PDIP Sebut Ganjar Pranowo Bukan Penjahat HAM dan Tidak Lari ke Luar Negeri, Sindir Prabowo Subianto?

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Febriyan

Jumat, 11 Agustus 2023 18:09 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bersalaman dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Bandara Adi Soemarmo, Senin 24 Juli 2023. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menyebut calon presiden dari partainya, Ganjar Pranowo, tak pernah tersandung dalam masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan kasus korupsi. Said menyatakan partainya memiliki komitmen melahirkan calon pemimpin nasional sesuai kriteria syarat pencalonan presiden dan wakil presiden.

PDIP, menurut Said, mengusung Ganjar karena memenuhi sejumlah kriteria tersebut. Dia menjelaskan, terdapat 20 poin persyaratan capres dan cawapres yang diatur dalam Undang-Undang Pemilihan Umum.

Di antara 20 syarat yang sifatnya normatif dan administratif, Said mengatakan ada juga syarat yang berhubungan dengan integritas sosial seperti tidak pernah mengkhianati negara, tidak pernah melakukan korupsi, maupun pidana berat lainnya.

“Capres dan cawapres juga wajib tidak pernah melakukan perbuatan tercela, tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih,” kata Said dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Jumat, 11 Agustus 2023.

Said mengatakan Ganjar sudah sangat memenuhi kriteria tersebut. Ia menyebut aparat penegak hukum tidak pernah menyangkakan Ganjar atas perbuatan korupsi. Selain itu, Gubernur Jawa Tengah tersebut disebut Said juga bukan penjahat hak asasi manusia.

“Apalagi lari ke luar negeri dari tanggung jawab yang seharusnya dijalaninya,” kata Said.

Sindiran untuk Prabowo?

Prabowo Subianto, satu dari tiga calon presiden yang digadang-gadang akan bertarung tahun depan, masih dihantui oleh dugaan pelanggaran HAM penculikan aktivis 98. Isu tersebut kembali mencuat setelah Prabowo bertemu dengan salah satu mantan aktivis 98, Budiman Sudjatmiko, beberapa waktu lalu.

Advertising
Advertising

Pertemuan tersebut mendapatkan protes dari mantan rekan-rekan Budiman sesama aktivis 98. Mereka menilai Prabowo Subianto sebagai orang yang harus bertanggung jawab terhadap pelanggaran HAM penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998. Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Menurut catatan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) ada 13 orang yang hilang dan tak diketahui rimbanya hingga saat ini. Empat diantaranya adalah para aktivis Partai Rakyat Demokratik yaitu: Wiji Thukul, Bima Petrus, Herman Hendrawan, dan Suyat.

Prabowo sendiri mengakui bahwa dirinya menjadi komandan dari Tim Mawar, tim dari kesatuan Kopassus yang melakukan penculikan terhadap para aktivis 98. Dalam wawancara dengan Tempo pada 2013, dia menyatakan bertanggung jawab atas penculikan tersebut. Prabowo menyatakan saat itu dirinya hanya menjalankan tugas saja.

"Ya, saya katakan, kadang dalam pemerintahan, kita sebagai alat pemerintah menjalankan misi yang dianggap benar. Begitu ada pergantian pemerintah, pemerintah baru menganggapnya tidak benar. Saya kan hanya petugas saat itu," kata dia.

Baca selengkapnya: Penculikan Aktivis, Prabowo: Saya Bertanggung Jawab

Meskipun demikian, Prabowo yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan tidak pernah diseret ke meja hijau atas perbuatannya itu. Dia hanya sempat diadili oleh Dewan Kehormatan Perwira TNI saat itu. Dewan yang diketuai oleh Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo dan beranggotakan enam perwira berpangkat letnan jenderal, yaitu Djamari Chaniago, Fachrul Razi, Yusuf Kartanegara, Agum Gumelar, Arie J. Kumaat, serta Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya memutuskan untuk memecat Prabowo.

Pasca peristiwa 98 itu Prabowo memang sempat terbang ke luar negeri, tepatnya ke Yordania. Bahkan dia disebut sempat mendapatkan tawaran warga kenegaraan dari salah satu negara Timur Tengah tersebut.

Adik Prabowo, Hasjim Djojohadikusumo sempat mengklarifikasi bahwa kepergian abangnya bukan untuk melarikan diri. Dia menyatakan Prabowo ke luar negeri untuk urusan pengobatan dan bisnis.

Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto akan bertarung dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ketiganya hingga saat ini telah membangun koalisi yang bisa mengusung mereka.

Berita terkait

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

3 jam lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

Polisi Amankan 8 Ton Pasir Timah Ilegal, Diduga Terkait Politikus Gerindra Babel dan PT MSP

3 jam lalu

Polisi Amankan 8 Ton Pasir Timah Ilegal, Diduga Terkait Politikus Gerindra Babel dan PT MSP

Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung atau Polda Babel berhasil mengamankan 8 ton pasir timah diduga ilegal.

Baca Selengkapnya

PDIP Tolak Wacana Revisi UU Kementerian Negara untuk Era Prabowo

4 jam lalu

PDIP Tolak Wacana Revisi UU Kementerian Negara untuk Era Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mewanti-wanti bahwa kementerian negara yang ada saat ini sebenarnya sudah mampu merepresentasikan seluruh tanggung jawab negara.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Dukung Revisi UU Kementerian

6 jam lalu

Alasan Gerindra Dukung Revisi UU Kementerian

Wacana penambahan menteri menjadi 40 Kementerian dalam Kabinet Prabowo sedang ramai dibahas, Gerindra pun mendukung.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

7 jam lalu

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

Wacana pertemuan Prabowo-Megawati sudah dibicarakan sebelum lebaran Idulfitri pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

7 jam lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Alasan Putri Anggota DPR Aria Bima Daftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo ke PDIP

8 jam lalu

Alasan Putri Anggota DPR Aria Bima Daftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo ke PDIP

PDIP Kota Solo menyatakan Sukma Putri Maharani adalah pendaftar pertama perempuan bagi partainya untuk Pilkada Solo.

Baca Selengkapnya

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

9 jam lalu

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

Gus Yusuf mengatakan PKB terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

9 jam lalu

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

PDIP menyebut Sri Mulyani sebagai salah satu tokoh potensial untuk cagub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

11 jam lalu

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

Didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali dengan diterima oleh Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya