5 Instruksi Jokowi Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca hingga Mitigasi
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Selasa, 15 Agustus 2023 11:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sejumlah instruksi kepada sejumlah menterinya hingga gubernur untuk penanganan polusi udara di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.
Dalam rapat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin kemarin, 14 Agustus 2023, Jokowi menjelaskan soal kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Menurut Jokowi, hal ini diakibatkan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir, pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur.
"Saya memiliki beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait. Yang pertama jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik," ujar Jokowi.
5 Instruksi Jokowi
Dilansir dari Tempo, Jokowi dalam instruksinya tersebut meminta para menteri dan gubernur di Jakarta dan Jawa Barat untuk melakukan hal berikut ini:
1. Rekayasa cuaca
Jokowi meminta ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.
2. Regulasi percepatan penerapan batas emisi
Dalam rapat tersebut, Jokowi juga meminta penerapan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Kepala Negara juga meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak.
3. Work from home
"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (jadi) work from home mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain," kata Jokowi.
Selanjutnya: 4. Beralih ke transportasi massal
<!--more-->
4. Beralih ke transportasi massal
Untuk jangka menengah, Jokowi meminta para menterinya konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.
Ia mencontohkan light rail transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal segera beroperasi untuk umum harus digenjot pemakaiannya.
5. Mitigasi perubahan iklim
Terakhir, Jokowi meminta agar ada penguatan mitigasi terhadap perubahan iklim. Ia meminta agar dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek. Ia juga meminta agar publik diedukasi soal polusi udara tersebut.
Dari pantauan Tempo, rapat itu dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Selain itu juga hadir Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menhub Budi Karya Sumadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kualitas udara di Jakarta tidak sehat
Kualitas udara di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir tercatat tidak sehat. Bahkan dalam sepekan ini, kualitas udara di Ibu Kota juga diperkirakan tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Prediksi tersebut tercatat dalam prakiraan indeks kualitas udara (AQI) Jakarta yang Tempo lansir dari situs iqair.com Senin kemarin.
Per pukul 08.00 WIB, kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan nilai 153 AQI US. Untuk hari-hari berikutnya hingga Sabtu, 19 Agustus 2023, prakiraan kualitas udara Ibu Kota adalah tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Situs pemantau kualitas udara, IQAir, mencatat tingkat polusi udara Jakarta sepanjang pekan ini berpotensi di angka 122-153 AQI US.
Pilihan Editor: Jokowi Instruksikan WFH hingga Rekayasa Cuaca Atasi Polusi Udara Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.