Sengketa Ambalat, SBY Pilih Upaya Diplomasi

Reporter

Editor

Senin, 1 Juni 2009 07:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekretaris Tim Kampanye SBY-Berboedi, Marzuki Alie, menyatakan dalam penyelesaian kasus blok perairan Ambalat, pasangan ini memilih jalan diplomasi. Sikap SBY jelas, tak akan melepaskan sejengkal pun wilayah RI diambil pihak asing. "Seluruh wilayah NKRI akan dipertahankan," kata dia ketika dihubungi Tempo kemarin.

Perang itu, kata dia, pilihan gampang. Perang membutuhkan pengorbanan besar dan biayanya mahal. Untuk menembakkan satu roket, ia mencontokan, butuh biaya ratusan juta rupiah. "Siap nggak dengan itu," tanya dia. "Kalau ada solusi lebih baik kenapa harus perang. Lebih baik jalan diplomasi."

Menurut Marzuki, pembicaraan mengenai Ambalat pernah dilakukan antara SBY dengan Abdullah Badawi sewaktu menjadi Perdana Menteri Malaysia. Kala itu, kata Marzuki, ada solusi buat mengeksploitasi blok Ambalat secara bersama. "Tapi Pak SBY tidak mau," kata Marzuki.

SBY, kata Marzuki, juga enggan membawa masalah ini ke arbitrase internasional. "Beliau tidak mau kejadian Sipadan-Ligitan terulang," katanya. Hingga kini, proses diplomasi masih berjalan. Sampai mana? "Coba tanya ke Deplu," kata dia.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan perundingan dengan Malaysia soal blok peraian Ambalat menemui kendala . Saat ini, kata dia, Malaysia tengah mengganti tim perundingnya. “Kami menunggu tim perunding baru,” kata Faizasyah saat dihubungi kemarin.

NUR ROCHMI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya