Momen Ridwan Kamil Salah Sebut Dirinya Gubernur DKI Jakarta
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Febriyan
Jumat, 17 Februari 2023 18:08 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memancing tawa saat dia salah menyebut dirinya sebagai gubernur DKI di depan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Keduanya berada di Gedung Sate Bandung untuk menandatangani nota kesepahaman kerja sama dua provinsi tersebut hari ini, Jumat, 17 Februari 2023.
Saat itu giliran Ridwan yang berbicara. Selepas menyapa tamu yang hadir, pria yang akrab disapa Kang Emil itu bercerita untuk menyemangati proses panjang yang harus dilalui dalam rencana kelanjutan pembangunan proyek MRT dari Jakarta menuju Kota Bekasi.
“Ini adalah proses yang harus dilewati, dan kami sangat berbahagia karena tugas pemimpin itu memberikan sense of hope,” kata dia.
Ridwan Kamil salah sebut saat cerita soal awal proyek MRT
Ridwan selanjutnya menyinggung cepatnya pembangunan infrastruktur transportasi di sejumlah negara. Tiongkok misalnya dalam 5 tahun membangun 1.000 kilometer rel kereta cepat, sementara proyek kereta cepat di Indonesia dalam kurun waktu yang sama baru 130 kilometer.
Saat menyinggung proyek kereta cepat tersebut, Ridwan mengingat momen dirinya saat menjabat Wali Kota Bandung sewaktu menghadiri ground breaking proyek kereta cepat di Walini Kabupaten Bandung Barat, saat itu hadir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
“Saya walikota, Gubernur Pak Ahok, saya masih ingat di Walini. Nanti Juni, saya jadi Gubernur DKI, eh Jawa Barat, saya Gubernur Jawa Barat, Pak Heru Gubernur DKI yang akan meresmikan,” kata Ridwan Kamil.
Lidah Ridwan Kamil yang keseleo menyebut dirinya sebagai Gubernur DKI memancing tawa hadirin di aula Gedung Sate. Dia pun langsung berkilah belum sarapan.
“Belum sarapan Pak. Mata saya kepikran Pak Heru terus, jadi otak saya DKI DKI DKI, mohon maaf. Tandanya saya sangat menghormati tamu. Top of mind saya Pak Heru hari ini, WA istri saya belum saya balas,” kata dia.
Selanjutnya, Ridwan Kamil kembali salah sebut
<!--more-->
Tidak hanya itu saja. Tak lama kemudian lidah Ridwan Kamil keseleo lagi.
Kali ini saat Ridwan Kamil menyinggung mengenai proyek MRT East West yang sebagian rutenya yang menjadi bagian dari naskah kesepahaman yang ditandatanganinya dengan DKI.
Proyek MRT yang akan dibangun tersebut melintasi rute dari Balaraja di Banten menuju DKI, dan berakhir di Cikarang Kabupaten Bekasi. Namun rute yang masuk dalam naskah kesepahaman yang ditandatangani gubernur Jawa Barat, gubernur DKI, dan walikota Bekasi itu rute dari Tomang di DKI menuju Medan Satria di Kota Bekasi.
“Di kesempatan ini kita tadi sudah menandatangani, bahwa mimpinya itu dari Banten, Balaraja, sampai Cikarang di Jababeka, sebenarnya Kabupaten Bekasi. Tapi khususnya yang MOU kita di tahap satu ini sampai Medan Merdeka eh mestinya Medan Satria, salah lagi. Salah wae, maaf ya,” kata Ridwan Kamil. Jalan Medan Merdeka Selatan merupakan kantor Gubernur DKI Jakarta.
Acara naskah kesepahaman antara DKI, Jawa Barat, dan Kota Bekasi tersebut ditandatangan langsung oleh Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 17 Februari 2023. Naskah kesepahaman tersebut terkait kelanjutan pembangunan proyek MRT.
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan, proyek MRT tersebut bagian dari rencana infrastruktur transportasi DKI.
“Membangun transportasi DKI Jakarta saya sadar tidak bisa Pemda DKI sendiri, tidak bisa. Karena komuter datang dari Bogor, Bekasi, Depok,” kata dia, Jumat, 17 Februari 2023.
Selanjutnya, Ridwan Kamil disebut sebagai salah satu kandidat Cagub DKI Jakarta
<!--more-->
Sebelumnya nama Ridwan Kamil memang sempat disebut sebagai salah satu kandidat calon Gubernur DKI Jakarta setelah bergabung dengan Partai Golkar. Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, pada pertengahan bulan lalu.
Ace menyebut Ridwan Kamil berpotensi kembali diajukan sebagai Calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024, akan tetapi dia juga tak menutup kemungkinan Ridwan akan maju di DKI Jakarta.
“Jika pada 2024 elektabilitas beliau tinggi, tentu kami tidak akan ragu mencalonkan beliau sebagai gubernur dari Golkar untuk Provinsi Jawa Barat, atau bahkan mungkin Jakarta,” kata Ace di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu, 18 Januari 2023.