Respons Rocky Gerung Soal Laporan Relawan Jokowi ke PMJ dan Penjelasannya Ihwal Kata Bajingan

Rabu, 2 Agustus 2023 17:33 WIB

Pengamat politik Rocky Gerung (empat dari kiri) menjadi salah satu pembicara dalam acara Mimbar Mahasiswa di UMS, Rabu, 2 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pelaporan yang dilakukan oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dirinya ke Polda Metro Jaya ihwal dugaan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Rocky Gerung juga telah dilaporkan atas kasus itu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, namun laporan itu ditolak. Adapun laporan ke Polda Metro Jaya diklaim telah diterima.

Rocky Gerung menyatakan bahwa hak setiap orang untuk melaporkan dirinya ke polisi. "Ya bagus, itu hak mereka buat melaporkan," ucap Rocky Gerung ketika ditemui awak media di Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu, 2 Agustus 2023.

Ditanya tentang tindak lanjut yang akan diambilnya, Rocky Gerung menunggu saja proses hukum selanjutnya. "Ya itu hak mereka buat melaporkan. Jadi ditunggu saja proses hukumnya, gampang kan," ujarnya.

Kehadiran Rocky Gerung di UMS pada Rabu, 2 Agustus 2023 untuk menjadi salah satu pemateri di acara Mimbar Mahasiswa: Cipta, Rasa, dan Karsa Pendidikan Indonesia yang diadakan di UMS itu. Dalam paparannya, Rocky Gerung sempat membahas pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meramalkan bahwa pada tahun 2023 ini Indonesia akan mengalami kegelapan ekonomi. Disebutkan bahwa global growth atau pertumbuhan dunia hanya 2,1 persen.

"Yang ngomong Sri Mulyani, tapi Jokowi bilang 'Enggak, kita akan sukses', Percaya siapa? Sri Mulyani atau Jokowi? Kok bisa begitu? Sedangkan pernyataan Sri Mulyani berdasarkan data makro dan dia tunjukkan bahwa prediksi dunia, prediksi IMF, segala macam pemeringkatan dunia itu. Tanya dari situ, siapa yang enggak cemas dengan keadaan itu?" urainya.

Advertising
Advertising

Rocky mengungkapkan kebijakan negara akan mempengaruhi psikologi keluarga. Ia mencontohkan pengalamannya saat bertemu dengan seorang petani sawit di bandara ketika akan berangkat ke Jember. Petani itu merupakan ayah dari dua orang anak yang akan melanjutkan kuliah di Jember.

"Ia bercerita 'saya (petani) akan mengirim dua anak saya untuk kuliah ke Jember karena saya mendengar keterangan Pak Jokowi yang mengatakan bahwa harga sawit akan stabil'. Dia petani kecil, petani sawit, pada waktu itu harga sawit Rp 2.500. Dia ketemu saya ketika harga sawit tinggal Rp 900. Waktu dia bikin perencanaan untuk menyekolahkan dua anaknya itu, dia tahu bahwa anaknya akan lulus lima tahun lagi ketika harga sawit itu Rp 2.500. Karena itu dia bikin perencanaan keluarga berdasarkan perencanaan Presiden. Dia enggak mungkin memikirkan apa itu global market. Tapi dia pegang janji Presiden. Presiden janjikan itu. Ternyata drop harga sawit itu. Maka dia mengalami kecemasan eksistensial. Yang bikin bapak (petani) ini susah, namanya ya 'bajingann'. Habis mau bilang apa istilahnya itu?" paparnya.

Ia mencontohkan perbandingan jika di Eropa, tomat naik 2 sen, maka perdana menterinya akan jatuh. "Kalau kita pakai parameter itu, Pak Jokowi mestinya sudah jatuh karena dia gagal atau dalam bahasa tadi, dia berbohong terhadap kebijakan. Ya bohong dong, dia bilang akan stabil tapi ternyata turun. Kan itu yang kita maksud tadi," katanya.

Namun menurut Rocky Gerung, lontaran kata yang ia pakai itu wajar. Ia mengungkapkan penggambarannya yang spesifik pada kata 'bajingan' merupakan kritikan dari warga negara kepada pimpinannya.

"Hal yang biasa itu. Ucapan yang dibutuhkan oleh oposisi adalah ucapan secara jujur. Saya ucapkan secara jujur. Jadi apa yang diperkarakan kepada saya? Yang terjadi justru negara memanfaatkan kejengkelan publik yang dibuat-buat," tutur Rocky.

Dalam hal ini, Rocky menyoroti dua poin kinerja presiden yang mestinya menjadi fokus, namun gagal. "Presiden diwajibkan konstitusi untuk hanya membuat dua program. Ini perintah konstitusi itu (yaitu) cerdaskan kehidupan bangsa, (dan) pelihara fakir miskin. IQ nasional kita tinggal 70 hari ini, drop terus. Artinya presiden gagal mencerdaskan kehidupan bangsa, ya bajingan namanya itu," urainya.

Termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), penanganan stunting, hingga utang negara. Mestinya, pembangunan IKN dapat dialihkan untuk masalah penanganan stunting di Tanah Air.

"Dia gagal mencerdaskan bangsa, dia berbohong pada janji dia terhadap konstitusi. Dia gagal memelihara fakir miskin itu yang berlangsung. Daya beli kita habis. Tapi IKN masih mau diteruskan, kenapa enggak hemat. Kenapa IKN ndak pindah menjadi protein buat rahim ibu-ibu yang potensial mengalami stunting?" ujarnya.

Kritik-kritik itu lalu ia simpulkan menjadi penggambaran 'bajingan' terhadap presiden. Ia juga menjelaskan bahwa kata 'bajingan' yang ia maksud merupakan akronim dalam bahasa Jawa yakni "bagusing jiwo angen-angening pangeran".

"Dalam bahasa Jawa sebetulnya 'manusia yang disayang oleh Tuhan', apa namanya, "bagus (ing) jiwa angen-angenan pangeran". Disingkat jadi bajingan. Ya itu bajingan yang di dalam antropologi kita, kita kenal sebagai pekerjaan kusir dokar. Yang mengangkut sawit petani, mengangkut tomat petani itu supaya tiba di pasar. Jadi kusir dokar itu disebut bajingan karena dia berbuat baik kepada manusia. Karena itu disayang Tuhan. Yang ketika kemerdekaan, si bajingan ini menyembunyikan pejuang kita di bawah jerami, makanan sapi itu. Tapi kita lagi bicara tentang para bajingan yang punya kewenangan untuk menentukan kemakmuran masa depan negara kita," katanya.

Pilihan Editor: Pakar Politik Anggap Kritik Rocky Gerung Terhadap Jokowi Masih dalam Standar Oposisi

Berita terkait

Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

46 menit lalu

Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan menggelar Rakernas pada pekan ini. Berikut sederet fakta menariknya, mulai dari api abadi Mrapen, tak undang Jokowi, dan sikap politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?

1 jam lalu

Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?

Pemerintah memundurkan tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dari sebelumnya 17 Oktober 2024 menjadi 2026. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

1 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons Balasan ke PDIP soal Tak Undang Jokowi ke Rakernas

1 jam lalu

Ragam Respons Balasan ke PDIP soal Tak Undang Jokowi ke Rakernas

PDIP tidak mengundang Jokowi ke Rakernas menuai respons dari sejumlah kalangan. Ada respons menohok dan ada pula yang santai.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner World Water Forum

1 jam lalu

Kala Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner World Water Forum

Pertemuan Jokowi dan Puan terjadi di tengah renggangnya hubungan PDIP dan Presiden imbas Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

2 jam lalu

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

Presiden Jokowi akan membuka KTT World Water Forum Ke-10 bertempat di Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin pagi ini,

Baca Selengkapnya

Kata Maruarar Sirait Soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V

2 jam lalu

Kata Maruarar Sirait Soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V

Mantan politikus PDIP Maruarar Sirait mengatakan harus menghormati keputusan PDIP yang tidak mengundang Jokowi dalam Rakernas V.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

4 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

10 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya