Bom Usman Harun Ledakkan McDonald House Singapura 58 Tahun Lalu

Sabtu, 11 Maret 2023 08:01 WIB

Usman Haji Mohamed Ali (kiri) dan Harun Said. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Usman Harun, bukan satu nama tapi dua nama yang melekat dalam peristiwa pengeboman McDonald di Singapura.

McDonald House adalah sebuah bangunan bersejarah di Singapura yang terletak di Orchard Road daerah Museum di kawasan pusat kota. Pada 10 Maret 1965, terjadi peristiwa pengeboman MacDonald House di gedung Hongkong and Shanghai Bank yang berlokasi di Orchard Road, Singapura. Bom itu dipasang ketika konfrontasi berlangsung oleh dua orang anggota Korps Komando Operasi (KKO) asal Indonesia, Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali.

Merujuk nasional.tempo.co, peristiwa pengeboman tersebut terjadi pukul 15.07. Bom berkekuatan besar itu meledak di McDonald House yang mengakibatkan bangunan rusak parah, sampai kaca jendela bangunan lain yang berjarak 100 meter pun ikut hancur. Kantor Komisi Tinggi Australia (Australian High Commission) yang juga ada di dalam bangunan tersebut turut berantakan.

Saat itu Strait Times menulis peristiwa ini di headline medianya dengan judul "Terror Bomb Kills 2 Girls at Bank”. Kejadian tersebut saat itu juga menewaskan dua karyawan bank yaitu Elizabeth (Suzie) Choo, dan Juliet Goh. Seorang sopir bernama Mohammed Yasin bin Kesit yang berusia 45 tahun juga ikut menjadi korban yang meninggal setelah beberapa hari koma. Sementara 33 orang lainnya dinyatakan terluka.

Sebenarnya kala itu The Hongkong and Shanghai Bank yang ada di dalam MacDonald House sudah tutup tujuh menit sebelum pengeboman terjadi. Namun tidak kurang ada 150 karyawan yang masih melakukan pencatatan transaksi pada hari itu.

Advertising
Advertising

Tiga hari berselang, terjadi penangkapan terhadap Kopral Dua Harun Tohir bin Mandar dan Sersan Dua Usman Janatin Bin Hj Mohd Ali. Kedua orang ini adalah prajurit KKO, sebutan bagi masukan Marinir zaman Presiden Sukarno yang melakukan pengeboman tersebut, setelah masuk ke Singapura dengan cara menyamar.

Rupanya mereka meletakkan masing-masing bahan peledak di tangga lantai mezzanine yang ada di dekat area lift. Setelah timer terpasang, keduanya pergi menggunakan bus meninggalkan bangunan itu sekitar pukul 15.00. Mereka melakukan tindakan ini atas nama negara. Sebab kala itu pemerintah Indonesia yang berada di bawah pimpinan Soekarno keberatan dengan penggabungan Federasi Tanah Melayu, yakni Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah ke dalam satu Malaysia.

Akibat perbuatannya, pada 20 Oktober 1965, Usman dan Harun divonis bersalah atas kasus pengeboman MacDonald House yang menewaskan tiga orang. Selanjutnya pada 5 Oktober 1966, mereka mengajukan kasasi namun ditolak oleh Pengadilan Federal Malaysia. Permohonan terbuka Presiden Soeharto kepada Lee Kuan Yew untuk meringankan vonis hukuman mati kepada kedua prajurit KKO itu juga ditolak.

Sehingga pada 17 Oktober 1968, Usman Harun dieksekusi gantung di Penjara Changi. Pada hari eksekusi itu juga, Presiden Soeharto memberikan penghargaan kepada keduanya sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden No.050/TK/Tahun 1968. Setelah tiba di Jakarta, dari Kemayoran, Markas Hankam sampai Taman Makam Pahlawan Kalibata, jenazah mereka diiringi oleh hampir satu juta orang.

PUSPITA AMANDA SARI I SDA

Pilihan Editor: Hari Ini 56 Tahun Lalu, Bom Usman Harun Ledakkan Gedung McDonald Singapura

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

3 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

14 jam lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

3 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

3 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

4 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

5 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya