Wakil Ketua KPK Pastikan Kasus Pungli di Rutan Diproses Pidana: Butuh Waktu

Sabtu, 13 Januari 2024 12:07 WIB

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan kepada wartawan terkait gugatannya terhadap UU KPK ke Mahkamah Konstitusi (MK), di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. Nurul Ghufron menggugat UU KPK ke MK terkait batas umur minimal pimpinan KPK. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Nurul Ghufron, memastikan temuan kasus pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) lembaganya tak berhenti sampai proses etik saja. Dia menyatakan para pihak yang terlibah akan diproses secara hukum.

Ghufron mengatakan proses penegakan hukum itu merupakan bentuk komitmen pihaknya memberantas praktik korupsi, termasuk secara internal.

"Tentu proses etik dan penegakan hukum adalah komitmen KPK untuk secara internal ingin memastikan bahwa korupsi yang pertama dan utama itu tak menjalar dan masuk ke KPK," kata Ghufron dalam konferensi pers yang disiarkan secara online di Youtube KPK RI, Jumat 12 Januari 2024.

Namun begitu, kata Ghufron, pengusutan kasus itu membutuhkan waktu yang lama, karena peristiwa terjadi pada 2018 atau empat tahun silam. Sehingga pihaknya perlu merunut kembali kronologi dan para pihak yang terlibat.

"Kami perlu berjalan agak hati-hati," kata dia.

Banyak orang yang terlibat sudah dirotasi

Advertising
Advertising

Selain waktu kejadian yang sudah terlampau lama, Nurul Ghufron juga mengatakan, pungli ini melibatkan banyak orang dan tidak sedikit juga orang yang dirotasi dari rutan KPK.

"Orangnya ada yang masih di KPK ada yang sudah tersebar. Ini melibatkan banyak orang. Kalau satu kena maka kalau yang lain tidak kena pasti dia akan teriak," kata Ghufron.

Selain itu, Ghufron mengatakan, mereka juga akan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan rutan.

"Ini kenyataan yang akan jadi pelajaran kami untuk ditindaklanjuti. Bukan hanya diselesaikan, tentu kemudian perbaikan sistem terhadap keSDMan, juga terhadap relasi-relasi dengan rutan di luar kewenangan KPK," kata Ghufron.

Juru Bicara KPK, Ali Fikri, pun menjelaskan pihaknya telah memeriksa 190 orang secara paralel, baik secara etik maupun pidana, dalam kasus ini. Sama seperti Ghufron, Ali juga menyatakan mereka membutuhkan waktu karena kejadian ini sudah berlangsung lama.

"Secara paralel kami lakukan etiknya, disiplinnya dan juga pidananya. Jadi tentunya tadi sudah dijelaskan, butuh waktu mengingat tempusnya sejak 2018," kata Ali.

Selanjutnya, pungli di rutan KPK mencapai Rp 4 miliar

<!--more-->

Sebelumnya, Anggota Dewas KPK Albertina Ho menyatakan praktik pungutan liar yang ditemukan oleh pihaknya itu melibatkan yang dengan nominal mencapai Rp 4 miliar terhitung sejak Desember 2021 hingga Maret 2022.

"Ini murni temuan dewan pengawas, tidak ada pengaduan. Pungutan liar yang dilakukan terhadap para tahanan yang ditahan di rutan KPK," kata Albertina, Senin, 19 Juni 2023.

Albertina menyatakan temuan itu sudah disampaikan oleh pimpinan KPK sejak 16 Mei 2023 lalu untuk ditindaklanjuti unsur pidananya.

Teranyar, Dewas KPK akan melakukan sidang etik terhadap 93 pegawai lembaga rasuah itu dalam kasus pungli ini. Para Pegawai tersebut dinilai telah menyalahgunakan wewenang.

“Banyak penyalahgunaan wewenang lah. Ada 93 yang disidangkan. Tapi tak bisa semua disidangkan sekaligus, akan dibagi menjadi beberapa kelompok,” kata Albertina di Gedung C1 KPK, Kamis, 11 Januari 2024.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | BAGUS PRIBADI

Berita terkait

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

4 jam lalu

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

Direktorat Jenderal Bea Cukai telah membebatugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy sejak 9 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

2 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

2 hari lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

2 hari lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

3 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya