Kilas Balik Serangan Umum 1 Maret: Peran Jenderal Soedirman, Sultan HB IX dan Soeharto

Rabu, 1 Maret 2023 14:25 WIB

Monumen Serangan Oemom Satu Maret, DI Yogyakarta. ANTARA/ Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Anda berkunjung ke Yogyakarta dan berada di sekitar Museum Benteng Vredeburg, Anda akan menjumpai sebuah monumen. Monumen tersebut merupakan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Melansir laman Kemendikbud RI, disebutkan bahwa monumen tersebut didirikan sebagi pengingat akan perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat.

Sebagai informasi, serangan umum 1 Maret 1949 adalah sebuah respons atas terjadinya Agresi Militer Belanda ke-II yang menjadikan Yogyakarta sebagai target utama. Ketika itu, Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia karena situasi di Jakarta yang tidak aman. Walau begitu, situasi di Yogyakarta sebagai ibu kota negara juga tidak kondusif. Bahkan, kondisi tersebut diperparah dengan propaganda Belanda kepada banyak negara yang menyatakan bahwa tentara Indonesia sudah tidak ada.

Mengutip dari laman unpad.ac.id, kurang lebih satu bulan setelah Agresi Militer Belanda II, TNI mulai menyusun rencana untuk memukul balik pasukan Belanda. Di bawah kepemimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman, militer bersama warga sipil melakukan Operasi Gerilya Rakyat Semesta. Pasukan ini terdiri dari pasukan organik dan non organik, termasuk laskar dan rakyat bersenjata. Mereka menyingkir ke bukit, lembah dan pelosok untuk menyusun rencana penyerangan balik.

Melansir laman Museum Benteng Vredeburg, disebutkan bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengirimkan surat kepada Letnan Jenderal Soedirman, surat tersebut berisi permohonan izin untuk diadakannya serangan. Merespons surat tersebut, Sudirman menyetujui dan meminta Sri Sultan untuk berkoordinasi dengan Letnan Kolonel Soeharto yang menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.

Setelah melakukan perencanaan, akhirnya pada 1 Maret 1949, serangan secara besar-besaran dilakukan di seluruh wilayah Yogyakarta. Tepat pukul 06.00 WIB, sirine dibunyikan dan setelah itu serangan dilancarkan ke setiap penjuru kota.

Advertising
Advertising

Dalam penyerangan tersebut, Letkol Soeharto memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro. Sedangkan, sektor timur dipimpin oleh Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpin oleh Mayor Sardjono, dan sektor utara oleh Mayor Kusno. Di bagian kota ditunjuk Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan. Pada akhirnya, TNI berhasil menduduki Kota yogyakarta selama 6 jam dan pada pukul 12.00, seluruh pasukan TNI ditarik mundur kembali ke barak.

Keberhasilan serangan umum tersebut, menunjukan bahwa eksistensi Indonesia masih ada dan berhasil memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundiwan di Dewan Keamanan PBB.

Kronologi Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta

Serangan dimulai pada pukul 06.00, tepat ketika tanda jam malam berakhir. Pasukan Indonesia serentak menyerang pasukan Belanda dari segala penjuru kota. Tak berselang lama serangan tersebut berhasil dan membuat Belanda terpukul mundur dan meninggalkan pos-pos militernya.

Sejumlah persenjataan Belanda berhasil direbut tentara gerilya. Kemudian tepat jam 12.00 siang, pasukan Indonesia kembali menuju pangkalan gerilya. Dalam peristiwa tersebut, pihak Belanda tewas sebanyak 6 orang, dan 14 lainnya luka-luka. Sementara pihak Indonesia sebanyak 300 prajurit tewas, 53 polisi tewas, dan kurang lebih 200 rakyat biasa tewas dan luka-luka.

Dalam tempo kurang lebih dua bulan sejak Ibu Kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, TNI berhasil menguasai Yogyakarta dalam waktu singkat yang dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret. Hal ini menjadi bukti kepada internasional bahwa Indonesia masih ada. Peristiwa ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dan menjadikan pihak Belanda terdesak.

Pilihan Editor: Peristiwa Sejarah Sepanjang Maret: Serangan Umum 1 Maret sampai Bandung Lautan Api

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

13 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

23 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

4 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

5 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya