Real Count KPU Terkini: Prabowo-Gibran 57,44 Persen, Anies-Muhaimin 24,7 Persen, Ganjar-Mahfud 17,86 Persen
Reporter
Ikhsan Reliubun
Editor
Ninis Chairunnisa
Sabtu, 17 Februari 2024 10:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil real count sementara versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Sabtu pagi, 17 Februari 2024, masih menunjukkan pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua rivalnya.
Dilansir situs resmi KPU, hingga pukul 08.00 WIB, proses penghitungan suara di angka 524.656 dari 823.236 tempat pemungutan suara atau TPS, dengan persentase 63,73 persen.
Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 43.874.379 (57,44 persen) suara. Disusul pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan perolehan suara 18.871.854 (24,7 persen), dan paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dengan perolehan suara 13.643.240 (17,86 persen).
Pada Jumat, 16 Februari 2024, pukul 09.30 WIB, proses penghitungan suara ada di angka 417.089 dari 823.236 TPS dengan persentase 50,66 persen. Prabowo-Gibran mendapatkan suara 30.224.843 (56,8 persen) suara. Disusul pasangan Anies-Muhaimin merai suara 13.427.157 (25,23 persen), serta Ganjar-Mahfud memperoleh suara 9.559.888 (17,97 persen).
Hasil real count versi KPU tersebut menjadi sorotan masyarakat. Hasil penjumlahan suara dari C-1 plano berbeda dengan hasil konversi melalui aplikasi Sirekap, yang tampil di laman pemilu2024.kpu.go.id. Hasil itu, di tiap TPS tertentu melonjak dengan tambahan suara dari 500-800 ke pasangan Prabowo-Gibran.
Misalnya diungkapkan oleh Tim Nasional Anies-Muhaimin yang menemukan indikasi rekayasa sistem dengan setting-an algoritma tertentu di server milik KPU. Pengaturan itu diduga diatur memenangkan capres-cawapres tertentu. Sepeti diungkapkan Bambang Widjojanto, Dewan Pakar IT Timnas Amin, pada 16 Februari 2024.
Bambang mencontohkan kejanggalan terjadi di TPS di DKI Jakarta. Pada formulir C1, Anies-Muhaimin meraih suara 108 suara. Sedangkan Prabowo-Gibran 74 suara dan Ganjar-Mahfud 16 suara. Namun angkanya berubah ketika masuk di sistem KPU. Pasangan nomor urut 1 tetap 108, nomor 2 meningkat 748.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mensyukuri ada Sirekap sebagai alat bantu penghitungan suara sementara. Sehingga adanya kesalahan angka dalam konversi C-1 hasil perolehan suara pemilihan umum atau Pemilu 2024 bisa dilihat. "Publik bisa laporkan kepada KPU (kesalahan data). Kalau Sirekap enggak bekerja kan enggak mungkin ada yang lapor, bisa mengetahui," kata dia.
Pilihan Editor:Timnas Amin dan TPN Ganjar-Mahfud Kompak Sebut Sirekap KPU Bermasalah