Projo Ganjar Minta Jokowi Tanggapi Somasi TPDI dan Perekat Nusantara

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Febriyan

Kamis, 7 Desember 2023 23:20 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan arahan mengenai penanganan Covid-19, di Istana Merdeka, 18 Juni 2020. /Youtube Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Projo Ganjar buka suara atas somasi yang dilayangkan Para advokat yang tergabung dalam Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Perekat Nusantara kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mereka meminta presiden memberikan tanggapan atas somasi tersebut.

Projo Ganjar menilai presiden harus tegas dan secara langsung menyatakan netralitasnya dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Mereka menyesalkan presiden hanya merespon somasi tersebut melalui Koordinator Staf Khusus Ari Dwipayana.

“Dan tanggapan dimaksud bersifat normatif yang tidak dapat menyakinkan masyarakat atas netralitas presiden,” kata Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Desember 2023.

Bisa buat masyarakat ragu

Menurut Haposan, keengganan presiden untuk memberikan pernyataan langsung akan menimbulkan keragu-raguan di masyarakat atas upaya presiden dan Aparatur Sipil Negara dalam menjaga netralitas pada Pemilu 2024. Menurut Haposan, ketika mereka tidak netral, kualitas demokrasi di Indonesia akan kembali seperti era Orde Baru.

“Masyarakat luas bisa aja berpendapat, bahwa presiden tidak netral mengingat anak sulung presiden (Gibran Rakabuming) sebagai Calon Wakil Presiden nomor urut 2 dan anak bungsu presiden (Kaesang Pangarep) sebagai Ketua umum PSI yang merupakan peserta Pemilu di tahun 2024 mendatang,” kata Haposan.

Isi somasi dari TPDI

Advertising
Advertising

Sebelumnya, TPDI dan Perekat Nusantara mengirimkan surat somasi kepada Presiden Jokowi pada Rabu, 6 Desember 2023. Mereka menduga presiden telah menyalahgunakan wewenang dengan upaya untuk menggenggam kekuasaan secara terpusat.

Salah satu anggota TPDI, Petrus Selestinus, mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.90/PUU-XXI/2023 soal batas usia calon presiden dan wakil presiden adalah gunung es yang membuka tabir politik dinasti dan nepotisme presiden. Putusan itulah yang membuka pintu bagi Gibran Rakabuming Raka untuk bisa menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Putusan itu menjadi kontroversial karena Ketua MK, Anwar Usman, merupakan adik ipar dari Jokowi. Belakangan Anwar dicopot dari jabatannya karena dianggap terbukti melakukan pelanggaran kode etik berat.

TPDI dan Perekat Nusantara meminta Jokowi memenuhi enam hal. Mereka memberikan waktu 7 hari terhitung sejak somasi itu diterima. Enam hal yang menjadi tuntutan mereka adalah: mengembalikan netralitas aparatur negara, menghentikan intimidasi, menghentikan nepotisme, membenahi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menghentikan penyalahgunaan wewenang, menghentikan praktik politik yang menyandera tokoh tertentu yang sedang bermasalah hukum.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menanggapi somasi terhadap presiden Jokowi itu dengan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kebebasan berpendapat. Dia tak menanggapi secara langsung isi somasi tersebut.

"Negara kita adalah negara demokrasi yang berdasarkan hukum. Setiap warga negara termasuk advokat memiliki kebebasan untuk menyampaikan gagasan, pendapat, aspirasi dan bahkan kritik kepada penyelenggara negara," kata Ari melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.

ADIL AL HASAN| DANIEL A. FAJRI| ANTARA

Berita terkait

ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

4 menit lalu

ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

ICW mengatakan Presiden Jokowi harus memastikan para anggota Pansel KPK nantinya tak memiliki konflik kepentingan dan intervensi keputusan.

Baca Selengkapnya

Orang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024

7 menit lalu

Orang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024

Beberapa nama yang ada di lingkaran Presiden Jokowi bakal memeriahkan Pilkada 2024 dari Bobby Nasution hingga Tim Asisten Pribadi Iriana.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

14 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

16 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

19 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

22 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

1 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Isu Raffi Ahmad Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Isu Raffi Ahmad Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sejumlah tokoh baik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju ataupun pendukung disebut-sebut berpeluang jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran nanti.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

KPU tetap optimistis bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan akan segera memenuhi persyaratan dukungan dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya