TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

Minggu, 14 Januari 2024 19:13 WIB

Brigjen Nugraha Gumilar. Dok Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini tidak berdampak ke Indonesia. Perbatasan Indonesia-Papua Nugini diklaim masih kondusif.

"Kondisi Papua sampai saat ini tidak terdampak dengan kondisi di PNG," kata Nugraha dikonfirmasi Tempo, Ahad, 14 Januari 2024.

Namun begitu, Nugraha mengatakan, Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Indonesia-Papua Nugini tetap berjaga di sepanjang perbatasan untuk mengantisipasi dampak kerusuhan tersebut. "Satgas Pamtas RI-PNG tetap melaksanakan tugas sesusai tugas pokoknya," ujar Nugraha.

Nugraha mengatakan untuk mengantisipasi dampak kerusuhan selain melalui Satgas Pamtas RI-PNG, TNI juga melakukan operasi intelijen yang diterjunkan oleh kodam setempat. "Kodam mengedepankan ops intel untuk mengantisipasi dampak dari kerusuhan di PNG," ucap Nugraha.

Pemerintah Papua Nugini menetapkan darurat nasional selama 14 hari sejak Kamis 11 Januari 2024, usai demonstrasi dan penjarahan mengakibatkan 16 orang tewas di Port Moresby. Demonstrasi dan penjarahan itu dipicu atas pemotongan gaji pegawai negeri setempat sebesar 300 Kina atau setara Rp 1,2 juta.

Advertising
Advertising

Akibat kesalahan pembayaran gaji tersebut, ratusan petugas polisi, staf penjara, dan pegawai negeri sipil melakukan mogok kerja dan demonstrasi di depan gedung parlemen. Awalnya unjuk rasa dilaksanakan secara damai pada Rabu pagi yang dilakukan para personel kepolisian, tentara dan para staf sektor publik untuk memprotes pemotongan gaji secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan.

Namun sore harinya, kerusuhan pecah dan menyebar hingga ke seluruh kota Port Moresby. Tayangan televisi setempat menunjukkan ribuan orang memenuhi jalanan Port Moresby, dan banyak di antara mereka melakukan penjarahan dan membawa barang-barang dari pertokoan setempat.

Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape pada Kamis mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota Port Moresby. Marape mengumumkan bahwa lebih dari 1.000 tentara bersiaga dalam keadaan darurat tersebut.

Dalam hitungan beberapa jam, kerusuhan juga terjadi di kota Lae yang berjarak sekitar 300 kilometer sebelah utara Port Moresby. Marape telah berjanji untuk memperbaiki pemotongan gaji tersebut, tetapi hal itu tidak cukup untuk menghentikan warga sipil yang tidak puas dan terlibat dalam kerusuhan.

Marape menyebut ada empat kepala departemen yang terlibat dalam masalah pemotongan gaji itu, yakni komisioner kepolisian dan kepala personalia, kepala keuangan dan perbendaharaan. Keempat kepala departemen itu telah dinonaktifkan selama 14 hari.


ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | ANTARA

Berita terkait

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

1 jam lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

18 jam lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

1 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

1 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

1 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

1 hari lalu

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Juru bicara TPNPB-OPM menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah.

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

1 hari lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

1 hari lalu

Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

Pencuri mobil dinas Brimob Polda Papua itu dilumpuhkan di dekat batas kota.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

2 hari lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya