktober 1962 ini, telah menjalani perjalanan politik yang beragam. Sebelumnya, ia pernah mencoba peruntungan sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur pada 2013. Kala itu, Said dipasangkan dengan Bambang Dwi Hartono sebagai calon gubernurnya. Ketika itu, Said Abdullah telah menjabat sebagai anggota DPR, sedangkan Bambang Dwi Hartono menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya dan juga Wakil Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jawa Timur.

Advertising
Advertising

Selain itu, Said Abdullah juga dikenal sebagai politisi senior di PDIP. Diketahui ia pernah menjabat sebagai bendahara DPP Banteng Muda Indonesia dari 2007 hingga 2012, dan sebagai bendahara DPP PDIP Jawa Timur Bidang Kemaritiman dari 2014 hingga 2019. Jauh sebelum itu, menurut laman resmi Dpr.go.id, Said juga telah menjadi anggota aktif PDIP sejak 1982, dimana kala itu ia telah menjadi DPC Banteng Muda Indonesia Kab. Sumenep, sebagai ketua selama tiga tahun hingga 1985.

Saat ini, Said Abdullah mengemban jabatan politik yang cukup signifikan di PDIP, yaitu sebagai Ketua DPP PDIP di Bidang Perekonomian. Dengan pengalamannya yang luas dan perannya yang konsisten dalam partai, Said Abdullah merupakan salah satu sosok kunci dalam membentuk kebijakan dan strategi partai, khususnya dalam ranah perekonomian.

Harta Kekayaan Said Abdullah

Said Abdullah mengungkapkan bahwa total kekayaannya telah mencapai lebih dari Rp 84,5 miliar. Sumber kekayaan tersebut meliputi aset dalam bentuk tanah dan bangunan senilai Rp 61,9 miliar yang tersebar di berbagai daerah, seperti Balikpapan, Sumenep, Surabaya, dan Jakarta Selatan. Di samping itu, Said juga memiliki dua kendaraan bermotor, yakni Fortuner Jeep dan Alphard Minibus, dengan total nilainya mencapai Rp 1,69 miliar.

Kekayaan lain yang dimiliki Said berasal dari investasi dengan nilai bergerak sekitar 2,5 miliar, surat berharga senilai Rp 566 juta, dan uang tunai senilai Rp 17,7 miliar. Meskipun memiliki total kekayaan yang cukup fantastis, Said Abdullah tidak memiliki hutang sedikitpun, menunjukkan kedisiplinan dan keberhasilannya dalam mengelola keuangan secara bertanggung jawab.

Di tengah persaingan yang ketat dan dinamika politik yang kompleks, Said Abdullah berhasil menarik perhatian pemilih. Hal ini terbukti dari dukungan kuat yang diterimanya dari masyarakat yang membuatnya berhasil meraih suara dua kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Prestasi ini tidak hanya memperkuat posisinya di dalam partai, tetapi juga menunjukkan kepercayaan besar dari rakyat terhadap kapasitasnya untuk mewakili aspirasi dan kepentingan mereka di tingkat nasional.


SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Pilihan Editor: Jokowi Singgung Pak Lurah, Said PDIP: Panggilan Kesayangan

Berita terkait

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

2 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

18 jam lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

19 jam lalu

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

Presiden terpilih Prabowo Subianto merasa dirinya bakal mendapat dukungan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, jika masih hidup. Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Soekarno.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

21 jam lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

22 jam lalu

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

1 hari lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

1 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan wacana penambahan jumlah kementerian negara di kabinet Prabowo akan membebani keuangan negara.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

1 hari lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

2 hari lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya