Koalisi Perubahan Usung Anies Baswedan Capres 2024, Ini Jumlah Presidential Threshold 3 Parpol

Sabtu, 15 April 2023 15:15 WIB

Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan. FoTo dok: Sudirman Said

TEMPO.CO, Jakarta - Awal April lalu Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan sejumlah partai pendukung pemerintah di Kantor DPP PAN. Dalam pertemuan tersebut hadir lima partai politik atau parpol yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PPP. Sementara NasDem dan PDIP absen.

Pertemuan pada 2 April 2023 itu membahas tentang kemungkinan dibentuknya komposisi koalisi menyongsong Pemilu 2024. Jokowi mengatakan kelima partai tersebut cocok dalam satu wadah yang disebutnya sebagai Koalisi Besar. Koalisi ini, kata Jokowi, untuk kebaikan bangsa, negara, dan rakyat.

“Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai,” kata Jokowi.

Absennya NasDem dalam pertemuan itu barangkali mengindikasikan partainya Surya Paloh ini tak bakal bergabung dengan Koalisi Besar. Apalagi NasDem bersama Demokrat dan PKS telah membentuk koalisi. Koalisi itu mereka sebut sebagai Koalisi Perubahan yang dibentuk untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden Pilpres 2024.

Koalisi Perubahan resmi terbentuk dan diumumkan pada Jumat, 24 Maret 2023. Pengumuman pembentukannya ditunaikan di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Koordinator dari Tim Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan Ketua Umum dari tiga partai telah menandatangani piagam koalisi.

Advertising
Advertising

“Dengan piagam itu, secara formal tiga partai secara bulat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Ditandatangani oleh Surya Paloh (NasDem), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), dan dilengkapi Ahmad Syaikhu (PKS),” kata Sudirman di Sekretariat Perubahan.

Untuk diketahui, NasDem, Demokrat, dan PKS memang perlu berkoalisi. Pasalnya, ketiga partai ini tak mencukupi batas minimum presidential threshold. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, partai hanya dapat mengusung Capres dan Cawapres apabila berhasil memenuhi 25 persen suara sah nasional atau 20 persen kursi di DPR pada Pemilu sebelumnya. Kecuali, mereka berkoalisi hingga terpenuhi persentase minimal tersebut.

Sejauh ini hanya PDIP yang tak berkoalisi. Persentase suara nasional partainya Megawati Soekarnoputri itu memang tak cukup alias hanya 19,33 persen pada Pemilu 2019. Namun persentasenya di kuris Senayan tembus 20 persen, yakni 575 kursi atau 22,6 persen. Sehingga PDIP berhak mengajukan Capres dan Cawapres secara independen.

Adapun perolehan suara sah Partai Nasdem pada Pemilu 2019 yaitu 12.661.798 atau 9,05 persen. Partai Demokrat mendapatkan suara sah 10.876.057 atau 7,77 persen. Sedangkan PKS memiliki suara sah 11.493.663 atau 8,21 persen suara sah nasional pada Pemilu musim lalu. Setelah berkoalisi, perolehan suara nasional ketiga partai ini telah mencukupi batas minimum presidential threshold, yakni 25,03 persen.

Pilihan Editor: Koalisi Perubahan Terbentuk, Safari Anies Baswedan akan Libatkan NasDem, Demokrat dan PKS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

20 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

4 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

6 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya