Menyambut Ramadan, Kapolri Listyo Sigit Bareng Gubernur DIY Resmikan Tradisi Wiwitan Pasa

Reporter

Antara

Jumat, 8 Maret 2024 11:37 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengunjungi tenant UMKM pada gelaran "Pasar Kangen Wiwitan Pasa Tahun 2024" di Lapangan Markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis malam (7/3/2024). ANTARA/Luqman Hakim

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X resmi membuka membuka gelaran "Pasar Kangen Wiwitan Pasa Tahun 2024" di Lapangan Markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY), untuk menyambut Ramadan 2024.

Kapolri meresmikan tradisi "wiwitan pasa" yang digagas Polda DIY ini dengan membunyikan otok-otok.

"Kami membuat acara ini untuk merajut kembali keharmonisan kita semua terutama masyarakat di Yogyakarta," kata Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan dalam sambutannya, Kamis malam, 7 Maret 2024.

Suwondo menuturkan "wiwitan pasa" yang dikemas dengan pasar kangen, pameran lukisan, serta seni pertunjukan itu menjadi ikhtiar Polda DIY dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan.

Dia menuturkan, acara yang digelar kali kedua di lingkungan Markas Polda DIY itu berangkat dari semangat bersama Polda DIY dengan para seniman dan budayawan untuk merekatkan interaksi antara Polri dengan masyarakat.

Advertising
Advertising

"Menjadikan kantor Polri tidak menakutkan tapi menjadi tempat kumpul masyarakat," ujar dia.

Suwondo berharap kegiatan yang mengusung tema "Gandeng Renteng Kumandanging Pasar" itu menjadi ajang partisipasi semua kalangan, khususnya mahasiswa, pemusik jalanan, serta pegiat budaya dalam menciptakan budaya adiluhung serta menjaga karya pelukis dan fotografer di Yogyakarta.

"Mimpinya adalah Indonesia menjadi negara 'super power' dalam bidang budaya," kata dia.

Menurut Suwondo, pasar kangen pada "wiwitan pasa" tahun ini diikuti oleh 160 gerai UMKM di DIY serta dimeriahkan seni pertunjukan para mahasiswa dan seniman jalanan di Kota Gudeg.

Sementara Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto menambahkan acara Pasar Kangen Wiwitan Pasa 2024 dibuka untuk masyarakat umum secara gratis selama tiga hari mulai 7 sampai 9 Maret 2024.

Nugroho berharap masyarakat berkunjung dan turut memeriahkan "wiwitan pasa" dengan menikmati pasar kangen, pertunjukan seni dan melihat lukisan karya pelukis profesional di Mapolda DIY.

"Acara ini memberikan ruang terutama kepada masyarakat, mahasiswa, pemusik jalanan untuk menyalurkan bakatnya serta mendorong perekonomian berputar," ujar dia.

Pilihan Editor: Polemik KJMU: Viral Dicabut, Curhat ke Anies, dan Penjelasan Heru Budi

Berita terkait

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

4 jam lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

21 jam lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

23 jam lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

1 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

3 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

3 hari lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

3 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

3 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya