Demo Relokasi Rempang Eco-city: 15 Polisi Terluka, 14 Warga Melayu Ditangkap

Senin, 11 September 2023 20:39 WIB

Beberapa orang massa aksi yang diamankan polisi saat unjuk rasa di depan Kantor BP Batam, Senin, 11 September 2023. Foto Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Batam - Setidaknya 14 massa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak relokasi kampung melayu di Pulau Rempang diamankan Polresta Barelang, Senin, 11 September 2023. Sebanyak 14 orang tersebut terlihat diamankan setelah polisi berhasil memukul mundur massa aksi menggunakan gas air mata. Mereka dibawa menggunakan mobil dalmas satpol PP.

Sebanyak 14 orang tersebut sempat diinterogasi Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri N saat sampai di halaman Kantor BP Batam. Mereka diminta untuk melepas baju dan jongkok. Saat ditanya Nugroho, sebagian mereka bukan masyarakat Rempang asli, tetapi warga melayu yang tinggal di luar Pulau Rempang.

Salah satu yang ditangkap termasuk orator dalam aksi unjuk rasa yaitu Awi alias Pak Long. Pak Long sempang berkomentar ketika hendak dimasukkan ke dalam mobil. "Di atas kalian semua ada Allah," kata Pak Long.

Terlihat juga satu orang anak di bawah umur ikut diamankan. Kepada petugas, anak tersebut mengaku berusia 15 tahun.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri N menyayangkan ricuhnya aksi unjuk rasa masyarakat melayu tersebut. "Kalau sudah ada provokator jadi anarkis seperti ini," kata Nugroho.

Advertising
Advertising

Ia membeberkan sebanyak 15 orang aparat polisi yang terluka akibat lemparan batu yang dilakukan oleh massa. "Padahal kami sudah imbau untuk tidak anarkis," kata Nugroho.

Nugroho mengatakan tidak hanya personelnya yang terluka, kantor BP Batam juga mengalami rusak di bagian kaca dan pagar. "Kami akan panggil penanggung jawab aksi ini," katanya.

"Saat ini mereka sudah berhasil kami bubarkan. Semoga bisa meredam emosi, jangan mau terprovokasi sampai ricuh seperti ini," kata dia.

Sebelumnya, polisi memukul mundur warga menggunakan gas air mata dan water cannon ke arah kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam. Warga yang terdesak akhirnya terpaksa mundur.

Meski warga telah masuk ke dalam kantor LAM Batam, polisi tetap menghujani mereka dengan tembakan gas air mata. Hingga ada yang dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Kini situasi di Batam Centre sudah mulai kondusif, massa telah berangsur pulang ke rumah masing-masing.

Masyarakat Melayu ini melakukan aksi unjuk rasa mendukung penolakan relokasi 16 kampung tua yang terdapat di Pulau Rempang, Kota Batam. Kawasan Rempang ini akan dilakukan pembangunan Rempang Eco-City yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) 2023.

Pilihan Editor: Proyek Rempang Eco-City: Demontrasi Masyarakat Melayu Ricuh, Kantor BP Batam Rusak, Warga Ditangkap

Berita terkait

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

39 menit lalu

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

3 jam lalu

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

Tim solidaritas nasional untuk Rempang membeberkan kondisi di Rempang saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

4 jam lalu

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

Pria itu diduga melompat setelah meminjam handphone seorang pengunjung Jembatan Barelang. Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Alasan Keluarga Prabowo Dirikan Perusahaan yang Produksi Solder Timah di Batam

2 hari lalu

Alasan Keluarga Prabowo Dirikan Perusahaan yang Produksi Solder Timah di Batam

Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, bersama anaknya, Aryo Djojohadikusumo, memilih Kota Batam menjadi tempat membangun PT Stania.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

2 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Omset Rp 1,2 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Omset Rp 1,2 Triliun per Tahun

Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo meresmikan pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

3 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

3 hari lalu

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

Rektor Universitas Riau, Sri Indarti mencabut laporan terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya UKT.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

3 hari lalu

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu

Baca Selengkapnya

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

3 hari lalu

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

Tradisi halalbihalal Pulau Rempang dilakukan dengan mengusung tradisi Melayu. Ada pesan penolakan relokasi karena PSN Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya