Ragam Respons soal OPM yang Ancam Tembak Pilot Susi Air dalam Waktu 2 Bulan
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Minggu, 28 Mei 2023 10:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengancam akan menembak pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens dalam waktu dua bulan. Ancaman ini disampaikan sendiri oleh Philips dalam pesan video yang dikirim pada Jumat, 27 Mei 2023.
Dalam video tersebut, tampak Philips diapit oleh pimpinan TPNPB-OPM Egianus Kogoya dan pasukannya. Video tersebut dikirim oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.
“Militer Papua kasih dua bulan lagi untuk semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya,” kata Philips dalam video.
Untuk diketahui, KKB menawan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak 7 Februari 2023. Tempo menghimpun ragam respons soal ancaman dari OPM ini.
Satgas Damai Cartenz
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2023 menyatakan sedang menyelidiki video yang berisi ancaman penembakan Pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens oleh TPNPB-OPM. Dalam video itu, Philips menyatakan akan ditembak jika pemerintah Indonesia tak mengabulkan permintaan TPNPB-OPM.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar. Kami menggunakan ahli juga untuk mengetahui detail tentang videonya,” kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Donny Charles Go saat dihubungi, Sabtu, 27 Mei 2023.
Donny tak mau menjelaskan apakah video ancaman tersebut menandakan negosiasi antara TNI-Polri dan dengan TPNPB OPM gagal. Ia menegaskan saat ini pihaknya masih fokus pada video tersebut.
Polda Papua
Kepala bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah menyelidiki terkait video tersebut.
"Kami selidiki, dalam video itu tampak pilot Susi Air Kapten Philip menyebut KKB akan menembak dirinya jika dalam dua bulan tidak ada dialog soal Papua Merdeka," kata Benny dalam siaran tertulis diterima Tempo Ahad 28 Mei 2023.<!--more-->
Komnas HAM
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mempertanyakan sikap TPNPB-OPM yang mengancam akan menembak Pilot Susi Air Philip Mehrtens padahal ingin membuka ruang dialog. Ia menyebut ancaman tersebut justru bisa menutup pintu dialog dengan pemerintah.
“Kekerasan yang ditimbulkan TPNPB-OPM, termasuk ancaman terhadap sandera, kontradiktif dengan desakan dialog yang diserukan. Penyanderaan Philip Mehrtens dan ancaman terhadap jiwanya bukanlah jalan untuk membuka dialog. Dialog hanya mungkin terwujud dengan memperlihatkan niat baik dan membangun kepercayaan di antara beberapa pohak,” kata Atnike melalui keterangan tertulis pada Ahad 28 Mei 2023.
Selain itu, Atnike mengatakan ancaman TPNPB-OPM justru akan semakin membawa masyarakat sipil Papua ke dalam posisi yang merugikan. Sebabnya, menurut dia, ancaman itu bisa memperparah ketegangan tensi konflik antara pasukan militer Indonesia dengan TPNPB-OPM.
“Ancaman penembakan Philip hanya akan merugikan masyarakat Papua, memperburuk kondisi HAM, dan memperpanjang siklus kekerasan di Papua,” ujar dia.
Ancaman itu, kata Atnike, juga akan membawa TPNPB-OPM ke dalam posisi yang merugikan mereka sendiri. Sebabnya, ia menyebut aksi kekerasan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM akan menimbulkan stigma buruk di masyarakat internasional.
“Penyanderaan dan ancaman untuk membunuh sandera dapat menghilangkan simpati masyarakat, termasuk masyarakat internasional, terhadap persoalan HAM di Papua,” kata Atnike.
Atnike juga mengatakan dengan adanya ancaman itu, ia berharap agar TNI dan Polri bergerak cepat mengambil langkah cepat pembebasan Philip Mehrtens. Ia menambahkan ancaman itu bisa jadi legitimasi pemantik memburuknya konflik di Papua jika dibiarkan berlarut-larut.
“Komnas HAM menilai ancaman TPNPB-OPM untuk menembak Philip Mehrtens dalam tempo dua bulan jika tidak diadakan sebuah dialog adalah sebuah provokasi yang dapat melegitimasi memperbesar pendekatan keamanan di Papua,” ujarnya.
Selandia Baru
Pemerintah Selandia Baru akan mengupayakan pembebasan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang diculik kelompok separatis di Papua, secara damai meski ada ancaman eksekusi dari penculik. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan dalam email kepada Reuters pada hari Sabtu bahwa mereka mengetahui foto dan video yang beredar.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengamankan resolusi damai dan pembebasan aman Tuan Mehrtens," kata juru bicara itu.
EKA YUDHA SAPUTRA | AYU CIPTA | YUDONO YANUAR
Pilihan Editor: Kata KPU soal Dana Kampanye Pemilu 2024, Singgung Uang Elektronik dan Sumber Sumbangan