Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Zelenskyy di KTT G7 Jepang
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Amirullah
Minggu, 21 Mei 2023 13:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di sela-sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang. Pertemuan itu dilakukan pada Ahad, 21 Mei 2023.
"Presiden Zelenskyy, saya ikuti terus perkembangan situasi di Ukraina. Turut berduka atas korban yang terus berjatuhan," ujar Jokowi seperti dikutip dari video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Ahad, 21 Mei 2023.
Jokowi menyebut Indonesia terus mendukung upaya perdamaian di Ukraina dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan perdamaian. "Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia," kata Jokowi.
Sementara itu, Zelenskyy menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia untuk mengupayakan perdamaian di Ukraina. Ia bahkan menyatakan masih mengingat aksi Jokowi yang berkunjung ke Kyiv di tengah situasi perang Ukraina - Rusia.
Menurut Zelenskyy, saat itu Jokowi merupakan kepala negara pertama yang datang ke Ukraina.
"Saya ingat kedatangan Yang Mulia termasuk yang pertama ke Ukraina. Terima kasih dan kami akan selalu ingat," kata Zelenskyy.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Zelenskyy berbicara mengenai masalah pangan yang telah dibahas di Kyiv. Jokowi menyampaikan dukungan terhadap perpanjangan Black Sea Grain Initiative.
"Saya sambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama 2 bulan. Ini sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia," kata Jokowi.
Selain masalah pangan, pertemuan juga membahas tentang bantuan kemanusiaan. Jokowi menyatakan Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina. Bahkan, Jokowi menyebut Indonesia tengah berkoordinasi dengan Bank Dunia dan Kementerian Kesehatan Ukraina mengenai hal ini.
Dalam pertemuan ini, turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pilihan Editor: JK Harap Presiden Terpilih Bisa Bebaskan Indonesia dari Jeratan Utang