Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

Reporter

Adil Al Hasan

Minggu, 28 Januari 2024 14:57 WIB

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menghadiri Hajatan Rakyat Cirebon di Stadion Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 27 Januari 2024. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo tidak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Menurut Ganjar, siapa saja bisa bertemu dengan Sri Sultan, termasuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang sedang berkontestasi di pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Meski demikian, Ganjar mengaku dirinya bersyukur menjadi calon presiden pertama yang bertemu Sri Sultan HB X dan berdiskusi selama dua jam untuk membahas isu, salah satunya cara mengelola Indonesia. Dia menyebut Sri Sultan waktu itu berpesan bahwa Indonesia harus dikelola dengan baik dan penuh integritas.

“Mudah-mudahan semua calon presiden yang hadir di sana atau siapa pun tamu yang datang ke sana, juga mendapatkan pesan yang sama bahwa Republik ini harus dikelola dengan baik, dengan penuh integritas,” ujar Ganjar usai menghadiri kampanye akbar Hajatan Rakyat di Istana Maimun di Medan, Sumatera Utara, pada Ahad, 28 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.

Selain itu, Ganjar menyebut Ayahanda Sri Sultan, yakni Hamengkubuwono IX, pernah menulis buku berjudul “Tahta untuk Rakyat.” Buku itu menurut bekas Gubernur Jawa Tengah itu, cukup bagus dan bisa menjadi kaidah dalam memimpin bangsa.

“Dengan membaca buku itu, saya kira kita akan tahu, kita diberikan amanah oleh rakyat. Buku itu bisa menjadi kaidah dalam memimpin,” kata Ganjar.

Advertising
Advertising

Jubir Keraton Minta Pertemuan Itu Tidak Ditafsirkan yang Tidak-Tidak


Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di kediamannya di Keraton Kilen, Ahad siang, 28 Januari 2024.Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X selama kurang lebih satu jam sejak pukul 10.30 WIB itu berlangsung tertutup dari awal hingga selesai. Awak media tidak dapat kesempatan mewawancarai keduanya ihwal pertemuan itu.

Hanya perwakilan Keraton Yogyakarta yang juga menantu Sultan HB X, yakni Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro, yang memberikan keterangan ihwal kunjungan Jokowi itu.

"Tadi kurang lebih bertemu selama 1 jam, pertemuannya juga tertutup. Jadi saya kalau ditanya ngobrolin apa, saya juga tidak tahu," kata Notonegoro.

Notonegoro menambahkan sudah hal yang biasa jika Presiden Jokowi sedang ke Yogya dan ada waktu akan menemui Sultan HB X. "Biasanya kalau ke Yogya memang (Presiden Jokowi) bersilaturahmi kepada Ngarsa Dalem (Sultan HB X)," kata dia.

Pertemuan biasanya hanya dilakukan empat mata alias berdua saja seperti hari ini. "Kecuali saat hari raya seperti lebaran begitu baru mengajak keluarga," kata dia.

"Tadi ada pesan, dari kami, mohon jangan dinarasikan yang enggak-enggak, karena memang (Jokowi) sering bersilaturahmi," imbuh dia.


ADIL AL HASAN, PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Beda dengan Para Capres, Jokowi Ditemui Sultan HB X di Keraton Yogya

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

31 menit lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

2 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

7 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

7 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

8 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

8 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

15 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

16 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya