Pesantren Al Zaytun Masak 2 Ton Beras Setiap Hari untuk Makan Santrinya
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Linda novi trianita
Jumat, 28 Juli 2023 07:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pondok Pesantren Al Zaytun harus memasak dua ton beras untuk memberi makan para santri yang belajar di pondok pesantren tersebut setiap harinya. Pemandu tamu Mahad Al Zaytun, Nurdin Abu Tsabit, mengatakan pesantren memasak nasi ketika santri menetap di asrama selama lima bulan masa pembelajaran.
“Anak-anak lima bulan sekolah, satu bulan pulang ke rumah. Satu bulan libur tidak boleh ke sini. Kenapa? Karena ngeliwetnya satu hari dua ton,” kata Tsabit kepada Tempo, Rabu, 26 Juli 2023.
Oleh karena itu, ujar Tsabit, Panji Gumilang memiliki strategi untuk menjamin ketahanan pangan pondok pesantren. Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), yayasan yang menaungi Al Zaytun, memiliki lumbung padi atau silo dengan kapasitas 1.000 ton. Pesantren harus memiliki stok beras untuk 18 bulan guna memenuhi kebutuhan pangan santri.
“Ini strategi syekh untuk makannya anak-anak, dia harus punya stok 18 bulan. Stok harus 18 bulan, bukan setahun. Jaga-jaga musim jelek sehingga anak-anak tetap makan,” kata dia.
Stok beras ini diperoleh dari panen 500 hektare sawah yang digarap oleh warga sekitar. 500 hektare sawah ini digarap oleh 100 warga dengan pinjaman modal awal dari Al Zaytun tanpa bunga. Masing-masing menggarap antara 3-5 hektare. Pada panen pertama akan digunakan sebagian untuk melunasi pinjaman, baru kemudian hasilnya dibagi dua.
Adapun Al Zaytun akan membeli padi garapan tersebut sesuai dengan harga yang disepakati. “Jadi kita punya uang mereka punya padi. Makanya ada lumbung padi kita,” ujar Tsabit.
Padi yang baru dibeli dari petani itu kemudian diproses di pabrik dan disimpan di silo besar. Pabrik ini memiliki mesin-mesin impor dari Jepang dan Amerika.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Ali Abdul Latief, menerangkan Kemenag Jabar mencatat ada 5.000 lebih santri di Ponpes Al Zaytun Indramayu itu pada periode 2022-2023.
Para santri sekolah di Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 1.289 orang, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1.979, madrasah Aliyah (MA) 1.746. "Total ada 5.014 santri yang menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun," kata Latief kepada media, 5 Juli 2023.
Nasib santri Al Zaytun mendapat sorotan sejak video praktik ibadah mereka viral, termasuk pernyataan pendirinya di kanal YouTube resmi Al Zaytun, Panji Gumilang. Panji saat ini sedang disidik terkait dugaan penisataan agama dan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Kompleks Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), yayasan yang menaungi Al Zaytun, berdiri di tanah seluas 1.200 hektare di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. 200 hektare dari total lahan tersebut adalah area pendidikan dan operasional pesantren. Sisanya merupakan sarana pendukung pesantren, seperti perkebunan, sawah, hutan jati, peternakan, pabrik pengolahan padi, pabrik pengolahan ikan, bengkel alat berat, bahkan sampai batching plant atau tempat produksi beton, serta sistem daur ulang (zero waste) pengelolaan limbah sendiri.
Pilihan Editor: Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang