Ketua MPR Jabarkan Urgensi PPHN

Selasa, 21 Maret 2023 23:20 WIB

INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo menjelaskan latar belakang kehadiran Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) saat peluncuran buku “PPHN Tanpa Amandemen” di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, Selasa, 21 Maret 2023.

Indonesia, ujar Bamsoet, telah memiliki Visi Indonesia 2045 untuk menuju Indonesia yang Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Proyeksi Indonesia di tahun tersebut antara lain 70 persen masyarakat dengan penghasilan menengah, serta pendapatan per kapita mencapai US$ 23.199.

Pemerintah juga berupaya menghadirkan pemerataan pembangunan di seluruh daerah agar tidak lagi terpusat di Pulau Jawa. Presiden Joko Widodo sudah memulai pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Proses pembangunannya diperkirakan membutuhkan 20 hingga 30 tahun.

“Untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045 serta pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, waktu yang kita punya hanya sekitar 22 tahun dari sekarang. Pada saatnya nanti kita akan dihadapkan pada sebuah fakta, apakah visi yang dikonstruksikan dalam memori kolektif tersebut hanya sebatas utopia ataukah mampu mewujud menjadi realita," ujar Bamsoet yang juga menjabat Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka.

“Satu-satunya pihak yang dapat mentransformasikan visi menjadi realita, adalah diri kita sendiri. Inilah yang melandasi urgensi hadirnya PPHN yang akan menjamin kesinambungan pembangunan. Khususnya pembangunan jangka panjang yang akan melampaui beberapa periode rezim pemerintahan.”

Advertising
Advertising

Menurut Bamsoet, pembangunan membutuhkan serangkaian proses berkesinambungan yang memerlukan rujukan, pedoman dan strategi perencanaan yang matang. Terlebih Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) melimpah. “Seharusnya memiliki perencanaan jangka panjang agar bisa memanfaatkan kekayaan SDA tersebut untuk kemakmuran rakyat," ujarnya.

Diketahui, Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar di dunia. Tahun 2021, produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton. Diperkirakan 37,04 persen nikel di dunia berada di Indonesia. Sebanyak 90 persen cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Indonesia juga memiliki cadangan batu bara berlimpah mencapai 31,69 miliar ton pada 2021 yang menjadikan Indonesia sebagai produsen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China. Cadangan batubara terbesar ditemukan di Provinsi Kalimantan Timur, sebesar 13,61 miliar ton.

"Indonesia juga menempati urutan ke-6 sebagai penghasil emas terbesar di dunia. Tembaga menempati peringkat ke-7 dan gas alam menempati peringkat ke-13 di dunia. Ironisnya, berbagai kekayaan sumber daya alam tersebut belum mampu dikelola secara maksimal. Sehingga belum mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Melalui perencanaan jangka panjang yang berkesinambungan, kita bisa mengelola berbagai kekayaan SDA tersebut untuk kemakmuran rakyat," ucap Bamsoet. (*)

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

19 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

23 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

1 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

1 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

1 hari lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

1 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya