Dukung Prabowo Subianto, Elektabilitas PAN Naik?

Editor

Febriyan

Rabu, 30 Agustus 2023 17:48 WIB

(dari kiri) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat deklarasi dukungan Prabowo Subianto Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu, 13 Agustus 2023. Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru mereka pada hari ini, Rabu, 30 Agustus 2023. Hasil survei yang digelar pada 3-9 Agustus 2023 tersebut menunjukkan kenaikan elektabilitas pada partai-partai pengusung Prabowo Subianto seperti Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional atau PAN dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam paparannya, menunjukkan kenaikan elektabilitas ketiga partai tersebut. Praktis hanya Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang tak mendapatkan kenaikan elektabilitas.

Djayadi menyebut elektabilitas PAN, berdasarkan hasil survei mereka, kini telah menyentuh angka 4,2 persen atau berhasil menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Dalam survei Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia sebelumnya, partai berlambang matahari putih itu hanya mendapatkan elektabilitas 3,2 persen.

"Dukungan publik terhadap PAN pada Agustus 2023 naik menjadi 4,2 persen atau ada lonjakan signifikan jika dibandingkan dengan hasil survei pada Agustus 2022," ucap Djayadi. Pada tahun lalu, PAN disebut hanya memiliki elektabilitas sebesar 2 persen saja.

Djayadi berpendapat, melonjaknya dukungan publik terhadap PAN tidak lepas dari faktor piawai partai tersebut merawat basisnya. Selain itu, menurut dia, langkah PAN memberikan dukungan ke Prabowo Subianto juga dinilai cukup berpengaruh.

Advertising
Advertising

"Gerakan atau manuver-manuver PAN belakangan yang cenderung makin dekat ke Prabowo juga kemungkinan memberikan efek positif (terhadap dukungan publik kepada PAN). Kedekatan Prabowo itu dipersepsi dari pandangan bahwa Jokowi (juga) meng-endorse Prabowo (dalam Pilpres 2024)," kata dia.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1220 responden yang sudah berusia 17 tahun lebih atau yang sudah memiliki hak pilih. Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling). LSI mengklaim margin of error survei ini mencapai kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Sebagai catatan, PAN dan Golkar baru secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto pada 13 Agustus 2023 atau setelah survei ini digelar. Meskipun demikian, kabar bahwa PAN akan mendukung Menteri Pertahanan itu sudah terdengar sejak beberapa waktu lalu.

Kenaikan elektabilitas PAN dinilai menarik

Pada kesempatan sama, peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan, peningkatan elektabilitas PAN termasuk fenomena yang menarik. Sebab, tingkat keterpilihan partai cenderung stabil atau naik-turunnya tidak signifikan.

"(Elektabilitas) partai cenderung stabil kecuali beberapa partai mengalami pergerakan. Nah, misalnya PAN. Jadi, beberapa partai umumnya naik-turunnya relatif kecil, tapi untuk PAN ada yang menarik," ujarnya.

Meskipun kenaikannya masih dalam margin of error, Burhanudin mengatakan dinamika di PAN lebih positif ketimbang partai lain yang cenderung stagnan atau stabil. Di sisi lain, merujuk hasil survei LSI, setidaknya ada 7 partai lain yang juga bakal lolos ke DPR karena elektabilitasnya di atas 4 persen.

Berikut ini merupakan urutan partai dengan elektabilitas yang memenuhi parliamentary threshold versi survei LSI periode Agustus 2023; PDIP 25,4 persen; Partai Gerindra 13 persen; Partai Golkar 9,3 persen; PKB 7,6 persen; Partai Demokrat 6,6 persen; PKS 5,2 persen; Partai NasDem 5 persen; PAN 4,2, persen.

Selain PAN, Partai Gerindra juga disebut mengalami peningkatan. Menurut catatan LSI, Gerindra hanya mengantongi elektabilitas sebesar 9,9 persen pada Agustus 2022. Sementra PKB disebut hanya memiliki elektabilitas 6,6 persen pada periode yang sama.

Sementara elektabilitas Golkar turun dari 13 persen menjadi 11,7 persen dan Partai Bulan Bintang (PBB) hanya naik sedikit dari 0 persen menjadi 0,3 persen.

Seperti diketahui, PAN dan Golkar baru saja mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto pada 13 Agustus lalu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Kedua partai itu bergabung dengan Partai Gerindra dan PKB yang telah lebih dulu mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden mereka. Belakangan, dukungan kepada Prabowo pun datang dari Partai Bulan Bintang

Berita terkait

Gerindra Masih Timbang Nama yang akan Diusung di Pilgub Jakarta

6 jam lalu

Gerindra Masih Timbang Nama yang akan Diusung di Pilgub Jakarta

Di Pilkada Jawa Timur, Gerindra resmi mengusung Khofifah. Bagaimana dengan daerah lainnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

7 jam lalu

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

Pakar menilai Raffi Ahmad belum memiliki kinerja politik bagus, tapi Dico Ganinduto menunjukkan kinerja baik sebagai Bupati Kendal.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

7 jam lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

7 jam lalu

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

9 jam lalu

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

10 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

12 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi, Bobby Nasution Masuk Bursa Gerindra untuk Pilgub Sumut

12 jam lalu

Menantu Jokowi, Bobby Nasution Masuk Bursa Gerindra untuk Pilgub Sumut

Bobby Nasution mengaku sudah menyampaikan niatnya kepada sejumlah partai untuk maju sebagai calon gubernur.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

16 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

18 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya