Kasus Covid-19 Melonjak, Kemenkes Imbau Masyarakat Lakukan Vaksinasi Booster Kedua

Rabu, 3 Mei 2023 07:55 WIB

Warga melakulan pemeriksaan kesehatan sebelum mendapatkan suntikan dosis keempat atau booster kedua vaksinasi Covid-19 di Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa, 24 Januari 2023. Pelaksanaan vaksinasi ini dilaksanakan serentak di sejumlah puskesmas kelurahan dan kecamatan di Jakarta Timur.TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mengimbau masyarakat agar melakukan vaksinasi booster di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini. Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyebut peningkatan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada akhir April kemarin menjadi tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

“Kasus harian Covid-19 kembali meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 29 April 2023, kasus harian bertambah sebanyak 2.074 orang,” kata Syahril daam keterangan tertulis yang diterima Tempo, pada Rabu 3 Mei 2023.

Selain itu, Syahril juga mengatakan bahwa kenaikan kasus harian menyebabkan peningkatan kebutuhan fasilitas rumah sakit untuk menangani lonjakan kasus harian Covid-19. “Kenaikan kasus ini dipengaruhi oleh positivity rate yang meningkat menjadi 14,76 persen. Sementara untuk tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga naik menjadi 7,47 persen,” ujar dia.

Kementerian Kesehatan, kata Syahril, juga menemukan adanya peningkatan kasus kematian akibat infeksi Covid-19 pada awal April lalu. Ia menjelaskan kenaikan kasus kematian paling signifikan terjadi pada 28 April 2023 dengan jumlah 37 kasus kematian. “Kemudian pada 29 April 2023 menurun dengan 14 kematian,” kata Syahril.

Ia mengatakan oleh sebab itulah pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap meningkatnya penularan Covid-19 tersebut. Salah satunya, kata dia, adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster.

Advertising
Advertising

“Kuncinya protokol kesehatan. Dengan disiplin menerapkan panduan tersebut, diharapkan dapat meminimalisir risiko penularan Covid-19 terutama di tempat-tempat yang tingkat kerumunannya tinggi,” ujar dia.

Selain itu, Syahril menyebut pemerintah telah menambah pengadaan regimen vaksin Indovac pada 23 April 2023 lalu. Ia menambahkan dalam kebijakan itu, penambahan vaksin akan diberikan kepada sasaran yang mendapat vaksin primer Pfizer.

“Vaksin booster kedua Indovac dapat diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi booster pertama. Adapun pemberian vaksin lengkap dan booster kedua bisa didapatkan masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi terdekat di kota Anda,” ujar Syahril.

Pilihan Editor: Soal Temuan 2 Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus, Kementerian Kesehatan: Datanya Valid

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

9 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya