PBNU Berkali Sebut Netral di Pemilu 2024, Apa Saja Pembuktiannya?

Minggu, 4 Februari 2024 09:01 WIB

Presiden Jokowi (tengah) didampingi Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf (keempat kanan depan) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kanan depan) menyanyikan lagu Indonesia Raya saat Ijazah Kubro dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa di Lapangan Jala Krida Mandala, Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 22 Oktober 2023. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU kembali nyatakan sikap netral di Pemilu 2024. Hal ini dikarenakan beberapa anggota Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU turut bergabung dalam kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Perlu diketahui juga bahwa Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) selaku Cawapres nomor urut 1 dan Prof. Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud Md) selaku Cawapres nomor urut 2 merupakan kader NU.

Sebelumnya, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf sudah mengatakan bahwa NU tetap menegakkan independensi dan netralitas pada pemilu sejak pembentukannya pada 1926.

"NU sebagai institusi masih di posisi itu (sesuai titah 1926), karena ini keputusan resmi muktamar yang tidak pernah dianulir,, tidak boleh sebagai institusi (memihak)," kata Yahya Cholil Staquf usai bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 9 Juni 2023.

Netralitas PBNU kembali diungkapkan oleh Yahya Cholil Staquf tegaskan pada Januari 2024 lalu. Ia mengatakan organisasi NU akan bersikap netral.

“Sejak awal PBNU sudah menyatakan kami tidak terlibat dukung mendukung (dalam Pilpres) baik sebagai organisasi atau lembaga," kata Yahya di sela menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Senin, 29 Januari 2024.

Advertising
Advertising

Pernyataan berulang yang disampaikan oleh Gus Yahya merupakan respon atas pernyataan Gus Nadir selaku salah satu cendekiawan NU yang secara gamblang menyatakan bahwa struktural PBNU mendapatkan arahan untuk mendukung pasangan calon dengan nomor urut 2 yaitu Prabowo - Gibran.

Pernyataan Gus Nadir kemudian didukung oleh sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul yang mengatakan pengikut Rais A’am KH Miftachul Achyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staqouf bergerak mendukung Prabowo-Gibran.

Pernyataan kedua anggota PBNU tersebut dibantah oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran Ali Masykur Musa yang mengatakan bahwa dukungan PBNU bersifat kultural bukan struktural. Jadi, NU tidak boleh ikut campur politik praktis secara formal, tetapi tetap mempunyai hak politik untuk mendukung Prabowo-Gibran.

"Termasuk yang ada di kepengurusan NU di semua level," ujar dia melalui sambungan telepon, Rabu, 24 Januari 2024.

Dengan adanya peristiwa-peristiwa tersebut, PBNU telah menonaktifkan 63 pengurus harian dan pleno yang terlibat dalam pencalonan anggota legislatif dan sebagai tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi PBNU Amin Said Husni di Jakarta, Ahad, 21 Januari 2024, menjelaskan kebijakan penonaktifan itu tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024.

Walaupun NU sempat ikut serta dalam politik praktis dan mengikuti Pemilu 1955, saat ini fokus organisasi mereka adalah sebagai organisasi sosial. Mereka juga menegaskan bahwa politik yang dianutnya berdasarkan nilai-nilai kemaslahatan, kesejahteraan, dan keadilan.Tidak akan berpihak pada partai apa, melainkan memperjuangkan apa.

Tujuan NU didirikan adalah untuk memangku kewenangan keagamaan di Nusantara yang kemudian fokus pada keagamaan dan kemasyarakatan. Dengan tujuan tersebut, makan NU sebagai organisasi harus bisa menjaga kepaduan dengan cara melakukan konsolidasi organisasi dan kepengurusan.


ADINDA ALYA IZDIHAR | YOLANDA AGNE | PRIBADI WICAKSONO | AMIRULLAH | HAN REVANDA PUTRA | MYESHA FATINA RACHMAN | ANTARA

Pilihan Editor: Ketum PBNU: Organisasi Netral, Kalau Mobilisasasi Atas Nama Pribadi Kami Bisa Apa?

Berita terkait

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

1 jam lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

6 jam lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.

Baca Selengkapnya

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

6 jam lalu

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

PKS mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

11 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

13 jam lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

1 hari lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

1 hari lalu

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

Di tengah usulan pada Prabowo-Gibran untuk menambah nomenklatur menjadi 40 kementerian, RI pernah punya kabinet 100 menteri.

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

3 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

3 hari lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

3 hari lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya