Wakil Kepala BIN Tinjau PYCH Sebelum Peresmian oleh Presiden Jokowi

Sabtu, 18 Maret 2023 07:03 WIB

Menjelang peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH), Wakil Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana WK (kanan) mengecek kesiapan acara pada Kamis 16 Maret 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH) Wakil Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana WK tinjau kesiapan acara pada Kamis, 16 Maret 2023, di Kecamatan Abepura, Jayapura, Papua.

Peninjauan ini bertujuan melihat kesiapan setiap booth yang akan menampilkan presentasi di depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat acara peresmian pada Selasa mendatang, 21 Maret 2023.

Teddy Lhaksmana WK mengapresiasi kesiapan presentasi dari masing-masing booth yang akan tampil di hadapan Presiden Jokowi. Kendati kemudian, masing-masing narator tetap harus berlatih hingga pelaksanaan acara.

"Saat presentasi nanti, tetap yakin dan fokus tentang materi yang akan disampaikan. Narator juga harus siap menjawab pertanyaan presiden saat presentasi booth berlangsung," ujarnya di sela-sela peninjauan.

Saat peninjauan, Teddy melakukan video conference dengan perwakilan anak-anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI). Ia juga didampingi empat anggota PMI yang memiliki usaha di berbagai bidang, seperti pengusaha ayam petelur dari Kota Jayapura. Pengusaha ternak babi dari Manokwari, dan pemilik perkebunan jagung di Tambrauw. Serta pengusaha bengkel sapi dan perkebunan jagung di Fak Fak.

Advertising
Advertising

Salah satu anggota PMI, Abdul Wahab dari usaha bengkel sapi dan perkebunan jagung, menyebutkan progres peternakan sapinya yang saat ini sudah memiliki sekitar 50 ekor sapi. Hal ini merupakan hasil dukungan dari PMI terhadap tata kelola dan manajemen ternaknya serta konektivitas dengan pemerintah daerah. " Integrasi dan sinergitasnya cukup baik sehingga program-programnya dapat terlaksana," kata Abdul.

Selama peninjauan, persiapan sudah terbilang cukup tinggi. Salah satu Booth yang akan menampilkan presentasi menarik perhatian, yaitu aplikasi Containder (Bersih Sampah) dan Papua Pacific Park. Aplikasi tersebut dibuat oleh talenta-talenta muda Papua yang memiliki passion dalam dunia digital.

Founder Containder, Irsanto Andi Imbiri, menjelaskan aplikasi ini membantu pengelolaan sampah sehingga mempermudah masyarakat untuk melaporkan atau menyampaikan aspirasi terkait keluhan lingkungan yang kotor. Berawal dari komunitas peduli lingkungan, aplikasi ini dibangun sejak 2022.

"Containder diharapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang buruk terutama karena sampah. Aplikasi ini akan mudah dipantau Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebersihan (Business to Government) terkait tempat sudah dibersihkan dan belum," kata Irsanto.

Selanjutnya, Founder Papua Pacific Park, Daniel Sedik menyampaikan aplikasi ini fokus pada ekosistem wisata. Membantu masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam bisnis pariwisata. Serta mengeksplorasi wisata Papua agar lebih dikenal masyarakat.

"Papua Pacific Park sebagai aplikasi untuk menyediakan tour dan wisata di wilayah Papua. Selama ini, wisata Papua hanya mengenal Raja Ampat, padahal masih banyak destinasi wisata lainnya," ujarnya.

Pilihan Editor: Gedung Papua Youth Creative Hub Siap Diresmikan Jokowi, Begini Respons Papua Muda Inspiratif

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

10 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

11 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

13 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

14 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

14 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

15 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

18 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya