Kebakaran Gunung Gede Pangrango Hanguskan 3 Hektare Lahan, Termasuk Area Bunga Edelweis

Selasa, 19 September 2023 11:11 WIB

Panorama Gunung Gede dan Pangrango. Wikipedia/By Fahri Rizki Hamdani

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran di kawasan Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat berhasil dipadamkan. Titik api terdeteksi pada Senin kemarin, 18 September 2023 pukul 12.49 WIB, namun 4 jam kemudian api berhasil dipadamkan setelah sempat membakar lahan seluas 3 hektare.

Kepala Balai TNGGP, Sapto Adji Prabowo, menjelaskan, petugas berjibaku memadamkan api yang sempat melalap bagian barat savana yang paling ikonik di dalam kawasan konservasi tersebut.

"Api sudah berhasil dipadamkan sekitar empat jam setelah titik api terdeteksi," ujar Sapto kepada wartawan di Cianjur, Selasa 19 September 2023.

Sapto menyebutkan, saat ini personel masih berada di lokasi untuk pendinginan dan melakukan asesmen.

"Semalam masih dilakukan pemantauan, khawatir masih ada bara," ujar dia.

Belum bisa pastikan penyebab kebakaran

Advertising
Advertising

Menurut Sapto, pihak balai belum bisa memastikan pemicu serta sumber api yang membakar kawasan tersebut. Namun dia memastikan bukan karena aktivitas perapian yang dinyalakan oleh pengunjung.

"Nanti kami lidik dulu dan meminta keterangan dari tim aksi bersih," kata Sapto. "Untuk faktor pemicunya masih lidik. Namun, dipastikan bukan dari (aktivitas) perapian.”

Taman Bunga Edelweis ikut terbakar

Sapto menyatakan kebakaran itu menghanguskan Taman Bunga Edelweiss di area Alun-alun Suryakencana. Akan tetapi dia menyatakan belum bisa memastikan berapa luas hamparan bunga Edelweiss yang terbakar.

“Edelweiss ada yang kena, tapi belum bisa dihitung luasannya,” kata Sapto.

Selain hamparan taman bunga Edelweiss, kebakaran juga turut merusak area hutan Cantigi. Dua jenis tumbuhan yang ikonik di kawasan konservasi itu turut terbakar.

“Dengan vegetasi yang terbakar adalah rumput, Edelweiss dan Cantigi yang berada di lokasi yang mengarah ke Gunung Gumuruh atau sebelah barat Alun-alun Suryakencana,” kata Sapto.

Diketahui, bunga Edelweis yang tumbuh subur di area savana Alun-alun Suryakencana ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pendaki. Tumbuhan yang dikenal dengan sebutan “bunga abadi” ini merupakan jenis langka karena sifatnya yang endemik atau hanya tumbuh di habitat yang sangat terbatas.

Di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bunga Edelweis dapat ditemui di lereng-lereng gunung dan savana Alun-alun Suryakencana. Edelweis merupakan salah satu tumbuhan yang dilindungi undang-undang sehingga siapapun yang merusak atau memetik bunga ini dari lokasi endemik akan dikenai sanksi pidana dan denda.

Berita terkait

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

5 jam lalu

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

3 hari lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

5 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

6 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

8 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

8 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

10 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

10 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

12 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya