PAN Siap Jadi Motor Penggerak Koalisi Kebangsaan Bersama Gerindra, Akui Punya Kedekatan Historis
Reporter
Ima Dini Shafira
Editor
Febriyan
Senin, 10 April 2023 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyebut partainya punya kedekatan historis dengan Partai Gerindra maupun Ketua Umumnya, Prabowo Subianto. Karena itu, menurut Eddy, kedua partai siap menjadi motor penggerak Koalisi Kebangsaan.
Eddy menjelaskan, PAN sudah 10 tahun terakhir mendukung Prabowo dalam Pemilihan Umum 2014 dan 2019.
"Kerjasama PAN dengan Pak Prabowo dan Gerindra sudah berjalan selama 10 tahun dengan dukungan PAN dalam Pilpres 2014 dan 2019. Begitu juga saat ini sama-sama menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," kata Eddy dalam keterangannya, Ahad, 9 April 2023.
Adapun pada Sabtu, 8 April 2023 lalu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas bertemu dengan Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Eddy mengatakan upaya PAN menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Gerindra merupakan ikhtiar keberlanjutan yang sudah dirajut sejak 2014.
Menurut Eddy, persamuhan itu juga tindak lanjut dari upaya mewujudkan Koalisi Kebangsaan. PAN, kata dia, bersungguh-sungguh ingin mewujudkan koalisi besar terebut.
"PAN siap menjadi motor penggerak koalisi kebangsaan di bawah bimbingan Pak Jokowi. Kami meyakini koalisi kebangsaan akan terwujud," kata Eddy.
Zulhas sebut Koalisi Kebangsaan berada di bawah komando Jokowi
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berharap gagasan Koalisi Kebangsaan di bawah komando Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi kenyataan. Zulhas menyatakan PAN siap menjadi motor penggerak Koalisi Kebangsaan.
Pernyataan ini Zulhas sampaikan saat bertandang ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan.
“Saya berharap koalisi kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi menjadi kenyataan dan PAN siap menjadi motor penggeraknya,” ujar Zulhas di lokasi, Sabtu, 8 April 2023.
Dalam kunjungannya, Zulhas hadir bersama Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga, Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay, Ketua PUAN Intan Fauzi, dan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio. Zulhas mengungkapkan silaturahminya dengan Prabowo bertujuan untuk memperkuat komitmen kebangsaan.
“Terima kasih saya hari ini silaturahmi untuk memperkuat komitmen kebangsaan kita,” pungkas dia.
Selanjutnya, Prabowo sebut semakin intensif berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain
<!--more-->
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Prabowo menyebut pertemuan itu digelar dalam rangka menyambut Pilpres 2024. Ia mengatakan saling bertukar pikiran dengan Zulhas soal langkah terbaik bagi bangsa.
"Bahwa menjelang 2024 yang sebentar lagi di hadapan kita, pimpinan-pimpinan parpol melaksanakan tugas kita yaitu lebih intensif melakukan komunikasi politik," kata Prabowo.
Gagasan pembentukan koalisi besar awalnya mencuat usai pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada Februari alalu.
Saat itu, keduanya membuka peluang untuk menyatukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Golkar merupakan bagian dari KIB bersama PAN dan Partai Persatuan Pembangunan sementara PKB merupakan bagian dari KIR bersama Gerindra.
Gagasan koalisi besar semakin menguat usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi merestui peleburan KIB dan KIR dalam acara silaturahmi dengan para pimpinan partai politik pendukung pemerintahan di kantor DPP PAN pada Ahad, 2 April 2023. Koalisi Kebangsaan disebut akan menjadi perahu bagi Presiden Jokowi yang menginginkan pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo maju pada Pilpres 2024.
IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH