Polda Sumbar Paksa Pulang Masyarakat Air Bangis yang Bertahan di Masjid Raya

Reporter

Fachri Hamzah

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 5 Agustus 2023 17:42 WIB

Polda Sumbar dan Pemprov Sumbar memulangkan masyarakat Air Bangis , Kabupaten Pasaman Barat di Masjid Raya Sumbar. TEMPO/Fachri Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian saat bertahan di Masjid Raya Sumatera Barat pada Sabtu 5 Agustus 2023. Masyarakat sebelumnya menggelar aksi sejak 31 Juli hingga 5 Agustus 2023 di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat.

Dari pantauan Tempo ada ratusan pihak kepolisian dari Brigade Mobil atau Brimob Polda Sumatera Barat dan Polresta Padang bersiaga sejak pukul 08.00 WIB. Lalu, pada 13.00 WIB personil yang bersiaga tersebut masuk ke dalam kawasan Masjid Raya Sumbar dan membubarkan paksa masyarakat.

Sempat terjadi kericuhan, terlihat ada puluhan masyarakat dan mahasiswa yang ditangkap pihak kepolisian. Selain itu, juga terdengar tangisan perempuan yang histeris.

Tempo juga melihat ada beberapa bus disiapkan untuk memulangkan masyarakat Air Bangis yang sudah menggelar aksi selama 5 hari.

Salah satu warga Syamsul mengatakan jika mereka dibubarkan paksa karena masih bertahan. "Kami ditarik-tarik untuk keluar dari Masjid Raya," katanya. "Padahal Kami hanya menuntut hak kami, pulang pun kami akan tetap mati."

Advertising
Advertising

Sementara itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang Indira Suryani mengatakan, jika ada 13 orang masyarakat yang dibawa oleh pihak kepolisian.

"Ada 5 orang pendamping dari LBH Padang dan PBHI Sumatera Barat yang ditangkap oleh polisi," katanya.

Selain itu, Polda Sumbar juga mengamankan masyarakat Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. "Totalnya ada 13 orang yang ditangkap," kata Indira.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Sumbar masih mengamankan masyarakat di kawasan Masjid Raya Sumbar. Para masyarakat yang tersisa sedang menunggu bus yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Sebelumnya, lebih dari seribu warga Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, menggeruduk Kantor Gubernur Sumatera Barat untuk hari kedua, Selasa 1 Agustus 2023. Massa menuntut Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menghentikan intimidasi terhadap masyarakat Air Bangis yang tinggal di kawasan hutan, termasuk meminta kepolisian setempat membebaskan dua rekan mereka yang ditahan.

Massa datang ke Kantor Gubernur Sumatera Barat sekitar pukul 09 WIB dengan berjalan kaki dari Masjid Raya Sumatera Barat. Sebelumnya ribuan orang itu juga telah menggelar aksi yang berkaitan dengan konflik agraria itu pada Senin, 31 Juli 2023.

Kordinator Aksi, Hariz Sitonga, mengatakan tuntutan masyarakat hanya diberikan rasa aman untuk tinggal. Sebab, selama ini masyarakat dibayang-bayangi dengan status hutan lindung yang baru disampaikan oleh pemerintah pada 2016. "Permintaan kami sederhana," katanya di Masjid Raya Sumatera Barat.

Pilihan Editor: Gubernur Sumbar Wacanakan Siswa Kelas XII SMA Masuk Asrama, Ini Tujuannya

Berita terkait

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

18 hari lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

49 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

53 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

54 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Kubu Prabowo Vs Anies Baswedan di Pilgub Sumbar, Mahyeldi dan Andre Rosiade Berhadapan?

56 hari lalu

Tanding Ulang Kubu Prabowo Vs Anies Baswedan di Pilgub Sumbar, Mahyeldi dan Andre Rosiade Berhadapan?

Pilgub Sumbar akankah membuat tanding ulang kubu Prabowo Vs Anies Baswedan, saat Mahyeldi berhadapan dengan Andre Rosiade?

Baca Selengkapnya

Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

19 Maret 2024

Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Laporkan Dugaan Kasus Intimidasi dan Penganiayaan ke Polresta Banyuwangi

18 Maret 2024

Petani Desa Pakel Laporkan Dugaan Kasus Intimidasi dan Penganiayaan ke Polresta Banyuwangi

Walhi Jawa Timur mencatat sudah ada puluhan kasus intimidasi dan kriminalisasi oleh PT Bumi Sari terhadap warga Desa Pakel, buntut konflik agraria.

Baca Selengkapnya

PT Bumisari Bantah Intimidasi dan Aniaya Petani Desa Pakel, Ini Penjelasan Manajemen

16 Maret 2024

PT Bumisari Bantah Intimidasi dan Aniaya Petani Desa Pakel, Ini Penjelasan Manajemen

Pihak PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses menjawab tudingan intimidasi yang dilakukannya terhadap petani di Desa Pakel

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

15 Maret 2024

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Konflik Agraria di Pakel Banyuwangi, Warga Diintimidasi Hingga Dituduh Menyebarkan Berita Bohong

13 Maret 2024

Konflik Agraria di Pakel Banyuwangi, Warga Diintimidasi Hingga Dituduh Menyebarkan Berita Bohong

Konflik agraria di Desa Pakel Banyuwangi masih terus berlangsung. Warga mendapat intimidasi, kekerasan hingga dituduh menyebarkan berita bohong.

Baca Selengkapnya