Rentetan Aksi Demo di KPU Tolak Pemilu Curang, Mahasiswa hingga Buruh Turun ke Jalan

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 22 Februari 2024 06:54 WIB

Massa menggelar aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Mereka juga berpendapat terdapat kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai aksi demonstrasi terjadi di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU usai Pemilu 2024 berlangsung. Mereka memprotes soal adanya dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

Pada 16 Februari 2024 atau dua hari setelah pencoblosan, massa aksi yang mengatasnamakan diri Kelompok Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi dan Pemilu melakukan demonstrasi di KPU. Mereka menganggap Pemilu 2024 sarat akan kecurangan. Mereka membawa poster-poster yang bertuliskan “Tangkap dan adili Jokowi”.

Selain itu, massa juga membawa poster bertuliskan "Sindikat Jokowi di Balik Pemilu Curang”, “Usut Tuntas Sindikat Jokowi” hingga “Tolak Pemilu Curang”. Ketua Umum Relawan Anies Presiden Indonesia, Fritz Alor Boy, yang merupakan salah satu peserta aksi menuding Presiden Jokowi melakukan kecurangan secara masif, terstruktur, dan sistematis dalam Pemilu 2024.

Menurut dia, aksinya itu tak akan berhenti. Dia mengatakan akan mengajak mahasiswa untuk turun bersamanya ke jalan. “Hari ini kami akan rapat, susun lagi. Rakyat dan mahasiswa berkumpul untuk demo di sini. Bukan di sini aja, mungkin di beberapa tempat,” katanya pada 16 Februari lalu.

Pada 19 Februari 2024, sejumlah massa kembali berdemonstrasi di depan Gedung KPU. Massa berasal dari Aliansi Masyarakat Selamatkan Demokrasi Indonesia yang menolak kecurangan pemilu. Salah satu orator di atas mobil menyebut aksinya di Kantor KPU tidak dimobilisasi dengan uang, tapi digerakkan oleh kondisi demokrasi di Indonesia. “Kami bukan orang yang dibayar, bukan dikasih nasi bungkus. Murni untuk demokrasi menjadi berperadaban,” pekik orator itu.

Advertising
Advertising

Aksi itu juga diwarnai dengan demo tandingan dari Aliansi Mahasiswa Jaga Indonesia. Aliansi Mahasiswa Jaga Indonesia memuji pemerintahan Presiden Joko Widodo dan mendukung kerja KPU. Pada saat aksi berlangsung, mereka juga menyindir kubu yang kontra KPU dengan memutar musik. “Kalau mereka teriak kita joget-joget,” kata mereka.

Aksi demo kembali terjadi di KPU pada Rabu, 21 Februari 2024. Organisasi Poros Buruh Nasional memprotes Pemilu 2024 yang disebut terjadi banyak dugaan kecurangan. Pelanggaran itu diduga terjadi sebelum dan sesudah pemilu.

"Banyak kecurangan dari sebelum pemilihan sampai penyelenggaraan, hingga sampai akhir pemilu terjadi banyak kecurangan secara terstruktur," kata Ketua Poros Buruh Jakarta Timur Endang Hidayat, saat ditemui di kawasan gedung Komisi Pemilihan Umum, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Februari 2024.

Menurut Endang, kecurangan terstruktur dalam Pemilu 202 dimulai dari pelanggaran undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah. Kasus itu berupa uji materil batas usia calon presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi yang memuluskan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.

Kasus lain yang membuat 27 federasi dan tiga konfederasi buruh di Indonesia itu turun ke jalan yakni kacaunya penghitungan suara yang dilakukan KPU melalui Sirekap. Dalam penghitungan suara, kata dia, ada upaya rekayasa berupa pengelembungan suara salah satu paslon.

"Yang menjadi bukti konkrit di TPS 034 di Tangerang Selatan, itu paslon 02 dapat 86 suara. Tapi berubah menjadi 886 suara," tutur Endang. "Kalau itu direvisi, 800 lebih suara itu akan pindah ke TPS yang lain. Sehingga sistem (Sirekap) itu tidak akan bisa diubah."

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan menurunkan 1.758 personel untuk mengamankan unjuk rasa tersebut.

"Kami juga akan melayani dan memberikan pengamanan serta pengawalan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya," kata Susatyo kepada wartawan di depan gerbang KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Februari 2024.

Kepolisian melakukan pengawasan dengan menutup ruas jalan di depan KPU. Pengawasan juga dilakukan untuk mengantisipasi jika massa menuju ke Badan Pengawas Pemilihan Umum.

Adapun petugas yang berjaga tersebar di sejumlah titik seperti di seputar Monumen Nasional, Bundaran HI, hingga dua pusat titik aksi. Susatyo mengungkapan unjuk rasa yang dilakukan memprotes dugaan pelanggaran pemilu melibatkan elemen buruh dan mahasiswa.

Bagus Pribadi | Adil Al Hasan | Ihsan Reliubun| Rendi Kojansow (Magang) | Sitti Rahmawati (Magang)

Pilihan Editor: Moeldoko Absen di Istana saat Jokowi Lantik AHY sebagai Menteri ATR

Berita terkait

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

1 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

2 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

2 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

2 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

2 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

3 jam lalu

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, menjajaki peluang lain untuk Sudirman Said agar tetap maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

3 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya

Relawan Ungkap Alasan Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta

4 jam lalu

Relawan Ungkap Alasan Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta

Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, mengungkapkan alasan batal mencalonkan eks Menteri ESDM tersebut di Pilkada Jakarta sebagai calon independen.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

5 jam lalu

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

Anggota Pansel KPK diminta agar bersih dari genealogi politik.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

6 jam lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya