Wawancara Carlos Filipe Ximenes Belo, mantan Uskup Dili :

Reporter

Editor

Rabu, 24 September 2003 09:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tiga tahun silam, saat Timor Timur masih tergabung dengan Indonesia, nama Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo, sering menghiasi pemberitaan media massa. Ia dikenal seorang pemuka agama di Dili, Timor Timur yang kerap mengkritik kebijakan Indonesia terhadap Timor Timur. Seiring lepasnya Timor Timur dari bagian Indonesia tepatnya setelah jajak pendapat pada tahun l999, sosoknya tiba-tiba menghilang. Belo sendiri kini berada di Portugal setelah ia mengundurkan diri dari Uskup Dili. Ia berada di negara tersebut untuk berobat. Portugal bukan negara asing bagi Belo karena pada tahun l974 ia pernah belajar di Superior Institute Lisbon dan pada tahun l981 meraih gelar doctor di Universiade Catolica Portuguesa.

Berikut ini wawancara Naikoli, koresponden Tempo News Room di Portugal dengan Belo. Ia ditemui di sela-sela konferensi tentang Kualitas Hidup dan Kemakmuran tanggal 17 Mei lalu di Portugal.

Timor Lorosae akan merayakan ulang tahun Kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei. Mengapa Uskup Belo tidak datang ke Dili ?

Saya berencana ke Dili pada bulan September mendatang, sedangkan perayaan Timor Lorosae tanggal 20 Mei.

Apa komentar Anda tentang kondisi Timor Lorosae, setelah lama Anda di luar negeri ?

Timor Lorosae sangat positif. Masyarakat hidup dalam kondisi aman, bebas dari tekanan. Kalau ada kekurangan karena Timor Lorosae adalah negara yang baru merdeka, dimana semua infrastruktur dibangun dari nol. Tapi secara umum, ada kemajuaan.

Apa komentar Anda tentang kepemimpinan Timor Lorosae di bawah Perdana Menteri (PM) Marie Alkatiri ?

Saya kurang mengikuti perkembangan. Tetapi menurut saya pemerintah harus menyesuaikan dengan kepentingan masyarakat Timo Lorosae. Dalam pengambilan keputusan harus memakai rasionalitas sesuai dengan realitas sosial. Bukan rasionalitas yang diimpor. Kalau ada masalah yang timbul, masalah tersebut harus segera diselesaikan. Masalah mendasar di Timor Lorosae adalah soal lapangan kerja, pendidikan dan pemberantasan kemiskinan.

Apa pendapat Anda tentang kepemimpinan Presiden Xanana Gusmo?

Advertising
Advertising

Xanana Gusmo adalah pemimpin politik yang memiliki keseimbangan. Xanana menjadi Presiden karena keinginan masayarakat Timor Lorosae. Dia pemimpin yang dapat menyatukan masyarakat Timor Lorosae, terbukti Xanana menang secara mayoritas. Xanana adalah pemimpin yang memperjuangkan Rekonsiliasi antara sesama bangsa atau sanak saudara yang berkonflik pada masa lalu. Dilihat dari kacamata luar, Xanana adalah pemimpin yang membangun hubungan baik dengan negara tetangga, baik Indonesia atau maupun Australia.

Menurut Xanana, Timor Lorosae harus menjalin hubungan yang baik dengan Indonesia ?

Masalah politik luar negeri jangan tanyakan kepada saya. Yang tepat menjawab adalah Menlu Ramos Horta. Pendapat saya adalah mengapa harus ada perang antara bangsa dan Agama? Kenapa kita tidak kerja sama? Mengapa kita mempromosikan kerjasama antar kultur dan budaya? Andaikan ada kerja sama, dialog antara bangsa, agama dan budaya yang berbeda maka dunia tidak ada perang. Tidak ada fundamentalisme dan terorisme. Tidak ada ancaman pencaplokan terhadap bangsa lain secara illegal. Kalau kita percaya pada prinsip di atas maka jangan kuatir dengan Indonesia.
Sekarang Timor Lorosae adalah anggota PBB, menurut piagam PBB melarang negara satu akan menginvasi negara yang lain. Kalau menginvasi negara lain berarti illegal dan melanggar Hukum Internasional.

Apa pendapat Anda tentang orang Timor Lorosae yang memilih menjadi warga negara RI?

Itu hak setiap orang untuk memilih menjadi warga negara mana saja. Saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan mereka di sana. Saya kira ini hanya faktor waktu. Banyak mereka yang takut pulang karena ada kaitan dengan masa lalu. Ada kekhawatiran dari mereka, bahwa setelah kembali (ke Timor Lorosae, red) akan disiksa secara fisik karena takut terhadap kesalahan di masa lalu.
Tetapi Timor Lorosae kan negara merdeka, punya hukum. Bagi siapa yang bersalah harus dihadapkan pada Pengadilan. Di dalam negara merdeka dan berdaulat, tidak ada orang yang berdiri di atas hukum. Semua sama. Pemerintah Timor Lorosae bekerjasama PBB membentuk Komisi Pencari Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk menelusuri kebenaran konflik tahun 1975 sampai tahun 1999.
Kesempatan tersebut mengajak semua warga Timor Lorosae yang masih khawatir untuk balik ke kampung halamannya dan membangun negeri Timor Lorosae. Bagi yang mau menjadi warga RI juga adalah hak mereka. Mereka adalah warga RI keturunan Timor Lorosae, yang masih ada keterikatan budaya dengan negeri asalnya.

Apa pendapat Anda tentang persidangan kasus para Jenderal Indonesia yang dianggap bersalah dalam kerusuhan pasca jajak pendapat Timor-Timur. Apakah sidang tersebut berjalan fair?

Keputusan pengadilan terhadap para pelaku pelanggar HAM di TimTim dan vonis yang dijatuhkan itu fair atau tidak, sebaiknya ditanyakan kepada para ahli hukum.
Menurut saya, keputusan pengadilan bukan hanya berlandaskan pada kepentingan politik dari kelompok tertentu, misalnya kelompok militer yang masih memiliki pengaruh dalam percaturan politik di Indonesia, kepentingan lobi dan lain sebagainya. Hal yang tidak fair adalah adanya keputusan diskriminasi. Contohnya para jenderal yang ditugaskan di lapangan hanya melaksanakan instruksi yang digariskan dari atasannya, yaitu Panglima Tertinggi TNI/ABRI dan kelompok perancang strategi militer yang bermarkas di Jakarta.
Keputusan diskriminasi lain adalah adanya orang TimTim yang menerima hukuman lebih berat dibanding para aktor yang membumi-hanguskan (Dili, red) pada September kelabu tahun 1999. Para jenderal yang secara langsung terlibat divonis tidak sesuai dengan dimensi keterlibatan mereka.

Mengapa Anda mengundurkan diri dari jabatan sebagai Uskup Dili? Apakah karena kecewa Timor Timur dijadikan dua keuskupan ?

Saya meninggalkan jabatan Uskup karena kesehatan. Saya datang ke Portugal untuk berobat. Pembagian (Timor Lorosae, red) menjadi dua ke-Uskupan, saya kira itu lebih baik karena kalau hanya konsentrasi di satu ke-Uskupan akan memerlukan energi yang banyak. Dua Ke-Uskupan justru menguntungkan dalam menjalankan misi pastoral Gereja di Timor Lorosae.

Berita terkait

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

2 menit lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

20 menit lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

21 menit lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

24 menit lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

26 menit lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures

32 menit lalu

Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures

Film terbaru yang diproduseri oleh Umay shahab dan Prilly Latuconsina berjudul "Temurun". Film ini akan disutradarai oleh Inara Syarafani. Berikut sinopsisnya

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi

40 menit lalu

Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi

Apa saja masalah di pendidikan tinggi?

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

42 menit lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

49 menit lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

52 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya