Ini Alasan Jokowi Tunjuk Arief jadi Plt Menteri Pertanian
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra
Editor
Febriyan
Jumat, 6 Oktober 2023 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian. Arief menjadi pengganti sementara Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri pasca terjerat kasus korupsi.
Jokowi menyatakan bahwa penunjukkan Arief karena Badan Pangan selalu bersinggungan dengan pengelolaan kebutuhan pokok masyarakat.
"Supaya lebih koordinatif, lebih memudahkan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat 6 Oktober 2023. "Biasanya Bulog, Badan Pangan, Mentan, Menteri Perdagangan ini selalu harus satu. Jadi untuk konsolidasi aja biar memudahkan."
Syahrul mundur pada Kamis kemarin
Pengangkatan Arief Prasetyo sebagai Plt Menteri Pertanian dilakukan di Istana Negara pada hari ini, Jumat 6 Oktober 2023. Syahrul sendiri telah mengajukan surat pengunduran dirinya pada Kamis sore kemarin, 5 Oktober 2023.
Syahrul mengantarkan langsung surat pengunduran diri itu ke Istana Negara. Dia ditemani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, yang juga merupakan koleganya di Partai Nasdem. Sayangnya, dia tak bertemu langsung dengan presiden. Surat itu pun akhirnya diserahkan ke Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Syahrul ingin konsentrasi menghadapi proses hukum
Usai menyerahkan surat pengunduran diri itu, Syahrul Yasin Limpo menyatakan dirinya ingin berkonsentrasi menghadapi masalah hukum yang dia hadapi. Meskipun demikian, dia meminta masyarakat tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah.
“Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang dihadapi dan saya harus siap secara serius, walau saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya dulu,” kata Syahrul usai menyerahkan surat pengunduran diri tersebut.
“Biarkanlah proses hukum berlangsung dengan baik, dan saya siap menghadapi,” ujarnya menambahkan.
Selanjutnya, Syahrul sudah ditetapkan sebagai tersangka
<!--more-->
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md sebelumnya menyatakan telah menerima informasi bahwa Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK beberapa waktu lalu.
"Bahwa dia (Syahrul) sudah ditetapkan tersangka saya sudah dapat informasi malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama, tapi resminya ketersangkaannya itu sudah digelarkan lah," kata Mahfud usai acara program pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Pernyataan Mahfud Md itu membenarkan informasi yang telah Tempo terima beberapa waktu sebelumnya. Sumber Tempo menyatakan KPK telah menetapkan Syahrul dan dua anak buahnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dua anak buah Syahrul itu adalah Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyo, dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri, sempat membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan penetapan tersangka dalam kasus ini. Akan tetapi dia tak mau mendetailkan siapa saja para tersangka itu.
"Seluruh proses penanganan akan disampaikan utuh pada saatnya," kata Ali di Jakarta, Kamis, 28 September 2023.
Syahrul Yasin Limpo menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju keempat yang terjerat kasus korupsi. Tiga lainnya adalah Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Selama dua periode Jokowi menjabat sebagai presiden, total terdapat enam menteri yang terjerat kasus korupsi. Dua menteri lainnya adalah Menteri Sosial Idrus Marham serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dari Kabinet Kerja.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | DANIEL A FAJRI