Profil Guntur Soekarnoputra yang Sebut Jika Ganjar-Mahfud Md Menang Maka Jokowi Mau Diapakan?

Rabu, 31 Januari 2024 06:35 WIB

Guntur Soekarnoputra. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Putra sulung Presiden Pertama RI Sukarno, Guntur Soekarnoputra mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi. Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI itu mengatakan jika capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD menang, pemerintah berikutnya bisa bebas menjatuhkan keputusan terhadap Jokowi.

“Kalau kekuasaan dan hak prerogatif berada di Mas Ganjar dan Pak Mahfud, hal-hal lain mau kita apa-apakan jadi gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain,” kata Guntur saat memberikan sambutan dalam acara Rock and Roll Day’s di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Senin, 29 Januari 2024.

Padahal Guntur sebelumnya amat menyanjung mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantaran sudah membersihkan nama ayahnya dari tuduhan Gerakan 30 September atau G30S. Bahkan, pada September 2023 lalu dia sempat mengusulkan Jokowi jadi pengganti Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah kelar menjabat sebagai Presiden.

Profil Guntur Soekarnoputra

Mohammad Guntur Soekarnoputra atau lebih dikenal dengan sebutan Guntur Soekarnoputra adalah putra sulung Sukarno bersama Fatmawati. Dia merupakan kakak dari Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. ‘Pak De’ dari Ketua DPR RI Puan Maharani ini lahir di Jakarta pada 3 November 1944.

Advertising
Advertising

Kendati lahir dari keluarga politisi, Guntur tidak terjun secara langsung dalam dunia politik praktis. Berbeda dengan sang ayah dan adik-adiknya yang banyak berkecimpung dalam dunia politik, guntur lebih banyak aktif dalam dunia budaya, khususnya musik. Hal itu diakuinya kepada Koran Tempo dalam wawancara pada Januari 2006. Putra mbarep Sukarno ini lelah bila terlibat politik praktis.

“Capek kalau soal politik,” kata Guntur, dalam laporan Koran Tempo pada 21 Januari 2006.

Jauh menilik ke belakang, Guntur mengaku enggan ikut membesarkan partai warisan bapaknya, Partai Nasional Indonesia atau PNI, lantaran dia ogah partai tersebut digabung. Adapun PNI terpaksa melakukan fusi bersama sejumlah partai lainnya menjadi PDI (kini PDIP) lantaran pada Pemilu 1977 pemerintah menghendaki hanya diikuti tiga partai.

“Saya kan enggak setuju fusi. Karena dalam pemikiran saya, apa pun partai itu, kalau namanya partai fusi, pasti di dalamnya akan terjadi faksi-faksi yang tidak bisa dihindarkan,” katanya dalam Podcast ‘Apa Adanya’ yang ditayangkan di kanal YouTube B1 Plus, Kamis, 28 Oktober 2021.

Alasan itulah yang membuat Megawati sebagai pimpinan tertinggi PDIP tak pernah mengajak Guntur bergabung. Kendati begitu, Presiden RI kelima tersebut terkadang meminta saran dalam hal tertentu kepada sang kakak. “Kalau ada masalah yang katakan penting, itu kadang-kadang, saya katakan kadang-kadang, tidak selalu, dia nanya ke saya. ‘Kalau pendapat Mas gimana mengenai masalah ini’. Saya jawab saja apa adanya,” kata Guntur.

Guntur Soekarnoputra pernah berterima kasih kepada Jokowi

Terlepas dari sikapnya kepada Jokowi yang mungkin berubah menjadi tidak suka, Guntur ternyata pernah menyatakan dirinya sangat berterima kasih kepada Jokowi yang sudah membersihkan nama sang ayah, Sukarno, atas tuduhan G30S. Jokowi menyebut Sukarno telah dianugerahi gelar Pahlawan Proklamator pada 1986 dan gelar Pahlawan Nasional pada 2012.

“Artinya Insinyur Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan,” kata Jokowi.

Guntur mengatakan pernyataan Jokowi itu telah membersihkan nama Presiden Pertama RI tersebut. Dengan demikian, kata dia, jelas sudah bahwa Sukarno bukan orang komunisme dan simpatisan Partai Komunis Indonesia atau PKI yang dituding sebagai dalang peristiwa pembunuhan terhadap para jenderal TNI AD tersebut. Bagi Guntur, Sukarno adalah nasionalis dan patriot sempurna.

“Pernyataan dari Pak Jokowi ini membersihkan nama Soekarno bahwa dirinya tidak terlibat G30S PKI. Dengan ini jelas bahwa Soekarno bukan PKI, bukan komunis, dan dia adalah nasionalis dan patriot sempurna,” kata Guntur di Istana Negara Jakarta, Senin, 7 November 2022.

Guntur Soekarnoputra pernah usul Jokowi jadi Ketua Umum PDIP

Guntur pernah mengusulkan agar Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP pengganti Megawati setelah usai menjabat sebagai presiden. Hal itu dia sampaikan dalam opininya di Harian Kompas pada Sabtu, 30 September 2023. Menurut Guntur, Jokowi perlu melanjutkan karier politiknya usai lengser sebagai Presiden. Dia menyebut Jokowi sebagai anak ideologis Bung Karno.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | BAGUS PRIBADI | M JULNIS FIRMANSYAH | EIBEN HEIZIER I SDA

Pilihan Editor: Hasto PDIP Sebut Ucapan Guntur Soekarnoputra Merupakan Gerakan Masyarakat

Berita terkait

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

1 jam lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Tolak Wacana Revisi UU Kementerian Negara untuk Era Prabowo

2 jam lalu

PDIP Tolak Wacana Revisi UU Kementerian Negara untuk Era Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mewanti-wanti bahwa kementerian negara yang ada saat ini sebenarnya sudah mampu merepresentasikan seluruh tanggung jawab negara.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

5 jam lalu

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

Wacana pertemuan Prabowo-Megawati sudah dibicarakan sebelum lebaran Idulfitri pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

6 jam lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Alasan Putri Anggota DPR Aria Bima Daftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo ke PDIP

6 jam lalu

Alasan Putri Anggota DPR Aria Bima Daftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo ke PDIP

PDIP Kota Solo menyatakan Sukma Putri Maharani adalah pendaftar pertama perempuan bagi partainya untuk Pilkada Solo.

Baca Selengkapnya

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

7 jam lalu

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

Gus Yusuf mengatakan PKB terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

Megawati: Saya Suka K-Pop, tapi Seni Budaya Indonesia Luar Biasa

7 jam lalu

Megawati: Saya Suka K-Pop, tapi Seni Budaya Indonesia Luar Biasa

Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengingatkan anak muda supaya memikirkan ulang seni budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

7 jam lalu

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

PDIP menyebut Sri Mulyani sebagai salah satu tokoh potensial untuk cagub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

9 jam lalu

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

Didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali dengan diterima oleh Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Kata Gus Yusuf yang Bakal Diusung PKB Jadi Calon Gubernur pada Pilkada Jateng

11 jam lalu

Kata Gus Yusuf yang Bakal Diusung PKB Jadi Calon Gubernur pada Pilkada Jateng

Gus Yusuf mengatakan PKB terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya