Koalisi Pemilu Bersih Nilai Unggahan Tagar Prabowo-Gibran di Akun X Kemhan Masuk Pelanggaran Pidana

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 23 Januari 2024 13:15 WIB

Kemhan. Dok.Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Viral di media sosial soal cuitan akun X resmi Kementerian Pertahanan atau Kemhan yang berisi cuitan dengan tagar Prabowo-Gibran 2024. Menanggapi hal ini Koalisi Masyarakat untuk Pemilu Bersih menilai penggunaan akun resmi media sosial untuk kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu bukan cuma pelanggaran pemilu atau etik.

"Itu sudah jelas ia harus dikategorikan masuk pelanggaran kategori tindak pidana," kata Julius Ibrani, anggota Koalisi, dalam keterangan tertulis di aplikasi perpesanan, Selasa, 23 Januari 2024. Julius mengatakan, pelanggaran itu bisa merujuk pada Pasal 280 ayat 4 Undang-Undang Pemilu juncto Pasal 72 ayat 1 Peraturan Komisi Pemilihan Umum atau PKPU Nomor 20 Tahun 2023.

Sebelumnya, akun X Kementerian Pertahanan, @Kemhan_RI. Akun ini mencuit unggahan berisi tagar atau #PrabowoGibran dengan foto komplek perumahan pada pukul 10.25 WIB, 21 Januari 2024. Namun cuitan itu kini telah dihapus.

Dalam aturan itu, menurut Julius, peserta atau tim kampanye tak boleh menggunakan fasilitas pemerintah. Adapun akun resmi X Kementerian Pertahanan merupakan fasilitas pemerintah yang dibiayai oleh anggaran pendapatan belanja negara (APBN). "Bersumber dari pajak rakyat," ujar dia.

Ketua Badan Pengurus Nasional Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), itu mengatakan bila tindak pidana dalam unggahan tersebut tidak tercantum dalam UU Pemilu Pasal 280 ayat 1, maka bisa ditarik ke tindak pidana spesifik. "Masuk kategori korupsi," ucap dia.

Advertising
Advertising

Alasannya, akun di X Kementerian Pertahanan itu dibiayai oleh negara pada Kementerian Pertahanan, tapi dimanfaatkan kepada kepentingan pribadi. "Itu harus dikategorikan sebagai sebuah tindak pidana korupsi," ujarnya.

Sehingga, kata dia, pengawasan pelanggaran ini tak hanya berlangsung pada level bawah. Tapi Komisi Pemberantasan Korupsi harus bisa bergerak untuk memastikan unggahan kampanye #PrabowoGibran itu berdasarakan suatu perintah. "Karena tak mungkin tidak ada komando. Tidak mungkin operator media sosial bertindak tanpa ada perintah. Itu enggak mungkin," ucap dia.

Sehingga kasus penggunaan akun resmi kementerian itu harus dipandang secara struktural. Sebab, kata Julius, banyak sekali anggota TNI yang berada di kementerian yang dipimpin Prabowo itu. Bahkan protokol maupun segala mekanisme kementerian, kata dia, masih menggunakan perspektif militerisme.

"Dan kami tahu Kementerian Pertahanan adalah kementerian bernuansa 'non-sipil'," ujar Julius. Sebab itu, dugaan pelanggaran Prabowo itu harus diusut secara tegas. Pengusutan kasus itu perlu supaya tidak terjadi pelanggaran pemilu secara gamblang dan terbuka, tapi tidak ditindak.

Menurut Julius, sekian banyak kasus serupa terjadi dengan gamblang sama seperti yang terjadi di Kementerian Pertahanan. Dia mewanti-wanti ini menjadi contoh buruk bagi demokrasi dan pemilu. "Nanti ke depan kita akan belajar, kita membiarkan pemilu yang curang, pemilu yang korupsi," tutur Julius.

Seperti diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat ini tengah ikut berkontestasi di Pilpres 2024 sebagai calon presiden. Ketua Umum Gerindra itu maju didampingi oleh putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Pilihan Editor: Hasyim Asy'ari Minta Kasus 5 Anggota KPU Kepulauan Aru Tersangka Korupsi Jadi Pembelajaran

Berita terkait

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

8 jam lalu

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

10 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

11 jam lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

13 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

18 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

19 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

20 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

1 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya