Cak Imin Diperiksa KPK, Anies Baswedan Tak Khawatir
Kamis, 7 September 2023 14:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan mengatakan tak khawatir soal pemeriksaan terhadap bakal calon wkail presiden (Bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Kamis, 7 September 2023. Dia menilai pemeriksaan itu tak akan menghalangi dirinya dan Cak Imin untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Anies meyakini bahwa Cak Imin tidak terlibat dalam masalah korupsi di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) yang saat ini ditelusuri oleh KPK. Dia menyatakan sudah berbicara langsung dengan Cak Imin soal hal itu.
"Disampaikan Gus Imin bahwa ini tidak ada masalah," katanya saat ditemui di Sekretariat Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP),di Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebut Cak Imin kooperatif dan yakin KPK profesional
KPK memeriksa Muhaimin Iskandar sebagai saksi dalam kasus korupsi pembangunan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2012. Saat itu, Muhaimin merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Muhaimin dipastikan telah hadir di Gedung Merah Putih KPK pada sekitar pukul 09.50 WIB.
Anies menyatakan kedatangan Cak Imin sebagai saksi kasus dugaan korupsi tersebut sebagai bentuk warga negara yang baik. Cak Imin, kata Anies, kooperatif dalam penegakan hukum.
"Setiap ada penegak hukum membutuhkan bantuannya," ucapnya.
Anies lantas mendoakan agar proses pemeriksaan Cak Imin itu berjalan lancar. Anies menyebutkan penyelesaian kasus ini dipercayakan kepada KPK. Dia meyakini KPK akan bekerja secara profesional.
"Bismillah Insya Allah semuanya lancar. dan saya juga percaya KPK akan menjalankan tugas dengan profesional," kata dia.
Kasus yang menyeret Muhaimin
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka. Mereka adalah Eks Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kemenaker Reyna Usman; Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemenaker I Nyoman Darmanta; dan Direktur PT Adi Inti Mandiri Karunia.
KPK membuka kasus ini setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan sistem proteksi terhadap TKI itu tak berfungsi. Padahal pembangunan sistem itu memakan anggaran hingga Rp 20 miliar.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar merupakan pasangan yang diusung oleh Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Deklarasi terhadap keduanya baru dilakukan pada Sabtu lalu, 2 September 2023, di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Satu partai lainnya, yang berpotensi mendukung pasangan ini adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka sebelumnya telah berkoalisi dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bacawapres. Akan tetapi Partai Demokrat mengundurkan diri setelah Anies memilih Muhaimin sementara PKS belum menentukan sikap.