Megawati Jadi Juri Zayed Award Bersama 5 Tokoh Dunia, Apakah Itu Zayed Award Human Fraternity?
Reporter
Rachel Farahdiba Regar
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 18 Desember 2023 17:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP dan Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengungkapkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi anggota komite hakim Zayed Award Human Fraternity. Megawati menjadi perempuan dari asia tenggara pertama yang dipercaya organisasi internasional dan independen ini untuk menjadi juri.
Setelah mengikuti rapat tertutup sesi pertama bersama 5 tokoh dewan juri Zayed Award di Hotel de Russie, Roma pada Ahad, 17 Desember 2023, dikutip dari Antara, Megawati menyebut jika nama nominasi yang disodorkannya dalam ajang Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia atau Zayed Award for Human Fraternity 2024 masuk ke tahap berikutnya.
Sebelumnya, Muhammad Abdulsalam Sekjen Zayed Award pada Jumat 6 Oktober 2023 mengungkapkan mengajak Megawati menjadi salah seorang Zayed Award 2024. "Kami telah membaca banyak aktivitas Ibu Megawati Soekarnoputri yang diliput oleh media internasional, terutama di Timur Tengah. Perhatian besar Ibu Mega kepada kepentingan perempuan secara khusus dan kepentingan kemanusiaan secara umum menjadi catatan kebanggaan kami untuk mengajaknya menjadi salah satu juri penghargaan bergengsi ini," katanya
Menerima tawaran Abdulsalam, Megawati mengaku merasa mendapat kehormatan. Menurutnya, kepercayaan ini pasti membanggakan khususnya bagi kaum perempuan Indonesia khususnya dan secara umum untuk Asia Tenggara.
Megawati menjadi juri Zayed Award bersama lima anggota lainnya, yaitu Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental, Kardinal Leonardo Sandri; Sekretaris Jenderal Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Rebeca Grynspan Mayufis; Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper; mantan Direktur Jenderal UNESCO dan mantan Menteri Bulgaria, Irina Bokova; serta Sekjen Zayed Award, Muhammad Abdulsalam.
Zayed Award Human Fraternity
Berdasarkan zayedaward.org, Zayed Award Human Fraternity adalah penghargaan independen dan internasional tahunan yang mengakui individu atau entitas di seluruh dunia. Penghargaan ini ditujukan untuk individu atau organisasi yang memimpin dengan memberi contoh, berkolaborasi tanpa pamrih dan lelah dalam menjembatani perpecahan, serta menciptakan hubungan manusia nyata kerap dengan pengorbanan pribadi. Penerima penghargaan ini akan mendapatkan hadiah 1 juta dollar Amerika Serikat (Rp15 miliar) yang dipersembahkan oleh Higher Committee of Human Fraternity.
Nama dari penghargaan ini diambil untuk menghormati mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab. Nilai-nilai penghargaan mencerminkan warisan kemanusiaan, moralitas, dan dedikasi Sheikh Zayed untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dari semua latar belakang, terlepas dari agama atau jenis kelamin.
Zayed Award Human Fraternity didirikan pada 4 Februari 2019 untuk menandai pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Imam Besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus. Mereka menandatangani dokumen tentang Persaudaraan Manusia dan menjadi penerima Zayed Award Human Fraternity pada 2019.
Pada Februari 2020, dalam peringatan pertama Dokumen tentang Persaudaraan Manusia, Zayed Award Human Fraternity akan menjadi penghargaan tahunan diawasi Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, komite tersebut merupakan organisasi internasional independen yang dilembagakan untuk mempromosikan nilai persaudaraan manusia di komunitas seluruh dunia dan memenuhi aspirasi Dokumen tentang Persaudaraan Manusia.
Mulai dari 2021 dan seterusnya, Zayed Award Human Fraternity telah membuka nominasi untuk individu dan organisasi dari semua latar belakang di seluruh dunia. Kriteria dari nominasi tersebut adalah bekerja untuk memperkuat koneksi manusia dan memengaruhi kehidupan orang dengan mengatasi perpecahan, membangun komunitas tangguh, dan menumbuhkan solidaritas. Organisasi yang memilih Megawati Soekarnoputri sebagai juri ini juga memberi apresiasi atas kerja individu dan organisasi di seluruh dunia yang mendorong persaudaraan antara manusia.
Pilihan Editor: Megawati Soekarnoputri Sebut Pemerintah seperti Orde Baru