Budiman Sudjatmiko: Jika Prabowo Memegang Kekuasaan, Ini Tugas Utamanya
Reporter
Dimas Kuswantoro
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 1 Oktober 2023 12:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu), Budiman Sudjatmiko, menampik bahwa rekan sesama aktivis Reformasi 1998 tak memberikan dukungan kepadanya setelah menyatakan diri menyokong bakal calon presiden Prabowo Subianto.
"Bahkan sebagian besar aktivis mendukung. Tidak semua menentang," kata Budiman kepada Tempo di seusai diskusi "Persatuan Nasional untuk Enam Agenda Indonesia Emas 2045" di kantor Prabu, Jalan Maluku, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023.
Aktivis 98 yang kini mendukung Menteri Pertahanan itu menyatakan, tak sedikit rekan sesama aktivis mendukung keputusannya menyokong Prabowo. "Banyak aktivis mendukung langkah-langkah saya. Bahkan saat itu kita bikin acara berjalan baik, tidak ada masalah dengan teman-teman," ujar penulis buku Menolak Tunduk, itu.
Budiman Sudjatmiko Peningkatan Gizi sebagai Fondasi
Ketua Dewan Pembina Prabowo Budiman Bersatu (Prabu), Budiman Sudjatmiko, mengatakan peningkatan gizi para pelajar serta impian sekolah gratis sebagai fondasi penguatan sumber daya manusia Indonesia menjadi urgen saat ini.
Menurutnya, hal ini tak sekadar menjadi elemen penting, melainkan klaim strategis dalam pembangunan masyarakat yang paling fundamental.
Pernyataan Budiman sebagai respons atas polemik seputar rencana Prabowo Subianto memberikan susu bagi pelajar apabila terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
"Upaya ini adalah bagian dari usaha percepatan peningkatan kualitas kesehatan generasi muda, yang niscaya akan berimbas pada kemampuan berpikir kreatif dan berkreasi. Bagi negara, ketidakmampuan memenuhi hal yang mendasar ini dapat meruntuhkan mimpi bangsa untuk bersaing di masa depan," kata Budiman dalam keterangannya di DPP Prabu, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2024.
Budiman mengkritik pihak yang meragukan signifikansi program ini. Ia menilai bahwa mereka tak memahami sepenuhnya urgensi keterkaitan antara asupan gizi, daya pikir, dan produktivitas.
Pria yang pernah digadang sebagai cawapres Prabowo ini menjelaskan, bangsa maju telah lama memenuhi kebutuhan gizi masyarakatnya, menghasilkan generasi yang cerdas dan produktif. Hal ini sesuai dengan prinsip mendasar yang tersemat dalam Preambule UUD'45, yang menegaskan pentingnya memberikan pendidikan yang bermutu untuk mencerdaskan bangsa.
"Jika kita gagal, kita hanya akan terseret dalam jurang kemiskinan, korupsi yang meraja-lela, perpecahan, dan mungkin disintegrasi," ujarnya.
Budiman menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam program peningkatan gizi harus dimulai sejak usia dini, yakni dari taman kanak-kanak hingga kelas 3 SMA/SMK,
"Selain itu, baik sekolah negeri maupun swasta harus menyediakan fasilitas kafetaria dengan menu makan siang sehat dan bergizi, yang semuanya akan masuk dalam anggaran belanja negara dan diimplementasikan di semua sekolah, mulai dari tingkat TK hingga SMA/SMK," ujar Budiman.
Budiman melanjutkan, semua anak usia sekolah harus mendapatkan pendidikan secara cuma-cuma alias tanpa biaya pendidikan yang membebani.
"Oleh karena itu, anak-anak usia sekolah dari TK hingga SMA/SMK harus dapat mengenyam pendidikan gratis di semua sekolah negeri. Tidak ada alasan bagi anak Indonesia untuk tidak sekolah. Perluasan fasilitas sekolah di seluruh masyarakat adalah suatu keharusan. Tidak boleh ada kecamatan atau desa tanpa sekolah negeri. Semua biayanya akan ditanggung negara melalui APBN," kata dia.
Menurut Budiman, setelah menyelesaikan pendidikan di SMA/SMK, semua siswa seharusnya dapat melanjutkan kuliah di universitas negeri secara gratis. "Melalui langkah ini, sebagai bangsa, kita dapat melahirkan banyak ilmuwan dan praktisi yang mampu mendorong kemajuan bangsa ini dengan segera," ujarnya.
Budiman menegaskan bahwa gizi, kesehatan, dan pendidikan adalah hak dasar yang diamanatkan oleh konstitusi, tetapi hingga saat ini masih menghadapi banyak hambatan. "Jika Pak Prabowo memegang kekuasaan, tugas utamanya adalah memastikan fondasi-fondasi ini diperkuat dengan cepat, untuk mengejar ketertinggalan yang ada," kata dia.
Budiman sebelumnya mengemukakan enam program kepada tokoh berpotensi yang mungkin akan menjadi calon presiden andalannya, Prabowo Subianto.
Keenam program yang dia ajukan adalah hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, konektivitas, optimalisasi dana desa, dan pengembangan sumber daya manusia.
DIMAS KUSWANTORO I IHSAN RELIUBUN
Pilihan Editor: Sokong Prabowo di Pilpres Budiman Sudjatmiko Klaim sebagian Besar Aktivis Mendukungnya