PAN Akui Dekat dengan Prabowo Subianto dan Gerindra, Tapi Tak Mau Kalah Untuk Ketiga Kalinya di Pilpres
Reporter
Ima Dini Shafira
Editor
Febriyan
Rabu, 5 Juli 2023 10:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyatakan partainya memang punya kedekatan dengan Partai Gerindra dan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto. Sebab, kata dia, PAN pernah berkoalisi dengan Gerindra pada Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 dengan menjagokan Prabowo sebagai calon presiden (Capres) melawan Joko Widodo alias Jokowi.
Kendati demikian, Viva menyebut koalisi itu tidak berhasil. Oleh sebab itu, Viva menyatakan partainya punya sejumlah pertimbangan sebelum memutuskan akan mendukung siapa pada Pilpres 2024.
“Bagi PAN, Pak Prabowo dan Gerindra dekat dengan PAN. Pernah berkoalisi dua kali di Pilpres 2014 dan 2019. Namun dua kali tidak berhasil,” kata Viva dalam keterangannya, Selasa, 4 Juli 2023.
PAN saat ini sebenarnya telah bermitra dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Koalisi Indonesia Bersatu. PPP telah mendelarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres mereka dan merapat ke kolaisi bentukan PDIP. Sementara Golkar menyodorkan nama Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres atau cawapres.
PAN belum menentukan apakah mereka akan mendukung Prabowo atau Ganjar. Mereka sebelumnya telah menyatakan akan mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres.
Tak ingin alami kekalahan ketiga
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Viva menyatakan Partai Amanat Nasonal tidak ingin mengalami kekalahan hattrick alias ketiga kalinya. Ia memastikan calon yang bakal didukung partainya diprediksi dapat memenangkan Pilpres 2024.
“Meskipun prediksi dari lembaga survei hasilnya bervariasi, namun PAN juga memotret realitas sosial tentang preferensi pemilih di Pilpres sehingga dapat menganalisis lebih akurat lagi,” kata dia.
Tak hanya itu, Viva juga menyebut mereka akan berkoalisi dengan partai pemerintah dalam rangka melanjutkan program pembangunan nasional. Golkar, kata dia, tak luput dari kawan yang diajak berdiskusi untuk menentukan capres cawapres.
“PAN berkeinginan agar seiring sejalan, satu pilihan dan satu perjuangan dengan Golkar di Pilpres 2024 ini,” kata Viva.
Selanjutnya, PAN sodorkan Erick ke Gerindra dan PDIP
<!--more-->
Sebelumnya, PAN sempat menyodorkan nama Erick Thohir ke PDIP dan Partai Gerindra. Pertemuan dengan PDIP digelar pada awal Juni lalu. Ganjar sendiri tampak terbuka dengan nama Erick sebagai pendampingnya. Hanya saja, dia menyatakan hal itu harus dibicarakan karena ada sejumlah nama yang ingin menjadi cawapres.
“Kita tinggal duduk bersama sambil ngopi. Bicara lebih panjang tentang negeri ini. Dan di antara mereka, pasti ada kecocokan. Kata Ibu Mega kan tidak banyak, pasti hanya satu. Maka kita mesti bicara,” kata Gubernur Jawa Tengah tersebut.
PAN juga telah menggelar pertemuan dengan Gerindra. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan akan menyampaikan usulan PAN agar Erick menjadi cawapres kepada Prabowo. Muzani mengatakan partainya mengapresiasi usulan tersebut. Menurut dia, Erick adalah salah satu sosok yang berbakti kepada bangsa dan negara.
“Ya tadi memang nama Erick Thohir bukan hanya diangkat, (tapi) menjadi menu wajib yang harus diomongkan. Kami menyimak dengan seksama, mudah-mudahan akan menyampaikan hasil pembicaraan itu dengan Pak Prabowo,” kata Muzani di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin, 5 Juni 2023.
Muzani meyatakan Gerindra menghormati niat baik parpol yang meyodorkan orang-orang berbakti kepada negara. Gerindra, kata dia, terus mengikuti dan mengamati Erick Thohir sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Karena itu, Erick Thohir sekalipun yang disodorkan PAN untuk jadi cawapres, kami juga ikuti dan amati Pak Erick,” kata dia.