Makan Siang Gratis Usulan Prabowo, Bagaimana Komentar Pakar?

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 6 Februari 2024 20:19 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden atau capres nomor 2 Prabowo Subianto menyebut, program makan siang gratis yang digagas mampu menyelesaikan permasalahan fundamental di Indonesia, saat debat pada Minggu, 4 Februari 2024.

"Kita mengatasi masalah fundamental dalam memperbaiki kualitas hidup rakyat Indonesia menuju kepada menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," ujar Prabowo dalam pemaparan visi-misinya.

Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, menanggapi soal program makan siang gratis yang sering ditertawakan. "Jadi makan siang gratis, tolong jangan ditertawakan, karena itu program yang dahsyat. Sudah dilakukan di 76 negara," kata Drajad, pada Senin, 5 Februari 2024.

Sebelum debat capres terakhir, usulan tentang makan siang gratis sudah pernah dikomentari. Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies Yusuf Wibisono mengatakan, program pemberian makan siang dan susu gratis akan membebani anggaran.

Ia memperkirakan, program itu membutuhkan dukungan anggaran hingga Rp400 triliun pertahun. "Anggaran ini sangat fantastis dibandingkan dengan anggaran percepatan penurunan stunting yang rata-rata dalam 3 tahun terakhir hanya di kisaran Rp30 triliun pertahun," katanya, Kamis, 18 Januari 2024. Yusuf menegaskan, akar masalah stunting di Indonesia banyak berkaitan dengan kemiskinan dan lonjakan harga pangan.

Komentar Ahli Mengenai Makan Siang Gratis

Advertising
Advertising

1. Tidak Efektif Mencegah Stunting

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan upaya pencegahan stunting dengan pemberian makan siang gratis untuk anak tidak efektif. "Kalau sudah stunting, mesti dibawa ke rumah sakit, diatasi dokter anak, yang penting itu," katanya dikutip dari Antara, pada Senin 5 Februari 2023. "Mencegah stunting itu saya sepakat semalam dengan pernyataan (yang mengatakan) mulainya itu dari sejak kandungan, lalu mulai dari dia 1.000 hari pertama."

Piprim menjelaskan, pencegahan stunting yang benar juga harus berfokus pada penguatan protein hewani sejak masa kehamilan.

2. Bukan Solusi

Dokter dan epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman berpendapat, penanganan stunting dengan program makan siang gratis, bukan solusi yang komprehensif untuk mencegah stunting.

"Jadi kalau bicara stunting, sayangnya yang disampaikan Pak Prabowo (tampak) belum memahami masalah stunting di Indonesia. (Penanganan) stunting di Indonesia bukan semata masalah gizi, tapi harus dilihat kenapa anak atau ibu itu kurang gizi," katanya, Minggu, 4 Februari 2024.

Menurut dia, banyak faktor. penyebab stunting. Misalnya, soal aspek sosial dan ekonomi yang kurang mendukung. Seperti anak atau ibu tersebut miskin dan hidup dalam lingkungan yang kotor, kemudian minim informasi dan kurang sanitasi air bersih. Soal usulan makan siang gratis, menurut dia, bukan solusi, karena tidak menyelesaikan masalah stunting dari akar-akarnya.

YOLANDA AGNE | RIANI SANUSI PUTRI | ALIF ILHAM FAJRIADI | HAN REVANDA PUTRA | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran: Jangan Tertawakan Makan Siang Gratis, Itu Program Dahsyat

Berita terkait

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

9 jam lalu

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

11 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

12 jam lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

13 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

19 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

20 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

20 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

1 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya