TEMPO Interaktif, Semarang: Imparsial Jakarta menilai, tiga calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilihan presiden 8 Juli mendatang tidak memiliki visi penegakan hak asasi manusia. "Selama lima tahun mendatang tidak ada angin segar bagi penegakan HAM," kata Divisi Riset Imparsial Jakarta Junaidi Simun dalam diskusi publik "Politic Electoral 2009 dan Masa Depan Penegakan HAM" yang digelar di Semarang, Rabu (10/6).
Junaidi menyatakan, tiga pasangan calon presiden dan wakilnya tidak ada yang memiliki komitmen yang jelas terhadap penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Padahal, masalah demokrasi tidak bisa dilepaskan dari penegakan HAM. Mereka semua, Junaidi melanjutkan, sebenarnya juga memiliki jejak rekam yang buruk terhadap persoalan penegakan HAM karena mereka menjadi pelaku pelanggaran HAM.
Junaidi menyebut, Prabowo dan Wiranto sebagai pelaku pelanggaran HAM pada 1998 yang hingga kini belum pernah diadili. "Banyak pelangaran HAM yang dilakukan dua orang ini," kata dia.
Sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono juga dinilai ikut andil dalam pelanggaran HAM pada saat peristiwa penyerbuan kantor PDI 27 Juli 1999. Selain itu, Junaidi menambahkan, kebijakan Susilo Bambang Yudhoyono selama menjadi Presiden RI juga tidak mencerminkan memiliki komitmen untuk mengadili para pelanggar HAM. Junaidi menyatakan, kalau Yudhoyono memiliki komitmen penegakan HAM maka seharusnya dia bisa menyeret dan mengadili orang-orang yang membunuh aktivis HAM, Munir.
Junaidi merasa heran kenapa kasus Prita Mulyasari yang ditahan karena mengirim email saja bisa ditangani secara cepat. "Tapi kenapa kasus Munir tidak dituntaskan," katanya. Junaidi menilai, tiga pasangan calon tidak layak memimpin Indonesia selama 5 tahun mendatang, terutama untuk menegakan HAM.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik
20 jam lalu
Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.
Baca SelengkapnyaAktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna
13 hari lalu
Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976
Baca SelengkapnyaIsrael Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober
18 hari lalu
Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.
Baca SelengkapnyaMK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia
46 hari lalu
MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.
Baca SelengkapnyaAnggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?
50 hari lalu
Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.
Baca SelengkapnyaKontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa
51 hari lalu
KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.
Baca SelengkapnyaInternational Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi
56 hari lalu
Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum
Baca SelengkapnyaKini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?
58 hari lalu
Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.
Baca SelengkapnyaAndri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan
29 Februari 2024
Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi
25 Februari 2024
Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.
Baca Selengkapnya