TEMPO Interaktif, Ternate:Sejak tiga hari terakhir, minyak tanah mulai menghilang di Kota Madya Ternate, Tidore, Kabupaten Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Akibatnya dibeberapa tempat, warga antre untuk mendapatkan minyak tanah. Masyarakat membelinya dengan harga rata-rata Rp 2.000 per liter. Namun warga dibatasi hanya boleh membeli maksimum 5 liter per orang. Menurut Sumiaty, 25 tahun, ibu rumah tangga, pada Selasa kemarin ia masih bisa membeli satu liter seharga Rp 1.200. Sehari kemudian naik menjadi Rp 1.400 per liternya dan harga itu sudah mencapai Rp 2.000 pada Kamis (3/1). Sudah begitu, setiap pembeli tidak boleh membeli lebih 5 liter per orang. “Kemungkinan harga ini masih akan naik lagi,” katanya pada Tempo News Room, Jumat (4/1). Hal senada juga disampaikan Ny. Nurlaila Hamid (30). Warga kelurahan Kampung Pisang ini mengeluh karena warung-warung pengecer di kelurahannya tidak lagi menjual minyak tanah sejak Selasa. Salah seorang pemilik warung, Naim (38) mengaku mulai Selasa, warungnya tidak lagi mendapat suplai minyak tanah dari mobil tangki milik agen Mitamal Ternate. Sementara di Kota Soasio, Kabupaten Halmahera Tengah, harga minyak tanah mencapai Rp 2.500 per liter. Ny. Hasnah, pengecer minyak tanah di Pelabuhan Rum, Tidore ini mengaku terpaksa menaikkan harga minyak tanah, karena harga di Ternate sudah mencapai Rp 2.000. Ia mengaku menaikkan harga hingga Rp 2.500 per liter karena ia memasok minyak tanah dari agen di Ternate masih harus membayar biaya angkutan lagi. “Hitung-hitung, saya cuma untung Rp 100 per liter,” katanya. Kepala Derpot Pertamina Ternate Harry Saiful mengaku terkejut dengan kelangkaan minyak tanah ini. Setiap harinya, kata dia, Pertamina menyuplai ke Agen sebanyak 3000 kilo liter atau sama dengan 3 juta liter. Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan selama 15 hari. Pertamina menyalurkan jumlah tersebut ke kedua agen utama di Ternate yakni, Agen Minyak Tanah Ternate Gunung Tinggi dan Minyak Tanah Maluku (Mitamal) Utara. “Stok ini sebenarnya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di dua Kota (Ternate dan Tidore) tersebut dengan harga pertamina sebesar Rp 400 per liter,” katanya. (Rachman Samiun)
Berita terkait
Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI
1 menit lalu
Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?