Survei Populix: 65 Persen Muslim Indonesia Dukung Boikot Produk Terafiliasi Israel

Kamis, 22 Februari 2024 15:50 WIB

Penjelasan Resmi Fatwa Haram MUI dan Boikot Produk Israel

TEMPO.CO, Jakarta - Layanan penyedia data Populix mengungkap hasil studi yang membahas tentang sentimen publik terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau MUI Nomor 83 tentang dukungan untuk perjuangan Palestina. Fatwa MUI itu disebutkan sudah mencapai tingkat kesadaran yang tinggi hingga mencapai 94 persen di kalangan masyarakat Indonesia.

“Baik di kalangan masyarakat muslim maupun non-muslim,” kata Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix lewat keterangan tertulis, Rabu 21 Fabruari 2024.

Fatwa itu menurutnya memunculkan seruan boikot kuat terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel ke berbagai kalangan. “Hal ini mungkin terjadi karena isu ini adalah isu kemanusiaan yang tidak mengenal sekat agama," ujar Vivi. Dampak dari gerakan boikot itu sudah mulai dirasakan oleh perusahaan dan juga merek yang dikaitkan mempunyai afiliasi dengan Israel.

Survei Populix itu melibatkan 1.058 responden yang mayoritas kalangan milenial dan Gen Z dari kalangan menengah ke atas, serta 80 persen berdomisili di Pulau Jawa, Sumatra (11%), dan pulau lain (9%). Statusnya antara lain masih lajang (57%), menikah dan punya anak (36%), dan mayoritas pekerja (60%). Responden penganut agama Islam sebanyak 87 persen, selebihnya empat agama lain di Indonesia.

Dari kalangan responden muslim, mereka yang mematuhi fatma MUI tersebut sebanyak 65 persen. Motivasi utama responden untuk mematuhi fatwa adalah untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan mengatasi masalah kemanusiaan di wilayah tersebut. Alasan lain untuk memprotes agresi militer Israel, dan mendukung aksi boikot sebagai alat ekonomi dan politik.

Advertising
Advertising

Meskipun sebagian besar responden muslim menyatakan setuju dengan fatwa dan berkomitmen untuk patuh, tapi fatwa itu tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebab ada 26 persen responden yang masih ragu-ragu. Mereka mengungkapkan ketidakpastian tentang implikasi praktis dari boikot dan merasa kurang terinformasi untuk membuat keputusan.

Sementara itu ada 9 persen responden yang menentang fatwa. Mereka menunjukkan penolakan karena merasa kurang yakin terhadap efektivitas boikot untuk mengatasi isu sosial dan politik, serta mengekspresikan keinginan untuk memiliki otonomi dalam pemilihan produk. Dinamika ini menurut Vivi, mencerminkan pandangan masyarakat terhadap isu Palestina-Israel dan menunjukkan bahwa ada berbagai pandangan yang perlu dipahami lebih lanjut.

Pilihan Editor: Ma'ruf Amin Bersuara Soal Fenomena Demokrasi Hari-hari Ini, Begini Tanggapannya Tentang Dirty Vote

Berita terkait

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

30 menit lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

1 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

3 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

4 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

5 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

5 jam lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

6 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

6 jam lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

7 jam lalu

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.

Baca Selengkapnya