Mantan Pengurus Golkar Sebut Tak Semua DPD I dan DPD II Dukung Airlangga

Senin, 18 Maret 2024 13:04 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam kegiatan syukuran dan konsolidasi partai di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Golkar Papua periode 2009–2019, Max Richard Krey, menanggapi soal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar se-Indonesia yang mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum periode 2024-2029 secara aklamasi.

“Airlangga belum tentu didukung oleh DPD I dan DPD II se-Indonesia,” ujar Max ketika dihubungi, Senin, 18 Maret 2024.

Menurut dia, jika musyawarah nasional Partai Golkar berlangsung hari ini maupun pada Desember mendatang, peluang Airlangga tak serta merta mulus menjadi ketua umum kembali. Sebab, kata dia, terdapat sejumlah calon lain selain Airlangga.

“Karena ada Mas Bambang Susatyo, ada Mas Agus Gumiwang Karta Sasmita, dan juga dari Ufuk Timur Papua ada Pace Bahlil Lahadalia dan masih ada banyak lagi kader-kader Golkar terbaik yang siap menakodahi Partai Golkar,” tuturnya.

Max mengatakan bahwa pertemuan di Bali pada Jumat lalu merupakan kegiatan buka puasa bersama sekaligus merayakan kemenangan Partai Golkar dalam Pilpres dan Pileg 2024. Dia menyebut bahwa Airlangga membutuhkan dukungan yang lebih solid bagi dirinya untuk tetap pertahankan Partai Golkar hingga Desember 2024.

Advertising
Advertising

“Tetapi coba ditanya ke DPD II se-Indonesia belum tentu dan pasti banyak orang bicara seperti saya, tapi mereka semua takut dipecat atau dikeluarkan dari Golkar,” kata dia.

Diketahui, dalam pertemuan di Bali, para pengurus DPD tingkat provinsi ternyata tak hanya membahas soal hasil Pemilu legislatif. Namun, terselip agenda khusus pemberian dukungan kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk kembali menahkodai partai berlogo beringin itu untuk lima tahun ke depan.

Dukungan itu diberikan secara tertulis. Adapun rapat pemberian dukungan itu dilangsungkan secara tertutup. Bahkan sesaat sebelum konferensi pers, para ketua DPD Golkar tingkat provinsi itu meneriakkan “Airlangga aklamasi” sebanyak tiga kali.

Soal pemberian dukungan tertulis itu diakui oleh Ketua DPD Golkar Provinsi Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman. Dia mengatakan, dukungan tersebut merupakan hadiah kepada Airlangga yang dianggap berprestasi. Salah satunya, yakni menambah jumlah raihan kursi partai itu pada Pemilu legislatif 2024 untuk DPR RI.

“Memberikan kado terindah atas kepemimpinan Pak Airlangga. Menyampaikan agar ke depan memimpin partai Golkar,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR ini menyebutkan, bahwa dukungan yang diberikan ini adalah inisiatif pada ketua DPD provinsi se-Indonesia yang hadir pada acara tersebut.

DEFARA DHANYA | MADE ARGAWA

Pilihan Editor: Kata Kapuspen TNI soal Eks Danjen Kopassus Soenarko Pimpin Aksi di KPU

Berita terkait

Sekjen Gerindra Bicara Bobby Nasution, Jokowi jadi Penasihat Prabowo, hingga Revisi UU Kementerian Negara

47 menit lalu

Sekjen Gerindra Bicara Bobby Nasution, Jokowi jadi Penasihat Prabowo, hingga Revisi UU Kementerian Negara

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menjawab sejumlah isu politik yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kelakar Hakim MK Soal Berkas Golkar: Tebal Sekali, Bisa untuk Bantal Tidur

57 menit lalu

Kelakar Hakim MK Soal Berkas Golkar: Tebal Sekali, Bisa untuk Bantal Tidur

Hakim Mahkamah Konstitusi atau MK Arief Hidayat berkelakar saat memeriksa berkas Partai Golkar dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Sudah Bertemu Bobby Nasution: Jangan Gara-gara Ini Terus Merasa Bersaing

1 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Sudah Bertemu Bobby Nasution: Jangan Gara-gara Ini Terus Merasa Bersaing

Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajeckshah, mengungkapkan hubungannya dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menjelang pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Raffi Ahmad dalam Pusaran Isu Jadi Menteri Prabowo dan Maju di Pilkada Jateng

2 jam lalu

Raffi Ahmad dalam Pusaran Isu Jadi Menteri Prabowo dan Maju di Pilkada Jateng

Raffi Ahmad dinilai belum memiliki kinerja politik yang bagus, karena tidak memiliki pengalaman di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Orang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024

5 jam lalu

Orang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024

Beberapa nama yang ada di lingkaran Presiden Jokowi bakal memeriahkan Pilkada 2024 dari Bobby Nasution hingga Tim Asisten Pribadi Iriana.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

5 jam lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

7 jam lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang Hingga 2061, Berikut Lowongan Kerja di PT Freeport Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang Hingga 2061, Berikut Lowongan Kerja di PT Freeport Indonesia

Pemerintah akan memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061. Berikut lowongan kerja untuk beberapa posisi di perusahaan tambang ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

17 jam lalu

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

Pakar menilai Raffi Ahmad belum memiliki kinerja politik bagus, tapi Dico Ganinduto menunjukkan kinerja baik sebagai Bupati Kendal.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

17 jam lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya