Pengakuan Tetangga Kiai Abal-abal Tersangka Kekerasan Seksual di Semarang, Tanah Dikeruk Jadi Bunker Tanpa Izin

Senin, 11 September 2023 22:42 WIB

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook

TEMPO.CO, Semarang - Yanti, 53 tahun, telah lama tak tidur di rumahnya di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Dia takut rumahnya longsor karena tanah di bawahnya telah dikeruk dan kini telah berupa kamar bawah tanah menyerupai bunker.

Bunker tersebut dibangun oleh Muh Anwar atau Bayu Aji Anwari, 46 tahun. Rumah mereka berdekatan. Keduanya berada di tebing perkampungan tersebut. Rumah Anwar yang juga dipakai pondok berada di bawah kediaman Yanti. Anwar yang merupakan kiai abal-abal itu kini menjadi tersangka kekerasan seksual.

Yanti mengaku awalnya Anwar izin memapras lahan di perbatasan antar-rumah mereka. "Waktu itu saya izinkan, setahu saya untuk kegiatan pondok," ujar Yanti, Senin, 11 September 2023.

Selain itu, Anwar juga mengaku diperintah gurunya untuk menjaga Yanti. Hal tersebut merupakan cara Anwar meyakinkan wanita yang sehari-hari bekerja mencuci pakaian dan menjaga tempat kos itu. "Dia bilang diperintah menjaga saya karena saya janda," kata Yanti.

Lokasi tersebut kini telah berupa semacam bilik seluas satu kali dua meter. Di dinding dipajang hiasan kaligrafi arab. Sementara di pojoknya terdapat pintu berbahan beton. Pintu tersebut ternyata akses menuju kamar di bawah tanah rumah Yanti.

Advertising
Advertising

Terlihat dari lubang ventilasi di bilik tersebut, kamar tersebut cukup luas. Lantai ruangan itu berkeramik. Kamar itu juga memiliki akses langsung menuju rumah Anwar. Ruang bawah tanah itu diduga menjadi salah satu lokasi Anwar melecehkan korbannya.

Yanti mengaku tak mengetahui dan tanpa dimintai izin tanah tepat di bawah rumahnya telah digali seluas itu. "Sejak saat itu anak saya tidak mau tinggal di rumah. Itu rumah yang saya bangun dari hasil mengumpulkan bertahun-tahun," ujar dia sambil menangis.

Proses penggalian tanah tersebut dilakukan oleh santri dan jamaah pria atas perintah Anwar. Mereka tiap tengah malam mengeruk tebing tersebut hingga dini hari.

Yanti mengaku pernah meminta pertanggung jawaban Anwar atas tindakannya mengeruk tanah tersebut. Namun, pria yang mengaku sebagai kiai itu selalu berkelit. Dia kemudian menghilang setahun terakhir dan ditangkap polisi di Bekasi, Jawa Barat.

Anwar kini menyandang status tersangka kekerasan seksual terhadap santri dan jamaah perempuannya. Berdasarkan catatan Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Jawa Tengah, ada enam orang yang mengaku sebagai korban pemerkosaan Anwar.

Selama ini Anwar merupakan pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar atau Yaisna. Majelis itu rutin menggelar pertemuan di rumah orang tua Anwar di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Sematang saban Ahad.

Yayasan juga membentuk sejumlah lembaga yang mereka namai pondok. Pondok itu ada di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang sekaligus rumah Anwar. Santri laki-laki dan perempuan berjumlah tak sampai 10 tinggal di sana.

Kemudian atas inisiatif Anwar, mereka mendirikan lembaga keuangan Baitul Maal wa Tamwil atau BMT Amanah. Anwar perintahkan para jamaah menabung dan mencicil tanah lewat BMT tersebut. Namun, uang yang dikumpulkan di sana lenyap.

Pilihan Editor: Cerita Eks Jamaah Kiai Abal-abal Tersangka Kekerasan Seksual, Diperintah Nabung dan Cicil Tanah

Berita terkait

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

19 jam lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

3 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

5 hari lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

6 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

6 hari lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

8 hari lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

8 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

10 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

13 hari lalu

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

Khofifah dinilai menjadi calon terkuat pada Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

14 hari lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya