Dalang Wayang Kulit Ki Anom Suroto Menjadi Co-captain Timnas Anies-Cak Imin

Jumat, 17 November 2023 10:37 WIB

Ki Anom Suroto. wepa.unima.org

TEMPO.CO, Jakarta - Maestro dalang Ki KRTH Lebdo Nagoro Anom Suroto atau akrab disapa Ki Anom Suroto memperkuat Timnas Anies-Cak Imin yang dipimpin Marsekal Madya (Purnawirawan) Muhammad Syaugi Alaydrus.

Kontribusi Ki Anom Suroto dalam Timnas AMIN bermula dari hubungan dekat dengan Anies Baswedan. Sejak masih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Anies menggemari penampilan wayang kulit sehingga kerap menonton Ki Anom pentas. Kedekatan Anies dan Ki Anom masih terjalin sampai sekarang. Pada 1 Februari 2023, Anies bertemu dengan komunitas dalang di Padepokan Ki Anom Suroto, kawasan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

Profil Ki Anom Suroto

Ki Anom Suroto yang lahir pada 11 Agustus 1948 di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah merupakan dalang wayang kulit senior. Ia mulai belajar menjadi dalang sejak berusia 12 tahun.

Ia mendapatkan ilmu dari sang ayah Ki Sadiyun Harjadarsana, dalang legendaris Ki Nartosabdo, dan beberapa dalang senior lain. Ia juga memperdalam pembelajaran dalang dengan mengikuti kursus di beberapa tempat, yaitu Himpunan Budaya Surakarta, Pasinaon Dhalang Mangkunegaran, Pawiyatan Kraton Surakarta, dan Sekolah Pedalangan Habiranda Yogyakarta.

Advertising
Advertising

Menurut uajy.ac.id, Ki Anom Suroto terkenal karena memiliki kemampuan dalam membawakan suluk, yaitu kalimat pengantar sebelum masuk ke inti cerita. Ia ahli dalam menyampaikan misi dari sponsor dan menyajikan perbincangan setiap tokoh dalam pewayangan secara kontras. Selain itu, ia juga menjelaskan nilai-nilai yang mendasari lakon dengan baik dan jelas.

Barulah, pada 1975, nama Ki Anom Suroto dikenal luas oleh masyarakat. Bahkan, popularitas Ki Anom nyaris sama dengan Ki Nartosabdo. Gurunya, Ki Nartosabdo merupakan dalang kondang asal Semarang yang namanya lebih dahulu populer di masyarakat Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain menjadi dalang, Ki Anom juga menghasilkan puluhan rekaman kaset. Biasanya, dalam satu cerita terdiri dari delapan kaset.

Tidak puas hanya mendalang, Ki Anom Suroto juga rajin membina generasi muda yang minat mempelajari seni pewayangan. Ia memulai dengan melangsungkan forum kritik berupa sarasehan dan pentas pedalangan. Acara tersebut dilakukan di kediamannya di Jalan Notodiningratan 100 Surakarta, Jawa Tengah setiap Rabu Legi. Acara tersebut pun terus berlanjut di kediamannya yang acara itu kini terus berlanjut di kediaman lainnya yang berlokasi di Kebon Seni Timasan, Pajang, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ki Anom Suroto juga menjadi dalang yang mempunyai rasa peduli sangat besar terhadap perkembangan seni budaya tradisional Indonesia. Ia memprakarsai berdirinya Koperasi Dalang Amarta yang berjalan pada simpan pinjam dan penjualan alat pagelaran wayang. Ia juga menginisiasi lahirnya Yayasan Sesaji Dalang yang memiliki tujuan untuk membantu para seniman mengetahui lebih dalam terkait seni pedalangan.

Sampai saat ini, Ki Anom Suroto menjadi sedikit dari dalang senior yang masih eksis menerima tanggapan. Pentas-pentas dari Co-captain Timnas AMIN ini pun masih selalu dipenuhi penonton. Ia juga mewariskan ilmu mendalangnya pada sang anak, Ki Pamungkas Bayu Aji.

RACHEL FARAHDIBA R | SEPTIA RYANTHIE

Pilihan Editor: Maestro Dalng Ki Anom Suroto Perkuat Timnas AMIN di Bawah Pimpinan M Syauqi

Berita terkait

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

4 jam lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

5 jam lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM, Unsoed, Unri, USU, dan UIN Jakarta Kritisi Soal Kenaikan UKT

5 jam lalu

Mahasiswa UGM, Unsoed, Unri, USU, dan UIN Jakarta Kritisi Soal Kenaikan UKT

Mengapa mahasiswa UGM, Unsoed, Unri, USU, dan UIN Jakarta mengkritisi uang kuliah tunggal atau UKT?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

16 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

1 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

1 hari lalu

Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

Menteri Basuki beberapa kali mencoba ingin memulai pidato namun ia tak sanggup sampai asistennya menyerahkan beberapa lembar tisu.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

1 hari lalu

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro Universitas Gadjah Mada (UGM.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

3 hari lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

3 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

3 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya